#20. USTADZ ANAKKU TIDAK MAU SHOLAT

  Do'a Terbaik Dari Al Qur'an; #20

USTADZ ANAKKU TIDAK MAU SHOLAT

Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha

Suatu hari seorang ibu-ibu menghampiriku dan berkata:

"Ustadz MUTTAQIN, aku ado anak bujang."

"Ohyo Bu, Alhamdulillah. Ado apo dengan anak bujang kamu tu?" Jawabku.

Dengan penuh perasaan ibu tersebut lalu bercerita:

"Anu Ustadz, saro nian disuruh sholat, padahal pas maseh kecik dulu anakku ini rajen sholatnyo. Pernah dang lagi maen di rumah tetanggo pas tedengar azan Dio langsung balek, sholat, sudah sholat maen lagi."

"Nah... lah besak ini saro nian disuruh sholat. Bahkan nak bemarah kalu diingatkan. Kadang-kadang aku laju tenangis meliatnyo. Apolah salah kami, sehinggo dionyo jadi berubah cak ini."

"Aku yaken bukan salah kamu, tapi mungkin kareno pengaruh lingkungan, Bu". Timpalku.

Lalu si ibu melanjutkan ceritanya, dengan penuh semangat dia berkata:

"Yo barangkali nian, Ustadz. Olenyo jak Anak bujangku pacak belinjangan inilah yang parah cak ini. Ado dak, Ustadz, do'anyo agar anak bujangku rajen lagi sholat?"

"Ado, setiap permasalahan ado galo do'anyo." Jawabku 

Kemudian saya perjelas jawaban tersebut dengan penjelasan berikut:

"Kamu, setiap abes sholat, sampaikanlah do'a kamu kepado Allah untuk apo bae masalah yang kamu hadapi bukan cuma urusan anak kamu bae."

"Dak harus pake Bahaso Arab, pake baso dusun bae, Allah pasti nengar do'a kamu."

"Untuk masalah anak bujang kamu tadi, setelah kamu bedo'a dengan bahaso kamu tadi, kamu pacak nambahkan dengan do'a berikut:"

رَبِّ إِنِّي لا أَمْلِكُ إِلا نَفْسِي وأهلي فَافْرُقْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ 

"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku tidak dapat menguasai kecuali diriku sendiri dan keluargaku, sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik."

Do'a seperti di atas pernah dibaca oleh Nabi Musa, as., sebagaimana difirmankan Allah, SWT dalam QS. Al Maidah : 25 berikut:

قَالَ رَبِّ إِنِّي لا أَمْلِكُ إِلا نَفْسِي وَأَخِي فَافْرُقْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ 

Berkata Musa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku tidak dapat menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu" (QS. Al Maidah : 25)

Do'a di atas disampaikan Nabi Musa, as saat beliau mendapati umatnya (Bani Israil) tidak mau mengikuti apa yang beliau serukan atas perintah Allah, SWT. untuk memasuki negeri Palestina.

Nabi Musa menyeru kaumnya,

يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الأرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلا تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ 

"Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi." (QS. Al Maidah : 21)

Tetapi mereka tidak mau memasuki (merebut kembali) tanah Palestina karena takut terhadap bangsa Amaliqah yang gagah perkasa yang mana pada waktu itu telah menguasai negeri itu setelah nenek moyang mereka, Ya'kub dan keluarganya meninggalkan Palestina dan Baitul Maqdis pindah ke Mesir pada masa Yusuf, as menjadi pejabat Mesir.

Allah, SWT. mengabadikan sikap mereka terhadap perintah itu dengan berfirman:

قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّ فِيهَا قَوْمًا جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا حَتَّى يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنَّا دَاخِلُونَ 

"Mereka berkata: 'Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya.' (QS. Ali Imran : 22)

Ada dua orang laki-laki yang beriman diantara mereka, yakni Yusya' bin Nun dan Kalib bin Yufana berusaha memotivasi mereka dengan mengabarkan kemenangan akan diberikan Allah, SWT. kepada mereka dengan mengatakan:

ادْخُلُوا عَلَيْهِمُ الْبَابَ فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ غَالِبُونَ وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ 

"Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman". (QS. Al Maidah : 23)

Tetapi tetap saja kebanyakan Bani Israil tidak mau taat, bahkan mereka mengatakan:

يَا مُوسَى إِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا أَبَدًا مَا دَامُوا فِيهَا فَاذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلا إِنَّا هَا هُنَا قَاعِدُونَ

"Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja." (QS. Al Maidah : 24)

Mendengar perkataan ini Nabi Musa, as. mengadu kepada Allah, SWT. dan memohon agar dirinya dan saudaranya Harun dijauhkan dari orang-orang yang fasik tersebut.

Allah, SWT. berfirman;

قَالَ رَبِّ إِنِّي لا أَمْلِكُ إِلا نَفْسِي وَأَخِي فَافْرُقْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ 

Berkata Musa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku tidak dapat menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu" (QS. Al Maidah : 25)

Kemudian Allah, SWT. menghukum orang-orang yang gemar berbuat dosa tersebut dengan menjadikan mereka tidak bisa kembali ke negeri Palestina selsama 40 tahun, sebagaiman firman-Nya:

قَالَ فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيْهِمْ أَرْبَعِينَ سَنَةً يَتِيهُونَ فِي الأرْضِ فَلا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ 

Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu."

Do'a Nabi Musa yang terdapat dalam QS. Al Maidah : 25  itu dapat juga kita baca saat ini.

Ketika kita merasa khawatir jika keburukan atau bencana menimpa diri, keluarga dan saudara kita akibat banyaknya orang-orang yang tidak lagi mengindahkan aturan agama dan semakin tersebarnya kemaksiatan dan perilaku menyimpang dimana kita tidak mampu mencegahnya. Atau ketika kita khawatir lingkungan pergaulan yang buruk mempengaruhi diri, saudara dan keluarga kita, maka berdo'alah seperti Nabi Musa berdo'a.

رَبِّ إِنِّي لا أَمْلِكُ إِلا نَفْسِي وَإخوَ تي وأهلي فَافْرُقْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ 

"Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri, saudaraku dan keluargaku, sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik."

Berdo'alah pula agar Allah, SWT menjadikan diri kita dan keluarga (anak keturunan) kita sebagai bagian dari muslim yang taat kepada-Nya.

Do'a agar menjadi muslim yang taat ada pada tulisan saya sebelumnya:

https://tarbiyahsyamilah.blogspot.com/2021/07/terimalah-amal-ibadah-kami.html

Semoga Allah, SWT. melindungi kita dari bencana dan pengaruh buruk orang-orang yang tidak mau taat kepada Allah, SWT. Aamiin

Ogan Ilir, 26 Juli 2021

UMAT; Ustadz MUTTAQIN Anang Toha

Donasikan sebagian hartamu untuk syiar agama Allah dalam setiap program kebaikan RMT. Tarbiyah Syamilah OI.

Semoga dibalas ganti dengan berlipat ganda berupa kebaikan yang banyak di dunia dan di akhirat.

Konfirmasi via komentar di blog ini.

Jazakumullah.






#20. USTADZ ANAKKU TIDAK MAU SHOLAT #20. USTADZ ANAKKU TIDAK MAU SHOLAT Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 10:14 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.