MENJAGA RAHASIA


Oleh Ustadz Muttaqin Anang Toha
Ketua Rabithah Majelis Taklim Tarbiyah Syamilah


*MUKADDIMAH*

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Segala puji bagi Allah yang Maha Agung, atas nikmat hidayah iman dan Al Islam yang telah Dia curahkan. 

Semoga Allah mampukan kita untuk dapat istiqomah dalam ketaatan sepanjang hidup kita.

Semoga kesejahteraan dan keselamatan senantiasa bercurahan atas pembawa risalah mulia, Nabi Muhammad saw. 

Semoga syafa'at beliau menyertai kita semua.

Mari kita memulai majelis ilmu ini dengan berdo'a kepada Allah swt yang Maha Mengetahui.

Semoga kita dikaruniai pemahaman yang mendalam tentang Al Qur'an dan terjaga kesholehan kita, sehingga kelak kita menjadi buah bibir yang baik bagi generasi mendatang. Semoga kita termasuk orang yang akan mendapatkan surga.

*رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ (83) وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ (84) وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ (85)*

*"Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang memusakai surga yang penuh kenikmatan."*
(QS. Asy Syu'ara : 83 - 85)

i_################

http://tarbiyahsyamilah.blogspot.co.id/2017/03/ada-apa-saja-dalam-tarbiyah-syamilah.html?m=1

Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT, atas segala kenikmatan yang telah diberikan-Nya kepada kita. Marilah kita pergunakan segala kenikmatan itu untuk semakin meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Marilah kita menjaga diri dari semua hal yang dapat menyebabkan ditimpakannya ‘adzab di dunia dan akhirat, yaitu dengan mengerjakan semua yang diperintahkan Allah dan menjauhi semua yang dilarang-Nya.

*MENJAGA RAHASIA*
Penulis : Muttaqin Anang Toha
(Ketua Umum Rabithah Majelis Taklim Tarbiyah Syamilah)
################

Siapa di dunia ini yang tidak memiliki rahasia? 

Semua pasti memiliki rahasia, baik rahasia yang positif maupun rahasia yang 
negatif (terutama menyangkut aib pribadi atau keluarga). 

Tak dipungkiri, kita pasti sering bercerita sesuatu kepada orang lain, entah masalah pribadi atau bahkan masalah orang lain.

Ketika sudah menceritakannya pada orang lain, mungkin ada sedikit perasaan lega. 

Tetapi, apakah kita yakin jika orang yang kita 
“amanahkan” untuk menjaga rahasia itu adalah orang yang dapat dipercaya, sekalipun ia adalah teman dekat?

Ketahuilah bahwa sesungguhnya semua manusia itu memiliki sifat egois?

Meskipun kita percaya kepada dia, yang kita anggap sebagai orang yang dapat dipercaya. 

Ketahuilah, bahwa manusia itu juga mempunyai sifat pelupa dan sering berbuat khilaf.

Sering kali, ketika asyik ngobrol, “tanpa sengaja” 
membicarakan rahasia orang  yang pernah bercerita kepada kita. 

Setelah terlanjur 
membocorkan rahasia tsb pada pihak yang tidak berhak tahu, kita hanya bisa terpaku.

“Ups, saya lupa, seharusnya saya tidak boleh bercerita ke orang lain”. 

Akhirnya, kita hanya bisa mengatakan pada pihak ketiga itu, 

“Jangan bilang siapa-siapa ya, cuma kau dan aku yang tahu”. 

Atau, 
"Sssssstt! Jangan bilang siapa-siapa ya”, 

“Eh, ini rahasia antara kamu dan aku”

“Pokoknya tidak boleh ada orang lain yang tahu, ini rahasia, loh”.

Ya..., kalimat-kalimat seperti ini merupakan kalimat penyesalan, sekaligus pengharapan agar apa yang telah disampaikan tetaplah sebuah rahasia! 

Dan, berharap bahwa pihak kedua tidak akan menceritakan pada  pihak kedua,  pihak kedua ke pihak ketiga, keempat, 
lima, enam, dan seterusnya. 

Kalimat yang sederhana dan ringan tersebut, akibatnya bisa jadi tak sesederhana yang terpikirkan.

2_###############
Daftar Umroh yuk.. Samo UMAT
Ustadz Muttaqin Anang Toha

Kunjungi kami di:
WA. 085267886580
Kelurahan Tanjung Batu Ogan Ilir





Seorang Al Munaawi rahimahullah pernah berkata, 

*“Tidak setiap orang yang amanah menjaga harta juga amanah menjaga rahasia. Menjaga diri dari harta lebih mudah daripada menjaga diri untuk tidak menyebarkan rahasia”.*

Jadi, kebanyakan manusia tidak akan tahan untuk tidak membicarakan rahasia orang lain? 

Namun ketahuilah bahwa, rahasia termasuk amanah yang harus dijaga dan janji yang harus ditepati. 

Menjaga rahasia berarti menyembunyikan rahasia.

Jika kita telah diberikan kepercayaan oleh seseorang untuk menyimpan rahasianya, maka apabila kita membocorkan rahasia tersebut, menjadila kita sebagai seorang pengkhianat.

Na’udzubillahi min dzalik…

Oleh karena itu, berpikirlah terlebih dahulu sebelum berbicara. 

Jangan sampai karena lidah yang tak bertulang ini, kita mengkhianati amanah, merusak janji, menyebabkan pertikaian, dan akhirnya merusak persaudaraan.

“Rahasiamu adalah tawananmu, apabila engkau membocorkannya, maka engkau akan menjadi tawanannya” (Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu). 

Islam sudah mengatur adab menjaga rahasia, yaitu dengan menyembunyikan rahasia tersebut. 

Kita pun diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjaga amanah dan janji, Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (Al Anfal : 27)

3_###############
http://tarbiyahsyamilah.blogspot.co.id/2017/03/ada-apa-saja-dalam-tarbiyah-syamilah.html?m=1

*MENJAGA RAHASIA*
Penulis : Muttaqin Anang Toha
(Ketua Umum Rabithah Majelis Taklim Tarbiyah Syamilah)
################

Ada kisah tauladan yang telah dilakukan oleh Anas bin Malik r.a. Anas bin Malik ra, berkata, 

”Saya masih berumur Sembilan tahun pada saat Rasulullah saw, tiba di Madinah.

Suatu hari ibu saya, Ummu Sulaim, mengajak saya untuk menemui beliau. 

Setelah bertemu, dia kemudian berkata,
'Wahai Rasulullah saw, ini anak saya. Jadikanlah dia sebagai pelayan engkau”.

Sejak saat itu saya bekerja sebagai pelayan Rasulullah saw, dan berlangsung selama sembilan tahun. 

Dalam rentang waktu tersebut, beliau tidak pernah sekalipun mengomentari apa yang saya lakukan dengan berkata, 'Kenapa kamu berbuat begini dan begitu'.

Demikian juga terhadap pekerjaan-pekerjaan yang tidak saya lakukan, beliau juga tidak pernah berkomentar, 'Kenapa kamu tidak melakukan pekerjaan ini atau itu.'

Pada suatu hari, ketika saya tengah bermain bersama anak-anak yang lain, Rasulullah saw, datang menghampiri saya. 

Setelah mengucapkan salam terhadap kami, beliau memanggil saya kemudian menyuruh saya pergi ke suatu tempat untuk urusan tertentu. 

Sekembalinya saya dari urusan itu beliau berkata, 'Jangan beritahu siapapun'. 

Saya kemudian pergi ke tempat ibu saya. 

Ketika saya menghampirinya, dia berkata, 

'Wahai anakku, apa yang membuatmu terlambat datang?' 

Saya menjawab,

'Rasulullah saw, menyuruh saya untuk melakukan sesuatu untuk beliau.' 

Ibu saya bertanya, 'Urusan apakah itu?' 

Saya menjawab, 
'Sesungguhnya Rasulullah saw, 
telah berpesan agar saya tidak memberitahukannya kepada siapapun'.

Mendengar ucapan saya itu, ibu saya berkata,

'Benar tindakanmu wahai anakku. Peliharalah rahasia Rasulullah saw.'” [HR. Ahmad] [Gema Insani, 2007, hal 124].

Saat itu Anas masih kecil, tetapi ia sudah mampu menjaga rahasia Rasulullah. 

Meskipun yang bertanya mengenai hal itu adalah ibunya sendiri. 

Seharusnya kita mencontoh sikap Anas tersebut, mampu menjaga rahasia dan bertanggung jawab terhadap amanah itu. 

Karena ketika sudah banyak orang lain yang mengetahui rahasia tersebut, maka hal itu tak lagi menjadi sebuah rahasia.

4_###############
*MENJAGA RAHASIA*
Penulis : Muttaqin Anang Toha
(Ketua Umum Rabithah Majelis Taklim Tarbiyah Syamilah)

Daftar Umroh yuk.. Samo UMAT
Ustadz Muttaqin Anang Toha

Kunjungi kami di:
WA. 085267886580
Kelurahan Tanjung Batu Ogan Ilir
################

Menjaga rahasia merupakan akhlak seorang muslim, apalagi rahasia tersebut berupa aib saudara dan keluarga kita sendiri.

Siapa yang bisa menjaga rahasia saudaranya maka dia akan ditutup juga oleh Allah rahasianya.

Suatu hari Rasulullah SAW naik ke atas mimbar dan menyeru dengan suara yang tinggi, 

Dari Abdullah bin Umar ra, Rasulullah saw bersabda,

"Janganlah kalian menyakiti kaum Muslim, janganlah menjelekkan mereka, janganlah mencari-cari aib mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aib saudara sesama muslim, maka Allah akan mencari-cari aibnya. Dan, siapa yang dicari-cari aibnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walaupun ia berada di tengah tempat tinggalnya."

عن أَبِي هريرةَ عن النبِي صلَّى اللَّه علَيه وسلَّم قَالَ لَا يستر عبد عبدا في الدنيا إِلَّا ستره اللَّه يوم الْقيامة

”Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda: 

“Tidaklah seorang hamba menutupi aib hamba lainnya di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.” (HR. Muslim).

5_###############
http://tarbiyahsyamilah.blogspot.co.id/2017/03/ada-apa-saja-dalam-tarbiyah-syamilah.html?m=1

*MENJAGA RAHASIA*
Penulis : Muttaqin Anang Toha
(Ketua Umum Rabithah Majelis Taklim Tarbiyah Syamilah)
################

Jika memang kita merasa tidak mampu memendam rahasia dalam hati, dan ingin sekali menceritakan pada orang lain.

*Maka berhati-hatilah!*

Jika itu memang akan dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu 

Kita harus memikirkan akibatnya ketika menceritakan rahasia kita kepada orang lain.

Bagaimana jika akhirnya tersebar?

Siap menghadapinya?; 

Kalau memang harus menceritakan kepada orang lain, maka ceritakanlah pada orang yang amanah, mampu menjaga rahasia, dan mampu memberikan nasihat atau saran untuk mengahadapi masalah kita; 

Dan jangan menceritakan rahasia kepada banyak orang, karena semakin banyak orang yang kita ceritakan maka akan semakin mudah tersebar rahasia kita.

6_###############
http://tarbiyahsyamilah.blogspot.co.id/2017/03/ada-apa-saja-dalam-tarbiyah-syamilah.html?m=1

*MENJAGA RAHASIA*
Penulis : Muttaqin Anang Toha
(Ketua Umum Rabithah Majelis Taklim Tarbiyah Syamilah)
################

Ada baiknya kita membeberkan rahasia pribadi hanya kepada Allah, Sang Pemilik hati. 

Rahasia kita pasti terjamin, dan bukankah hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram? 

Allah adalah sebaik-baik Penjaga rahasia. 

Memang teori itu mudah, tetapi dalam praktiknya masih sulit. 

“Curhat” kepada manusia jauh lebih sering dilakukan dibandingkan “curhat” kepada Allah. 

Betapa payahnya diri ini, lebih senang “curhat” kepada manusia yang seringnya berbuat khilaf, seolah-olah diri ini hanya percaya pada sesama makhluk yang lemah.

Mohon maaf..🙏🏼
Bukan berarti yang menyampaikan ini sudah menjadi orang yang mampu menjaga rahasia orang lain. 

Diri ini lebih sering menjadi seorang pengkhianat, sering lalai akan amanah dan janji itu! 

Ketika orang lain bercerita tentang rahasianya, merasa dan menganggap bahwa diri ini adalah orang kepercayaannya. 


Padahal, hal itu adalah sesuatu yang berat, ketika tak mampu menjaganya, berdosa lah diri ini! 

Memang tak mudah menjaga rahasia.

7_###############

http://tarbiyahsyamilah.blogspot.co.id/2017/03/ada-apa-saja-dalam-tarbiyah-syamilah.html?m=1
*MENJAGA RAHASIA*
Penulis : Muttaqin Anang Toha
(Ketua Umum Rabithah Majelis Taklim Tarbiyah Syamilah)
################

Sungguh benar kata seorang bijak, 

*”Sabar dalam menggenggam bara api, masih lebih mudah daripada sabar untuk tidak menyebarkan rahasia.”*

Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,

”Hati ibarat bejana dan bibir adalah gemboknya, sedangkan lisan adalah kuncinya. Maka setiap orang hendaknya menjaga kunci rahasianya.”

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dengan petunjuk dan hidayahnya kepada kita semua. Aamiin

Allah swt berfirman,

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah". Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. (Fushshilat : 30 – 32)

Wallahu a'lam.
Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


8_###############
http://tarbiyahsyamilah.blogspot.co.id/2017/03/ada-apa-saja-dalam-tarbiyah-syamilah.html?m=1
  
بَاَركَ اللهُ لِي وَلكُمْ فِي القرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الأيَاتِ وَاذِّكْرالحَكِيْمِ. أَقُولُ قَولِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُاللهَ العَظِيمِ لِي وَلكُمْ وَساَئِرِالمُسْلِمِينَ مِنْ كُلِّ ذَ نْبٍ فَاسْتَغْفِرُهُ إنَّهُ هُوَالغَفُورُالرَّحِيم.

####################
Ada Apa Saja Dalam Tarbiyah Syamilah?

Kami membimbing masyarakat yang berada di 21 unit Majelis Taklim setiap pekan dalam Membaca Al Qur'an, Membaca Terjemahnya, dan Mentadabburi Maknanya setiap pertemuan per pekan.

Mari titipkan sedekah jariyah Bapak/Ibu/Saudara/Saudari kepada kami !

Mudah-mudahan menjadi wasilah/sarana bagi kita semua untuk mendapatkan pahala yang akan terus mengalir sepanjang masa.

Daftar Umroh yuk.. Samo UMAT
Ustadz Muttaqin Anang Toha

Kunjungi kami di:
WA. 085267886580
Kelurahan Tanjung Batu Ogan Ilir



MENJAGA RAHASIA MENJAGA RAHASIA Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 10:00 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.