#19. MEMOHON PERLINDUNGAN DALAM NEGERI PENUH BENCANA

 Do'a Terbaik Dari Al Qur'an; #19

MEMOHON PERLINDUNGAN DALAM NEGERI PENUH BENCANA

Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha

Semoga Allah, SWT. menurunkan untuk kita perlindungan dari sisi-Nya di tengah-tengah bencana pandemi Covid-19.

رَبَّنَااجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا

"Ya Tuhan kami, berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!".

Do'a di atas adalah potongan ayat ke-75 dari Al Qur'an surat An Nisa'.

Dimana Allah, SWT. Berfirman:

وَمَا لَكُمْ لا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا

"Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang lalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!". (QS. An Nisa' : 75)

Sebagaimana diterangkan dalam Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an, ayat di atas menerangkan bahwa Allah, SWT. mendorong orang-orang beriman untuk menolong para laki-laki dan perempuan serta anak-anak yang lemah yang tidak memiliki kekuatan dan kemampuan untuk melawan kezaliman yang mereka dapatkan dari para musuh. Mereka disiksa dan dipaksa untuk keluar dari agama sehingga yang mampu mereka lakukan hanyalah berdoa dan memohon pertolongan dari Allah. maka Allah mengabulkan doa mereka dengan menjadikan bagi mereka sebaik-baik penolong, yaitu Muhammad, beliau memberikan sebaik-baik perlindungan dan menolong mereka dengan pertolongan yang terbaik.

Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, dalam Tafsir Al-Wajiz, mengatakan bahwa orang-orang yang lemah yang dimaksudkan dalam ayat di atas adalah orang-orang yang beriman yang tinggal di Mekah yang tidak dapat ikut berhijrah bersama Nabi, SAW. ke Madinah karena terhalang oleh orang-orang musyrik, sehingga mereka disakiti diri dan hartanya. 

Nabi SAW berdoa untuk mereka: “Ya Allah, selamatkanlah Walid bin Walid, Salamah bin Hisyam, Ayyasy bi Rabi’ah dan orang-orang mukmin yang lemah (lainnya).” Mereka juga berdoa: “Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami dari wilayah ini (yaitu Mekah) yang mana penududuknya telah zalim. Sesungguhnya mereka menzalimi kami dan mencelakai kami. Dan utuslah seorang wali dari sisiMu yang dapat diserahi urusan-urusan kami dan menjadi penolong yang menolong kami dari orang-orang zalim itu”.

Mencekamnya keadaan yang mereka hadapi di negeri Mekkah pada saat itu tentu jauh lebih mencekam dibandingkan dengan mencekamnya keadaan dunia hari ini karena keburukan yang ditimbulkan oleh mewabahnya virus Covid-19.

Tetapi mereka tetap berkeyakinan bahwa akan selalu ada pertolongan dan pembelaan dari Allah, SWT. Oleh karenanya mereka berdo'a kepada Allah, SWT., dan berdo'a adalah satu-satunya hal dapat mereka lakukan  saat itu.

Mereka meminta agar didatangkan penolong bagi mereka agar bisa keluar dari negeri yang penghuninya saat itu adalah orang-orang yang zhalim.

Dan Allah, SWT. pun mengabulkan do'a mereka. Kelak Allah, SWT. datangkan penolong yang membebaskan mereka dari ketakutan dan bencana yang telah lama mereka rasakan.

Saat ini, karena pandemi Covid-19, -barangkali- banyak orang yang sedang merasakan ketakutan, kesusahan dan kekhawatiran akan diri dan keluarganya. Terutama orang-orang yang berada di wilayah dengan tingkat penyebaran virus tinggi (zona merah dan zona oranye). Maka ikhtiar lahiriyah agar imunitas tetap stabil dan meningkat harus selalu dilakukan, protokol kesehatan wajib dilaksanakan.

Jika memungkinkan keluar dan jauhi daerah bencana, namun karena saat ini hampir semua wilayah telah terdampak Covid-19, ikhtiar keluar (hijrah) dari daerah bencana menuju daerah yang aman nampaknya merupakan usaha yang tidak mungkin dapat dilakukan. Apalagi pembatasan pergerakan orang dilakukan dibanyak wilayah di dunia (saat tulisan ini dibuat di beberapa wilayah di Indonesia sedang di terapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 3 dan level 4).

Oleh karena itu, ikhtiar batin, mengetuk pintu langit, berserah kepada Sang Pencipta alam semesta mutlak harus terus menerus dilakukan. Ibadah, dzikir,  istighfar, taubat dan berdo'a serta berserah diri kepada-Nya harus semakin banyak dilakukan, diantaranya dengan memohon kepada Allah, SWT dengan permohonan yang pernah disampaikan oleh para mustad'afin atau orang-orang lemah yang tidak berkemampuan untuk keluar (hijrah) dari Mekkah ke Madinah bersama Rasulullah, SAW. Dimana mereka berdo'a:

 رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا

"Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang lalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!". (QS. An Nisa' : 75)

Do'a yang dapat kita panjatkan dalam pandemi ini 

اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ جَحْدِ الْبَلَاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوْءِالْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِالْأَعْدَاءِ

Arti, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari susahnya bala’ (bencana), tertimpa kesengsaraan, keburukan qadha’ (takdir), dan kegembiraan para musuh.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ، وَالجُنُونِ، والجُذَامِ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ.

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit lain yang mengerikan,” (HR. Abu Daud).

Atau dzikir pagi dan petang berikut

بِسْمِ اللهِ الَّذِىْ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى اْلاَرِضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

“Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu itu tidak berbahaya di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Mengetahui.”

Dimana Rasulullah, SAW bersabda,

مَنْ قَالَ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ لَمْ يُضُرَّهُ شَيْءٌ.

Barangsiapa yang mengucapkan “Bismillaahil ladzi laa yadhurru ma’asmihi syai–un fil ardhi wa laa fis samaa–i wa huwas saamii’ul ‘aliim” (Dengan Nama Allah tidak ada yang mampu membahayakan sesuatu di bumi dan langit. Dia adalah Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui) tiga kali maka tidak akan ada yang mampu membahayakannya. (HR. Tirmidzi)

Atau do'a yang sebagian redaksinya dapat kita ambil dari do'a yang terdapat di dalam QS. An Nisa' : 75 di atas, sebagai berikut:

رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِن هَذِهِ الْمُصِيْبَةِ وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا

"Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari bencana ini dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!".

Semoga Allah, SWT. menguatkan kesabaran kita dan segera mengangkat dan menghilangkan wabah penyakit Covid-19 dari negeri kita, aamiin.


Ogan Ilir, 25 Juli 2021

UMAT ; Ustadz MUTTAQIN Anang Toha

Donasikan sebagian hartamu untuk syiar agama Allah dalam setiap program kebaikan RMT. Tarbiyah Syamilah OI.

Semoga dibalas ganti dengan berlipat ganda berupa kebaikan yang banyak di dunia dan di akhirat.

Konfirmasi via komentar di blog ini.

Jazakumullah.






#19. MEMOHON PERLINDUNGAN DALAM NEGERI PENUH BENCANA #19. MEMOHON PERLINDUNGAN DALAM NEGERI PENUH BENCANA Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 1:00 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.