AL QUR’AN JALAN HIDUPKU


AL QUR’AN JALAN HIDUPKU

Ustadz Muttaqin Anang Toha*


Al Qur’an al Karim  adalah kitabullah yang diturunkan kepada Rasulullah SAW yang berfungsi;
1. Untuk membebaskan umat manusia dari kegelapan menuju cahaya hidup yang terang benderang.

الر ، كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُوْرِ .
“Alif  lam Ra,  (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang,…” (QS. Ibrahim:1)

2. Sebagai pedoman hidup penuntun umat manusia kejalan kehidupan yang lurus.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَان .

“Bulan Ramdhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)…” (QS. Al-Baqarah : 185)

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ .
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus, …” (al-Isra’ : 9)

3. Sebagai cahaya yang menerangi jalan menuju jalan-jalan keselamatan bagi orang-orang yang mengikuti petunjuknya.

قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ الله نُوْرٌ وَكِتَابٌ مُّبِيْنَ . يَهْدِي بِِهِ اللهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُيُلَ السَّلاَمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ .

“…sesungguhnya telah datang kepada kamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula)  Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang…” (QS. Al-Maidah : 15-16)

4. Sebagai obat mujarab dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ .   

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…” (Al-Isra’ : 82)

Mengikuti petunjuk al Qur’an adalah jaminan kebahagiaan pribadi dan masyarakat, kebahagian dunia dan akhirat, karena pembuat petunjuk itu adalah Pencipta dan Yang Maha Tahu tentang ciptaan-Nya.

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ، وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوْا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوْا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَالله ُيَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُوْنَ .

“… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. “ (QS. Al-Baqarah : 216)

Pedoman dan pentunjuk hidup itu berlaku bagi seluruh umat manusia, baik bagi orang Arab maupun non Arab, baik orang pandai ataupun orang biasa, baik kelas sosial  atas, menengah ataupun kelas sosial bawah. Oleh karena itu Allah Yang Maha Bijaksana menurunkan Al Qur’an al Karim ini mudah dan dapat difahami oleh seluruh umat manusia. Bahkan Al Qur’an al Karim sendiri mengulang-ulang pernyataan ini empat kali dalam satu surah, (QS. Al Qomar: 17,22,32 dan 40).

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرْ .

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran” (QS. 54:17).

Para sahabat Nabi dengan berbagai macam tingkat kemampuan kecerdasan mereka  dengan mudah memahami, mencerna dan mengamalkan Al Qur’an karena siap mendengar, menerima dan menaatinya. Dan kitapun juga dapat memahami Al Qur’an seperti mereka, asal kita mau dan bersungguh-sungguh untuk memahaminya. Kita wajib mempelajari Al Qur’an dan memahiminya karena kita membutuhkan Al Qur’an.

MANUSIA SANGAT MEMBUTUHKAN AL QURAN

Paling sedikit ada tiga alasan yang menyebabkan umat manusia sangat membutuhkan petunjuk Al Quran:
a.    Manusia berada dalam kegelapan dan kesesatan yang nyata dengan ciri-ciri; (1). Semakin merajalelanya tindak kriminalitas di tengah masyarakat, (2). Tidak adanya kepuasan hukum buatan manusia di tengah masyarakat. (3). Hilangnya rasa aman di tengah masyarakat, dan sejumlah alasan lain yang telah menyebabkan terjadinya kegelisahan sosial, pengabaian hak-hak asasi manusia, serta ketidak adilan.
b.    Allah mewajibkan umat manusia (yahudi, nasrani, muslim) untuk berhukum dengan hukum Allah.
c.    Pengetahuan manusia yang sangat terbatas sehingga dalam memberikan solusi  seringkali banyak dipengaruhi berbagai  kepentingan pribadi atau golongan. Berbeda dengan Allah yang Maha Mengetahui dan dalam memberikan solusi tidak berdasarkan kepentingan diri-Nya.

BAHAYA BERPALING / TIDAK BERINTERAKSI DENGAN AL QURAN

1. Hidup dalam kesesatan yang nyata.

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَمُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُوْنَ لَهُمُ اْلخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِيْنًا.

“Dan Tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan tidak (pula) patut bagi perempuan mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah mementapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 36)

2. Hidup dalam kegelisahan dan gundah gulana.

فَمَنْ يُرِدِ اللهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلاِّسْلاَمِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ.


“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dada mereka sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit…” (QS. Al-An’am : 125)

3. Hidup dalam kesempitan.

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat  dalam keadaan buta.” (QS. Thaha : 124)

4. Mendapat kerugian di dunia dan akhirat.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللهَ عَلَى حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرَ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ
فِتْنَةٌ انْقَلَبَ عَلَى وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَآلآخِرَةِ.

“Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan akhirat…” (QS. Al-Hajj: 11)

5.  Hatinya keras dan melakukan kefasikan.

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلاَ يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ أُوْتُوْا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِ فَطَالَ عَلَيْهِمُ اْلأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ وَكَثِيْرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُوْنَ.                             

“Belum datang waktunya bagi bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasiq.”  (QS. Al-Hadiid : 16)

6.  Hidup dalam kehinaan.

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَمَا ثُقِفُوْا إِلاَّ بِحَبْلٍ مِنَ اللهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ


“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang teguh kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia …” (QS. Ali Imran : 112)

7.  Diperdaya syetan.

وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا وَهُوَ لَهُ قَرِيْنٌ.

“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az-Zukhruf :  36)

*Muttaqin Anang Toha
Ketua Rabithah Majelis Taklim Tarbiyah Syamilah OI

Daftar Umroh yuk.. Samo UMAT
Ustadz Muttaqin Anang Toha

Kunjungi kami di:
WA. 085267886580
Kelurahan Tanjung Batu Ogan Ilir



AL QUR’AN JALAN HIDUPKU AL QUR’AN JALAN HIDUPKU Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 8:15 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.