Sifat-Sifat Pribadi Taqwa


Disampaikan di Masjid Miftahul Jannah Desa Burai pada Khutbah Idul Fitri 1435H

الله اكبر 9 مرات. الله اكبركبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لا اله الاالله والله اكبر الله اكبرولله الحمد.
الحمد لله غَافِرُالذَّنْبِ وَقَابِلُ التَّوْبِ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ لااله الا هو واليه المصير. أشهد أن لااله الاالله رب كل شيء وهوالعليم الخبير. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الدَّاعِي وَالسِّرَاجُ الْمُنِيْرُ. اللهم صل وسلم علي محمد الْمُصْطَفَي الْمُخْتَارُ وعلي آله وأصحابه وَمَنْ يُوَالِيْهِمْ مَنِ اتَّبَاعَهُ الأَخْيَارَ. أمابعد فياأيهاالموْمنون العائدون أصيكم وإياي نفسي بتقوي الله فِي السِّرِّوَالْعَلَنِ وَفِي كُلِّ أَحْيَانٍ فَإِنَّ اللهَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلِيٌّ وَنَصِيْرٌ 

Allahu Akbar walillahil hamd
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah,

Pagi ini kita datang dan berkumpul di Masjid Mifathul Jannah ini untuk memenuhi panggilan Allah Swt. Seraya mengumandangkan kalimat takbîr, tahlîl, dan tahmîd sebagai bentuk ketaatan dan ungkapan rasa syukur kita kepada-Nya. Dari-Nyalah semua nikmat yang ada pada diri kita.
Pada hari raya ini, kita patut bergembira dan bersukacita. Gembira karena telah menyelesaikan kewajiban puasa dan berbagai ibadah lainnya di bulan Ramadhan. Dengan begitu, kita bisa berharap meraih predikat hamba yang bertakwa, serta mendapatkan ampunan, pahala, ridha, dan surga-Nya.
Meskipun demikian, secara pribadi, kami merasakan bahwa kegembiraan hari ini terasa tidaklah sempurna manakala menyaksikan berbagai peristiwa menyedihkan yang menimpa umat Islam di berbagai belahan dunia. Bagaimana kita bisa bergembira sementara saudara-saudara kita di Gaza-Palestina dibombardir dengan aneka senjata pemusnah oleh tentara-tentara zionis Israel. Tidak sedikit yang menjadi korban, bahkan lebih dari 1000 orang telah gugur menjadi syahada dan lebih dari 6000 orang terluka dan kebanyakan dari mereka yang syahid dan terluka adalah anak-anak, wanita dan para orang tua. Rumah-rumah mereka, masjid, pemukiman, rumah sakit, dan berbagai infrastruktur lainnya pun hancur dan luluh lantak akibat hantaman rudal-rudal Yahudi laknatullah. Betapa perihnya hati ini, ketika membayangkan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina, terbayang dibenak ini tubuh-tubuh yang bergelimpangan dengan penuh luka mengenaskan, mendengar tangisan bayi dan anak-anak yang memilukan, serta jeritan meminta pertolongan. Namun, tak banyak yang bisa kita lakukan, selain berdo’a dan menyisihkan sedikit uang untuk membantu mereka.
Di atas itu semua, kita sungguh kagum dan bangga dengan sikap ksatria saudara-saudara kita di Gaza Palestina. Meskipun menghadapi gempuran tentara penjajah Israel, mereka tetap sabar dan tabah. Tak tampak sikap lemah, apalagi kata menyerah. Kesyahidan mereka tidak hanya menjadikan mereka kembali suci, tetapi juga memastikan mereka mereka menjadi penghuni surga. Mereka melakukan perlawanan dengan gagah. Sehingga, mereka tak bisa ditundukkan Israel dengan mudah. Padahal, Gaza hanyalah sebuah kota dengan luas hanya 100 km2 lebih luas dari luas wilayah kecamatan Tanjung Batu, yaitu sekitar 365 km2, Itu pun sudah diblokade dengan benteng setinggi 8 meter yang mengelilinginya.
Wahai saudara-saudara kami di Gaza, kami berdoa, semoga Allah Swt segera memberikan keselamatan, kekuatan, pertolongan, dan kemenangan untuk Anda.

Allahu Akbar walillahil hamd, Kaum Muslimin Yang Berbahagia.
Di sini, di tanah kelahiran kita, Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini telah kita lewati dalam suasana perpolitikan yang panas. Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden sudah kita lewati. Kita bersyukur karena kita sudah memiliki wakil-wakil kita di DPR – DPRD, Presiden dan wakil Presiden 5 tahun yang akan datang sudah hampir nyata dihadapan kita. Harapan kita adalah Pemimpin-pemimpin yang baru di Negeri ini dapat menjalankan tugas dengan baik sebagaimana yang dijanjikan dalam kampanye-kampanye mereka yang lalu. Sebagai warga Negara setiap kita tentu harus menghormati pemimpin meskipun bukan pilihan kita. Kecintaan kita pada seorang pemimpin tidak boleh sampai menghilangkan daya kritis, namun ketidaksukaan kita padanya juga tidak boleh menghilangkan ketaatan kepada mereka selama perintahnya tidak mengandung kemaksiatan, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Kewajiban taat dan patuh bagi seorang muslim (terhadap pemimpinnya) itu dalam hal yang disukai maupun yang tidak disukai selama tidak diperintah berbuat maksiat. Jika ia disuruh berbuat maksiat, maka ia tidak perlu mendengar dan tidak perlu taat” (HR. Muslim).
Dengan berbagai peristiwa yang Allah SWT jadikan selama bulan Ramadhan 1435 H ini, tentu mengandung pelajaran yang harus kita perhatikan, karena hal itu adalah kesengajaan dari Allah yang diperuntukkan agar kita benar-benar menjadi orang yang bertaqwa, sebagaimana tujuan dari ibadah puasa di bulan Ramadhan.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183)
Pelajaran-pelajaran itu antara lain adalah agar kita benar-benar memiliki 5 sifat dasar dari orang-orang yang bertaqwa, dan 5 sifat ini mampu kita jaga dan tidak pernah hilang sepanjang usia kita di dunia ini. 5 sifat ini telah Allah SWT terangkan dalam permulaan QS Al Baqarah ayat 1-5, yang berbunyi:

Alif laam miin. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
  
Sifat Pertama, Beriman kepada yang ghaib
Melalui berbagai amaliyah dan peristiwa yang terjadi di bulan Ramadhan ini kita diajarkan Allah SWT agar setiap detik usia kita lalui dengan senantiasa menghadirkan keyakinan atau keimanan akan adanya sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh panca indra dan tidak bisa dicapai oleh akal biasa, akan tetapi ia diketahui oleh wahyu yang diterima oleh para nabi dan rasul. Keyakinan terhadap yang ghaib itu antara lain: keyakinan akan keberadaan Allah -Yang Maha Ghaib- yang Maha Mengetahui lagi Maha Teliti segala sesuatu di alam semesta termasuk Maha Mengetahui apa yang ada di dalam hati setiap makhluq ciptaan-Nya. Meyakini adanya Malaikat, Ruh, Jin, dan segala sesuatu yang telah menjadi ketetapan Allah ada dan terjadinya baik pada masa lampau, sekarang dan yang akan datang.
Dengan sifat pertama ini lah, selama 29 hari 29 malam bulan Ramadhan jangankan melakukan perbuatan dosa, bahkan makan dan minum di siang hari Ramadhan saja mampu untuk tidak kita lakukan. Karena hati kita telah dipenuhi dengan keyakinan akan pengawasan dari Allah SWT sepanjang siang dan malam. Dengan keyakinan terhadap yang ghaib ini juga, setiap kali kita mendengar kabar tentang kondisi saudara-saudara kita di Palestina, kemudian kita terus berharap agar Allah menyegerakan kemenangan kaum muslimin terhadap kaum yahudi, karena kita telah membaca isyarat ini melalui hadits Rasulullah SAW dari Abu Hurairah ra. yang berbunyi,
لا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوِ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ *(مسلم)
”Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan Yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang Yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon:”wahai muslim wahai hamba Allah ini Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia kecuali pohon Gorqhod karena ia adalah pohon Yahudi” (HR Muslim)

Dalam perjalanan 11 bulan ke depan, marilah senantiasa kita jaga keyakinan akan pengawasan Allah SWT hingga kita mampu melewati 330 hari yang akan datang dengan sedikit bahkan tanpa kesalahan/dosa sampai kelak kita kembali bertemu dengan bulan Ramadhan tahun depan atau sampai berlaku terlebih dahulu taqdir Allah bahwa kita harus kembali menghadap pencipta kita Allah Jalla Jalaluh sebelum perjumpaan dengan Ramadhan tahun depan.

Sifat Kedua, mendirikan sholat
Selama bulan Ramadhan lalu, Allah SWT telah membuktikan kepada kita bahwa ternyata mendirikan sholat itu sangat lah mudah, oleh karena itulah sholat subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya’ dilarang untuk ditinggalkan dalam kondisi apapun dan dimanapun kita berada. Selama bulan Ramadhan bahkan sholat-sholat sunnah dari rawatib hingga sholat malam (tarawih dan witir) pun mampu kita tunaikan walaupun dalam keadaan panas, lapar, haus dan keletihan.
Marilah Bapak-bapakku, ibu-ibuku dan saudara-saudariku, selama 11 bulan ke depan kewajiban sholat 5 waktu ini, jangan lagi kita tinggalkan. Karena kenyataannya sholat itu bukanlah suatu kewajiban yang memberatkan kita, hanya rasa malaslah yang menjadi tantangan utama kita untuk menunaikannya.
Mari kita belajar dari saudara-saudara kita di Palestina, walaupun mereka digempur habis-habisan oleh zionis Yahudi Laknatullah ‘alaihi, namun mereka tetap mampu menjaga sholat 5 waktu mereka bahkan sholat tahajjud pun tidak mereka tinggalkan.

Sifat Ketiga, berinfaq dengan sebagian rizki yang dikaruniakan kepadanya
Dan dari sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, mereka infaqkan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang yang berjuang di jalan Allah, dan lain-lain
Sejak hari pertama Ramadhan sampai dengan sebelum kita menunaikan sholat id ini, bahkan beberapa hari ke depan nanti, hati-hati kita telah dipenuhkan oleh Allah dengan perasaan gembira dan rasa ringan untuk dapat berbagi kebaikan kepada setiap orang yang berada di sekitar tempat tinggal kita. Bahkan ada sebagian dari kita juga telah menginfaqkan sejumlah hartanya untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina, yang selama Ramadhan hanya makan sahur dan berbuka dengan sebutir kurma dan segelas air putih.
Rasa gembira dan ringan berbagi kebaikan ini merupakan sifat yang dimiliki oleh orang-orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Sebagai salah satu wujud syukurnya akan pemberian Allah yang telah teramat banyak diberikan Allah SWT. Dan sebagai orang yang telah berkeinginan menjadi bagian dari orang-orang yang dimuliakan Allah karena ketaqwaannya, marilah kita jaga perasaan gembira dan ringan dalam berbagi kebaikan ini dalam kehidupan kita selanjutnya.
Ma naqashat maalu ‘abdin min shadaqah, bal yazdad, bal yazdad, bal yazdad. Tidak akan berkurang harta karena sedekah, bahkan ia akan bertambah, bahkan ia bertambah, bahkan ia bertambah,”
 
“perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (QS. Al Baqarah : 261)

Sifat Keempat, Gemar membaca Al Qur'an
Pribadi taqwa adalah pribadi yang memiliki keimanan yang mendalam terhadap apa yang telah diturunkan Allah SWT kepada mereka melalui Rasul-Nya Muhammad SAW. Keimanannya ini ditunjukkan dengan semangat membaca ayat demi ayat dari Al Qur’an. Juga berusaha memahami firman Allah ini dengan membaca terjemah dan tafsirnya atau dengan mengikuti berbagai kajian yang membahas tentang ayat-ayat al Qur’an.
Dalam bulan Ramadhan yang baru lalu kita telah berlomba-lomba membaca ayat-ayat al qur’an, bahkan sebagian kita sudah ada yang telah mengkhatamkan 30 juz bahkan lebih Al Qur’an. Atau bahkan ada juga yang memanfaatkan masa-masa Ramadhon untuk menghafal beberapa ayat-ayat al Qur’an. Ini merupakan pelajaran bagi kita, bahwa setiap hari kita seharusnya tidak pernah meninggalkan membaca beberapa ayat-ayat al Qur’an. Karena ayat-ayat Al Qur’an, tidak hanya berisi panduan hidup orang bertaqwa di dunia agar memperoleh surga di akhirat, tetapi ia juga obat penyembuh dan sumber energi  bagi para pembacanya.
Oleh karena itulah, para pemimpin mujahidin Palestina mewajibkan semua pejuang kebebasan Palestina dari kezaliman Israel untuk disiplin membaca Alquran minimum 1 juz satu setiap hari.
Tidak ada bacaan yang lebih hebat di sisi Allah, Malaikat, dan Rasul-Nya selain Alquran. Karena itu, marilah memperbanyak membaca Alquran, meresapi setiap maknanya, kemudian dihafalkan dan selanjutnya diamalkan. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia yang paling beruntung.
Abdullah Ibnu Mas'ud RA, menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa membaca satu huruf dari kitabullah, maka baginya kebaikan dengan satu huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan 10 kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa, “Alif, lam, mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR at-Tirmidzi, dia mengatakan, “Hadis hasan shahih.)”
Subhanallah. Satu huruf Alquran akan berbuah 10 pahala. Maka, jika kita membaca alif, lam, mim, maka kita akan mendapatkan 30 pahala di sisi Allah. Lalu, berapa huruf dalam basmalah, surah al-Fatihah, dan seluruh Alquran?
Karena itu, marilah bersama-sama kita memperbanyak membaca Alquran dan mengamalkannya. Mari kita atur jadwal rutin membaca Alquran setiap hari. Upayakan tak ada satu hari pun yang terlewatkan tanpa membaca Alquran.
Jangan khawatir bagi yang belum lancar atau masih terbata-bata dalam membaca Alquran. Sebab, Allah akan menganugerahkan pahala bagi yang mau berusaha membaca Alquran. Jangan takut dibilang terlambat belajar Alquran walau usia sudah mencapai 50 tahun atau lebih. Sebab, Allah tetap akan memberikan kemudahan bagi siapa saja yang mau belajar dan mengambil pelajaran dari Alquran. (Lihat QS al-Qamar [54]: 17, 22, 32, 40).
Berbahagialah, karena masih diberi kesempatan belajar Alquran. Dan itu jauh lebih baik daripada tidak mau mempergunakan usia yang ada untuk belajar Alquran. Rasul SAW bersabda, “Orang yang mahir membaca Alquran, nanti akan berkumpul bersama-sama para malaikat yang mulia lagi taat. Dan orang yang terbata-bata ketika membaca Alquran dan  terasa berat baginya, ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dan Sifat Kelima, senantiasa mengharapkan kebahagiaan di akhirat
Orang yang bertaqwa, adalah orang yang sangat meyakini akan adanya kehidupan abadi setelah kematiannya, yaitu kehidupan di alam akhirat. Orang yang bertaqwa sangat meyakini adanya balasan setiap amal yang dilakukannya kelak di akhirat sebagaimana Firman Allah,
  
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya, dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.”
Orang yang bertaqwa, adalah orang yang sangat merindukan tempat kembali yang penuh dengan kenikmatan, merindukan surga.
Orang yang bertaqwa, adalah orang yang sangat mengkhawatirkan dirinya, keluarganya dan orang-orang yang dia cintai mendapatkan tempat kembali yang penuh kepedihan dan kehinaan di dalam neraka.
Maka di sepanjang hari Ramadhan khususnya di 10 hari ramadhan terakhir ramadhan mereka senantiasa memanjatkan do’a:
أَشْهَدُ أَن لاَ إِلهَ إِلاَّ الله, أَستَغْفِرُ الله, أَسأَلُكَ رِضَاكَ وَالجَنّة وَأَعُوذُبِكَ مِن شَخَتِكَ وَالنَّار. اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّكَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Bahkan ditiap-tiap akhir do’anya senantiasa ia memohon,
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Allah jadikanlah kami yang berkumpul menunaikan sholat ‘Id di masjid Miftahul Jannah ini, dan juga seluruh kaum muslimin yang telah melaksanakan ibadah puasa ramadhan tahun ini di seluruh penjuru dunia, menjadi bagian dari orang-orang yang mewarisi surga-Mu yang penuh dengan kenikmatan,

Allahu Akbar Walilahil Hamd,
Mempertahankan sifat taqwa hasil tempaan selama bulan Ramadhan di atas tentu tidaklah mudah dalam perjalanan sebelas bulan kedepan, karena suasananya sudah berubah, terutama karena musuh utama manusia, syaitan, yang selama Ramadhan diikat, sekarang sudah dilepas kembali oleh Allah SWT. Iblis dan setan serta bala tentaranya tidak akan pernah rela pribadi-pribadi taqwa ini tetap dalam keadaan fitri. Mereka akan segera beraksi untuk memporak-porandakan hasil-hasil Ramadhan dengan segala upaya.
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (17

“Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)”. (QS. Al-A’raf [7]:16-17)

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah,
Pertempuran antara pribadi-pribadi taqwa dan iblis-syaitan memang abadi hingga hari kiamat. Allah memberikan kemurahanNya hanya di bulan Ramadhan dan tidak di bulan-bulan lain. Akan tetapi, pribadi-pribadi taqwa adalah pribadi-pribadi yang dipersiapkan untuk memenangkan pertempuran abadi ini, karena Allah SWT telah membekalinya dengan tiga hal, yakni Al-Qur’an, keyakinan yang kuat, dan hidayah.
Oleh karena itu, Pribadi taqwa menjalani hidup dengan yakin dan berpedoman dengan Al-Qur’an. Dan Allah SWT pun senantiasa membersamanya (وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ), ia tidak dibiarkan menyelesaikan segala problematika hidup sendirian, tetapi selalu dibantu oleh Allah (وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِينَ), diselesaikan, dicarikan jalan keluar dan dimudahkan-Nya segala urusan (يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا,).
Taqwa membentuk pribadi yang sensitive terhadap maksiat sehingga ia akan segera menjauhinya segera setelah ia mengetahuinya (إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ). Akan tetapi, jika pun ia akhirnya jatuh dalam kemaksiatan kecil maupun besar, maka ia akan segera ingat Allah dan beristighfar minta ampunanNya; ia tidak bertahan terus-menerus dalam kemaksiatan (وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ).

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah,
Pada akhirnya, kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa (وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ). Ia berjalan dengan modal yang baik, selama dalam perjalanan selalu dibimbing dan dilipatgandakan bimbingan (hidayahnya) oleh Allah, dan berakhir dengan kesuksesan di dunia dan di akhirat. Semoga Allah selalu memperkokoh hati kita dalam Agama Allah:يَا مُقَلِّبَ القُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ 
Semoga Allah SWT menjadikan kita semua menjadi orang yang sukses dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya yang memiliki sifat-sifat Muttaqin وَجعلنا الله وإياكم من عَئِدِينَ وَ الفائزين
Semoga kita bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan yang akan datang. Aamin Ya Rabbal ‘Alamin


 Khutbah Kedua

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
الله اكبر 3 مرات. الله اكبركبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لا اله الاالله والله اكبر الله اكبرولله الحمد
اَلْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَلاَهُ وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. أَمَّا بَعْدُ: أَيــُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ، إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأيــُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Di khutbah kedua ini, marilah kita menundukkan hati kita, seraya menengadahkan tangan, kita bermunajat kepada Allah SWT, memohon keberkahan-Nya pada hari yang mulia ini,
أَعُوذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسم اللهِ الرَّحمنِ الرّحِيمِ
إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللهمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرَ الْخَلْقِ صَاحِبُ الْوَجْهِ الأَنْوَارِ. وَارْضَ اللّهُمَّ عَنْ كُلِّ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْن. وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات.
اللَّهُمَّ اهْدِنَا فِيمَنْ هَدَيْتَ ، وَعَافِنَا فِيمَنَ عَافَيْتَ وتَوَلَّنَا فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ ، وَبَارِكْ لَنَا فِيمَا أَعْطَيْتَ ، وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ، إِنَّكَ تَقْضِي وَلا يُقْضَى عَلَيْكَ ، وَإِنَّهُ لا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ. اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ الْمُسلِمِين اللهم انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ وَزَمَانٍ. اللهم انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فَلِسْطِيْن خُصُوْصًا فِي غَزَة, اللَّهُمَّ أَعِزَّالْإِسْلَامَا وَ لْمُسلِمِين اللَّهُمَّ انْصُرْإِخْوَاننَاَ الْمُسلِمِين المُجَاهِدِينَ فِي فِلِسْطِين اللَّهُمَّ ثَبِّتْإِ يمَانَهُمْ وَأَ نْزِلِ السَّكِينَةَ عَلَى قُلُوبِهِم وَ وَحِّدْ صُفُوفَهُمْ اللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ اللَّهُمَّ دَمِّرِ لْيَهُودَا وَ إِسْرَآئِل وَشَتِّتْ شَمْلَهُم وَ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اللَّهُمَّ انْصُرْ عَلَى المُجَاهِدِينَ أَعْدَائِنَا وَ أَ عْدَاءَ الدِّين بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ.
Ya Allah, berilah kami petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Selamatkanlah kami dalam golongan orang-orang yang Engkau telah pelihara. Uruslah kami di antara orang-orang yang telah Engkau urus. Berkahilah kami dalam segala sesuatu yang Engkau telah berikan. Hindarkanlah kami dari segala bahaya yang Engkau telah tetapkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan bukan yang ditentukan. Sesungguhnya tidak akan jadi hina orang yang telah Engkau lindungi. Engkau wahai Rabb, kami adalah Maha Mulia dan Maha Tinggi. Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum Muslimin, ya Allah, tolonglah para pejuang Islam di segala tempat dan masa. Tolonglah mujahidin di Palestina, khususnya di Gaza., Ya Allah, teguhkanlah Iman mereka dan turunkanlah ketenteraman di dalam hati mereka dan satukanlah barisan mereka, Ya Allah, hancurkanlah kaum kuffar dan kaum musyrikin, Ya Allah, binasakanlah kaum Yahudi dan pasukan Israel dan cerai-beraikanlah kesatuan mereka, Ya Allah, menangkanlah kaum Mujahidin atas musuh kami musuh agama dengan RahmatMu, Wahai Yang Maha Pengasih.
“Ya Hayyu Ya Qayyum, Wahai Yang Maha Hidup Yang Maha Memelihara, Ya Hayyu Ya Qayyum, Wahai Yang Maha Hidup Yang Maha Memelihara, Ya Hayyu Ya Qayyum, Wahai Yang Maha Hidup Yang Maha Memelihara, turunkan para Malaikatmu untuk membantu para Mujahidin di Gaza dan Seluruh Palestina, sebagaimana telah kau turunkan ribuan Malaikat di Badar, di Khandaq dan di Tabuk. Ya Hayyu Ya Qayyum, Wahai Yang Maha Hidup Yang Maha Memelihara, ringankanlah penderitaan saudara-saudara kami di Gaza, kuatkanlah terus generasi baru dari antara anak-anak mereka, menjadi generasi yang akan membawa kami pada kejayaan Islam lewat Jihad fii Sabiilillah.
Ya Allah, wahai Yang Maha Mendengar, wahai Yang Maha Menatap, wahai Yang Maha Tahu setiap perbuatan dan maksiat, di permulaan syawal ini kami bermunajat kepada-Mu, kiranya Engkau berkenan mengampuni seluruh dosa kami ya Alloh. Ampuni sebusuk apapun diri kami, ampuni sebanyak apapun dosa yang melumuri tubuh kami ini, ampuni maksiat yang terang-terangan, maupun yang sembunyi-sembunyi kami lakukan.
Ya Alloh, jagalah mata kami, jadikan mata ini menjadi mata, yang akan selalu akrab, dengan ayat-ayatMu. Jangan biarkan mata ini yang membuat hati kami mati. Ya Allah, lindungilah pendengaran kami, jadikan telinga kami menjadi telinga yang selalu rindu, mendengar kebenaranMu, telinga yang selalu rindu mendengar namaMu.
Ya Alloh, jagalah lisan kami, dari segala kebohongan yang dapat kami ucapkan, ampuni seandaiya lisan ini sering melukai hati ibu bapak kami. Ampuni jikalau dari lisan ini banyak orang yang tersakiti.
Robb, jadikan mulut kami ini menjadi mulut yang selalu bersih dari kata dusta, lisan yang selalu basah menyebut namaMu, lisan yang menjadi cahaya ilmu bagi hamba-hambaMu, lisan yang Engkau ijabah doa-doanya.
Ya Alloh, karuniakan kepada kami ampunan atas segala maksiat yang dilakukan tubuh ini, ampuni jikalau tubuh kami pernah berbuat nista, ampuni jikalau tubuh ini ada daging haram yang pernah kami makan makanan haram, harta haram.
Karuniakan kepada kami tubuh yang bersih ya Alloh, bersihkan dari kemaksiatan yang pernah dilakukan oleh jasad ini, ijinkan sampai akhir hayat tubuh ini bersih ya Alloh, bersih dari harta haram, bersih dari makanan haram, bersih dari perbuatan haram.
Ya Allah, karuniakan kepada kami ampunan atas maksiat hati kami, ampuni jikalau kami sering berbuat takabur, jikalau hati ini sering menghina dan merendahkan hamba-hambaMu, ampuni jikalau kami sering riya’ ya Allah, ampuni jika kedengkian masih bersemayam dihati ini.
Robb, jauhkan dari diri kami segala kesombongan sekecil apapun, indahkan hati ini dengan hati yang tawadhu, jauhkan dari diri kami sifat riya’ dan pamer ya Alloh, indahkan hati kami menjadi hati yang ikhlas, hanya karena Engkau, jauhkan hati kami dari kedengkian, kebencian terhadap kaum yang beriman. Jadikan hati kami hati yang pernuh kemaafan, hati yang penuh kasih sayang.
Wahai Allah, karuniakan kepada kami hati yang selalu ingat kepadaMu, hati yang tidak bisa lupa padaMu, hati yang merasakan kehadiranMu, hati yang tidak berharap selain harapannya kepadaMu.
Robb, indahkan hidup kami dengan hati yang merasakan, bahagianya mencintaiMu, mencintai orang-orang yang mencintaiMu.
Duhai Allah, hanya Engkau Yang Maha Tahu kapan hidup kami berakhir, jadikan umur yang tersisa ini, bisa membahagiakan ibu bapak kami, golongkan sisa umur ini, bisa menjadi jalan kebahagiaan, kemuliaan bagi ibu bapak kami ya Alloh, ya Allah jadikanlah kami anak-anak yang sholeh yang mudah mengalir dari lisan kami do’a untuk kedua ibu Bapak kami. Allahummaghfirlana waliwalidaina warhamhuma kama rabbayana soghiro. Ya Alllah, jadikan umur yang tersisa ini, bisa membangun rumah tangga yang sakinah, bisa menjadi orang tua atas anak-anak kami yang sholeh dan sholehah, menjadi hambaMu yang penuh manfaat.
Ya Allah, setelah Ramadhan ini, jangan biarkan lagi kami diperbudak nafsu, jangan biarkan hidup kami ditipu oleh dunia ini, jangan biarkan kami diperdaya oleh syahwat, jangan biarkan kami terjerumus karena amarah, karuniakan kepada kami hidup penuh kemuliaan dengan cahaya ilmuMu ya Alloh, karuniakan kepada kami para pemimpin yang berilmu, para pemimpin yang adil, para pemimpin yang sholeh, yang dapat membimbing kami mulia dunia akhirat.
Ya Allah, andai suatu saat hidup kami berakhir, akhirkanlah kami dalam husnul khotimah, allohumma inna nasaluka taubatannasukha, wataubatan qoblal maut, warohmatan ‘indalmaut, wa maghfirotan ba’dalmaut. Allohumma inna nasaluka khusnul khotimah, wana’udzubika min suilkhotimah.
Ya Allah, terimalah amal ibadah kami selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. Ya Allah, terimalah ibadah puasa kami, shalat fardhu kami, shalat tarawih kami, shalat witir kami, shalat tahajjud kami, wudhu kami, ruku’ dan sujud kami, khusyu’ kami, dzikir kami, bacaan al-Qur’an kami. Kami sadar, ya Allah, semua ibadah yang kami lakukan jauh dari sempurna. Hanya sebatas itu, ya Allah, kemampuan iman kami. Tapi kami memohon kepadaMu, dengan sepenuh kerendahan dan sepenuh pengharapan kami, terimalah itu semua, ya Allah. Ridho-Mu, ya Allah, hanya ridho-Mu-lah yang kami harapkan melingkupi diri kami, keluarga kami, orang tua kami, saudara-saudara kami, masyarakat kami, negara kami. Engkau adalah satu-satunya tempat kami bergantung dan kami memohon pertolongan. Hanya kepadaMu kami bertawakkal, ya Allah. Ya Allah, sampaikanlah kami di bulan Ramadhan yang akan datang, sehingga kami berkesempatan untuk memperbaiki kembali kekurangan-kekurangan kami.
ربنا أتنا في الدنيا حسنة وفي الأخرة حسنة وقنا عذاب النار
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ولذِكرُاللهِ اكبر
####################
Ada Apa Saja Dalam Tarbiyah Syamilah?

Kami membimbing masyarakat yang berada di 12 unit Majelis Taklim setiap pekan dalam Membaca Al Qur'an, Membaca Terjemahnya, dan Mentadabburi Maknanya setiap pertemuan per pekan.

Mari titipkan sedekah jariyah Bapak/Ibu/Saudara/Saudari kepada kami !

Mudah-mudahan menjadi wasilah/sarana bagi kita semua untuk mendapatkan pahala yang akan terus mengalir sepanjang masa.
Sifat-Sifat Pribadi Taqwa Sifat-Sifat Pribadi Taqwa Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 8:57 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.