MAKMURKAN MASJID
Oleh Ustadz MUTTAQIN ANANG TOHA
Istiqomah, 2 Otober 2020
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.
(QS. Al Maidah : 35)
Mari Bertaqwa dan merawat taqwa hingga husnul khotimah dan mendapatkan surga. Mari kita syukuri nikmat umur, sehat dan kesempatan yang mana dengan nikmat-nikmat tersebut kita dapat dimudahkan untuk hadir kembali di rumah Allah ini, Masjid Istiqomah yang kita banggakan.
Ketahuilah bahwa masjid adalah tempat yang paling dicintai Allah.
أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَ اللهِ مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ أَسْوَاقُهَا
Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci adalah pasar. (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra.)
Karena di tempat ini kita sholat, berdzikir, bertasbih, memuliakan dan menyebut nama-Nya sehingga terjagalah diri kita dari kelalaian dan dari perbuatan keji dan munkar.
"Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang." (QS. An Nur : 36 – 37)
Disini kita membaca Al Qur’an atau mendengar kitabullah itu dibacakan dan mendapat pengajaran ilmu agama serta nasihat kebaikan sehingga hati kita menjadi tenang karena faham apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Abu Hurairah ra., berkata bahwa Rasulullah, SAW. bersabda,
مَااجْتَمَعَ قَوْمُ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابِ اللهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ فِيْمَا بَيْنَهُمْ إلاَّنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan saling mengajarkannya di antara mereka, melainkan diturunkan ke atas mereka ketenangan, disirami mereka dengan rahmat, dikerumuni mereka oleh malaikat, dan Allah SWT. menyebut-nyebut mereka di kalangan (malaikat) yang ada di sisi-Nya. (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Di tempat mulia ini kita dikumpulkan bersama orang-orang sholeh, sehingga silaturrahim dan ukhuwah terbina kokoh. Saling memaafkan dan meridhokan satu sama lain dan bekerjasama dalam kebaikan serta dapat bersama-sama membangun rumah Allah ini dengan infaq, waqaf dan sedekah melalui kotak-kotak amal yang tersedia. Yang pada akhirnya mudah-mudahan dari masjid ini Allah turunkan hidayah sehingga kita dapat bersatu padu memakmurkan dunia ini di bawah panji dan syari’at-Nya agar Allah limpahkan kepada kita negeri yang baladatun thoiyyibatun warobbun ghofur.
Semoga Allah telah mencatatkan nama-nama kita ke dalam kelompok hamba-hamba-Nya yang mendapatkan petunjuk.
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. At Taubah : 18)
Dari Abu Umamah ra. Nabi SAW bersabda,
مَنْ غَدَاإِلَى الْمَسْجِدِ لاَيُرِيدُ إِلاَّ أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْيُعَلِّمَهُ, كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجِّ تَامَّا حَجَّتُهُ
"Siapa yang berangkat ke masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya.” (HR. Thabrani)
Marilah kita sealu istiqomah dalam menjaga semangat menjadi para pemakmur masjid yang telah dijanjikan pahala besar kepada mereka. Memakmurkan masjid yang tidak hanya sekedar berlomba-lomba menyisihkan sebagian harta kita untuk menjadikan masjid ini besar, megah dan mewah semata. Tetapi mari kita istiqomah berlomba-lomba meramaikan masjid ini (menjadi jama’ah) dalam berbagai bentuk ibadah di dalamnya. Juga berlomba-lomba menjaga kenyamanan dan keamanan hamba-Nya yang beribadah di rumah Allah ini, walau dengan hanya sekedar membersihkan tempat wudhu, WC, ruangan dan halaman masjid dari sampah, debu dan kotoran.
Dengan demikian, semoga kita menjadi salah seorang yang Allah istimewakan di dunia dan di akhirat sebagaimana seorang nenek yang dipanggil Ummu Mahjan di masa Nabi SAW.
Dimana perempuan tua berkulit hitam yang istiqomah menyapu dan membersihkan masjid Nabawi setiap hari. Pekerjaan yang sederhana dan dianggap tidak penting oleh para sahabat Rasulullah SAW waktu itu ternyata bernilai besar di sisi Allah, SWT.
Hal terbukti ketika ibu ini sakit keras, Rasulullah SAW berpesan, “Apabila ia meninggal dunia, maka jangan kuburkan ia sebelum aku menyalatkannya.”
Dan beliau saw. sangat kecewa dan wajahnya tampak menahan marah ketika mengetahui bahwa Ummu Mahjan wafat dan beliau baru mengetahuinya beberapa hari setelah wafatnya.
“Mengapa kalian tidak memberitahuannya kepadaku?
Ya Rasul, kami takut mengganggu engkau, jawab sahabat.
Beliau pun berkata, “Tunjukkan kepadaku di mana letak kuburannya!”
Setelah melaksanakan sholat ghaib di dekat makam Ummu Mahjan, Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya kuburan-kuburan ini telah dipenuhi kegelapan bagi penghuninya. Dan Allah benar-benar akan memberikan cahaya karena shalat yang aku lakukan atas mereka.”
https://tarbiyahsyamilah.blogspot.com/p/donasi.html
Subhanallah..
Ternyata keistimewaan Ummu Mahjan dirasakan manfaatnya juga oleh para penghuni kubur di sekitar kuburnya.
Semoga nasihat ini mendatangkan manfaat bagi kita semua, dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk tidak hanya berbangga dengan kemegahan masjid kita ini saja tetapi juga memberikan semangat untuk kita dapat memakmurkannya dengan berbagai kegiatan ibadah dan pengajaran.
Dari Anas ra., sesungguhnya Nabi SAW. bersabda,
لاَتَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النّاسُ فِى الْمَسَاجِدِ
Tidak (akan) terjadi kiamat , sampai orang-orang saling membanggakan masjidnya. (HR. Abu Daud, An Nasai dan Ibnu Majah)
Anas berkata,
يَتَبَاهَوْنَ بِهَا, ثُمَّ لاَيَعْمُرُونَهَا إِلاَّ قَلِيْلاً
Mereka saling membanggakannya, kemudian tidak ada yang memakmurkan melainkan sedikit.
Wallahu a'lam
Yuk...
UmrohSamo_UMAT
Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
No comments: