Memilih dengan Pengetahuan dan Pemahaman

• 9 April 2014, saatnya kita menentukan masa depan kepemimpinan negeri ini.
• Hitam atau putih pemimpin mendatang adalah ditentukan oleh mayoritas pilihan anak negeri.
• 1 kursi perwakilan di DPRD Ogan Ilir di dapil IV (Tanjung Batu - Payaraman) jika tidak ada 1 orang pun yang tidak memilih adalah 6969 suara.
• 12 partai x 7 caleg  = 84 caleg akan berkompetisi memperebutkan 7 kursi perwakilan.
• Itu berarti bahwa ada 77 orang tidak akan kebagian kursi di DPRD OI
• Biaya...? 
• Jangan di berapa banyak yang akan dikeluarkan setiap calon.
• Yang pasti, biaya yang dikeluarkan untuk meyakinkan 1 suara memilihnya paling sedikit Rp10rb/suara (untuk cetak kartu nama, kalender, gantungan kunci, stiker, dlll)
• Jika dikalikan 1000 suara (target minimal/calon) maka biaya minimal yang dikeluarkan setiap calon adalah Rp10juta
• Angka ini belum ditambah biaya bahan bakar kendaraan, tim sukses, honor saksi, konsumsi sosialisasi, sewa tempat, tenda, sound system, dll.
• Untuk caleg yang tidak beriman, ia akan menambah biaya suap, biasanya paling sedikit Rp50rb/calon suara, kalau dikalikan dengan 500 orang akan didapat biaya suap Rp25jt. Angka ini belum ditambah jika ia juga mengeluarkan biaya suap di TPS, PPK atau mungkin KPUD
• Jadi...
• Bisa dipastikan setiap calon akan mengeluarkan biaya di atas 25jt
• Benar-benar PEMILU adalah Pesta Rakyat
• Sebagai rakyat... yang mempunyai hak atas kepemimpinan bangsa ini agar tercipta keamanan, keadilan dan kesejahteraan
• Dalam menentukan pilihan pada tanggal 9 April 2014 mendatang, kita tidak boleh terpengaruh dengan uang yang diterima atau tidak diterima dari setiap calon. Karena bisa jadi uang tersebut adalah uang suap yang bisa jadi juga berasal dari usaha yang tidak jelas
• Namun...
• Kita harus memilih dengan pengetahuan (fikiran) dan pemahaman (hati nurani)
• Pilihlah orang-orang yang kita yakini bahwa mereka adalah orang-orang yang JUJUR, AMANAH dan ketika jabatan kepemimpinan atau Anggota DPR/DPRD melekat pada dirinya tidak akan membuat mereka lupa jati dirinya sebagai makhluq yang tidak ada apa-apanya jika tidak kita pilih, dan tidak ada apa-apanya di Hadapan Sang Pencipta
• Setiap orang bertanggung jawab untuk mewujudkan kehidupan negara dan bangsa yang baik, namun para pemimpin dan pejabat harus lebih bertanggung jawab lagi. Karena itu, kita amat menyayangkan bila banyak orang mau jadi pejabat tapi tidak mampu mempertanggungjawabkannya, jangankan di hadapan Allah swt, di hadapan masyarakat saja sudah tidak mampu, inilah pemimpin yang amat menyesali jabatan kepemimpinannya,
• Semoga kita diberikan pemimpin yang dapat menjadi washilah (perantara) di limpahkan-Nya negeri yang aman dan Sentosa
•  “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian." (QS Al Baqarah [2]:126)