JAUHI SIFAT ZHALIM MAKA ALLAH JAUHKAN BENCANA
Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
Pada pengajian unit 05 Tarbiyah Syamilah, Senin, 28 September 2020 lalu saya menyampaikan tadabbur QS. Hud : 84 - 95
Melalui firman-Nya tersebut, Allah SWT. mengingatkan kita tentang kisah kaum Madyan, umat Nabi Syu'aib, yang telah Dia timpakan adzab berupa gempa bumi yang sangat dahsat sehingga semua penduduk Madyan yang kafir binasa (mati) bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka sendiri.
وَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَأَخَذَتِ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ
Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Sedang orang yang zalim dibinasakan oleh suara yang mengguntur, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya. (QS. Hud : 94)
كَأَنْ لَمْ يَغْنَوْا فِيهَا أَلا بُعْدًا لِمَدْيَنَ كَمَا بَعِدَتْ ثَمُودُ
Seolah-olah mereka belum pernah tinggal di tempat itu. Ingatlah, binasalah penduduk Madyan sebagaimana kaum Tsamud (juga) telah binasa. (QS. Hud : 95)
Allah terangkan juga kejadian ini melalui QS. Al A'raf : 91-92:
فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ
Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka. (QS. Al A'raf : 91)
ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ شُعَيْبًا كَأَن لَّمْ يَغْنَوْا۟ فِيهَا ۚ ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ شُعَيْبًا كَانُوا۟ هُمُ ٱلْخَٰسِرِينَ
(yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu'aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kotak itu; orang-orang yang mendustakan Syu'aib mereka itulah orang-orang yang merugi. (QS. Al A'raf : 92)
Menjadi penting untuk pelajaran dan bahan renungan kita adalah : Mengapa penduduk Madyan dibinasakan dengan adzab yang menakutkan tersebut?
Penyebab siksa Allah pada penduduk Madyan adalah karena ternyata mereka tidak hanya menyembah berhala (selain Allah) saja, tetapi juga karena ketidak-jujuran mereka dalam jual beli.
Mengambil hak orang lain secara batil biasa mereka lakukan dengan cara mengurangi takaran dan timbangan ketika menjual sesuatu barang dagangan mereka.
وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ وَلا تَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِنِّي أَرَاكُمْ بِخَيْرٍ وَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ مُحِيطٍ
Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan. Sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (makmur). Dan sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab pada hari yang membinasakan (kiamat). (QS. Hud : 84)
وَيَا قَوْمِ أَوْفُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ وَلا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلا تَعْثَوْا فِي الأرْضِ مُفْسِدِينَ
Dan wahai kaumku! Penuhilah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan jangan kamu membuat kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan. (QS. Hud : 85)
Selain curang dalam menakar dan menimbang, kaum Madyan juga suka menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang-orang beriman beribadah, sebagaimana firman Allah:
وَلَا تَقْعُدُوا۟ بِكُلِّ صِرَٰطٍ تُوعِدُونَ وَتَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِهِۦ وَتَبْغُونَهَا عِوَجًا ۚ وَٱذْكُرُوٓا۟ إِذْ كُنتُمْ قَلِيلًا فَكَثَّرَكُمْ ۖ وَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُفْسِدِينَ
Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al A’raf: 86)
Karena perilaku buruk inilah Allah SWT. menimpakan adzab yang pedih kepada mereka di dunia dan di akhirat.
Allah sampaikan kisah kaum Madyan ini agar kita dapat menjadikannya pelajaran.
Jika adzab bagi penduduk Madyan, baik di dunia apalagi di akhirat kelak tidak ingin kita alami, maka hal-hal buruk yang pernah dilakukan penduduk Madyan harus kita jauhi dan jangan sekali-kali kita ikuti.
Jauhi dan jangan sekali-kali melakukan kesyirikan dan keingkaran kepada kekuasaan dan kebesaran Allah, apapun bentuk kesyirikan dan keingkaran itu.
Jauhi dan jangan sekali-kali mengambil hak orang lain secara batil, apapun bentuk kecurangan itu. Mengurangi takaran, menipu, korupsi, dan lain sebagainya.
Jauhi dan jangan sekali-kali berbuat zhalim, menakut-nakuti apalagi menghalang-halangi orang untuk menjalankan ibadah kepada Allah, SWT.
Semoga Allah mencurahkan rahmat dan keselamatan kepada kita. Aamiin
Penulis,
UMAT
Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
No comments: