AL-QUR'AN OBAT GALAU

Al QUR'AN OBAT GALAU

Ternyata Rasulullah ﷺ Pernah GALAU.

Inilah Solusinya dari Allah


Bertabur Qur'an Surat Adh Dhuha

Oleh Ustadz Muttaqin Anang Toha

------------------------------------------------------



Suatu ketika Rasulullah ﷺ dilanda perasaan "galau" yang luar biasa.


Perasaan ini muncul karena sudah berhari-hari yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang.


Ditunggu sehari dua hari. Sepekan dua pekan, masih blm datang juga yg dinanti-nanti. 


Lalu beliau naik turun ke gunung dimana pertama kali beliau menerima wahyu, sekaligus bertemu malaikat Jibril. 


Kegalauan semakin bertambah saat orang-orang kafir menyebarkan sebuah isu bahwa :


“Muhammad telah ditinggalkan oleh Tuhannya”


“Muhammad telah dibenci Tuhannya”


Allahu Akbar…

Bisa kita bayangkan bagaimana perasaan Rasulullah ﷺ saat itu.


Seandainya saja kita sedang sendirian, mau nelpon tidak bisa karena habis pulsa, terus pengennya ditelpon, tapi sudah berhari-hari telpon yang ditunggu tidak kunjung berdering, lalu ada isu bahwa keluarga kita membenci kita, sehingga mereka tidak akan menghubungi kita lagi selamanya, keluarga kita sudah meninggalkan kita, selamanya…

Apa yanh terjadi dengan kita? 


Tentu saja yang terjadi adalah:

*Kegalauan Tingkat Tinggi*


Kira-kira seperti itulah bentuk kegalauan Rasulullah ﷺ saat itu, bahkan mungkin lebih dari itu.


Di tengah kegalauan inilah, Allah ﷻ mengutus malaikat Jibril, lalu menurunkan wahyu-Nya sebanyak 2 surah sekaligus, yaitu 


Surah Ad Dhuha & Al Insyiroh (Alam Nasyroh).


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.


(1). وَالضُّحَىٰ

Demi waktu matahari sepenggalahan naik,


(2). وَالَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ

dan demi malam apabila telah sunyi,


(3). مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ

Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu,


(4). وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ

dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.


(5). وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ

Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.


(6). أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.


(7). وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.


(8). وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.


(9). فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ

Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.


(10). وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ

Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya.


(11). وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).


Melalui surat ini Allah ﷻ mengabarkan kepada kita bahwa Ia akan selalu bersama Rasulullah saw.


Bahkan Allah swt sampai bersumpah : Demi waktu dhuha dan demi waktu malam.

Artinya bahwa sepanjang waktu Allah akan selalu bersama Rasul.


Demikian juga, melalui surat ini Allah menegaskan bahwa wahyu yang belum diturunkan beberapa waktu bukan karena Allah membenci Rasulullah ﷺ sebagaimana diisukan oleh orang-orang kafir.


‎مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰى  ؕ


Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu.


Ayat ini juga menjadi pelajaran bagi kita bahwa Allah juga akan selalu bersama hamba-hamba-Nya yang bertaqwa kepada-Nya, siang dan malam. Allah juga akan selalu memberikan rahmat-Nya kepada hamaba-hamba-Nya yang soleh.


Musibah yang diberikan bukan karena Allah benci, tetapi bagian dari ujian dari Allah untuk melimpahkan rahmat yang besar.


Di ujung "kegalauan" (musibah), akan ada akhir yang bahagia, jika kita bersabar dalam ketaatan.


Dan yang pasti, surga di akhirat telah Allah siapkan bagi hamba-hamba-Nya yang bertaqwa.


(4). وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ

dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.


(5). وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ

Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.


Sebagai penguatan, Allah ingatkan kembali Rasulullah ﷺ, bahwa sejak beliau masih dalam kandungan, Allah sudah membuktikan kasih sayang-Nya. 


(6). أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.


(7). وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.


(8). وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.


Bagi kita, ummat Rasulullah ﷺ. Ayat2 di atas menjadi pelajaran yang sangat berharga.

Bahwa kita tidak diperkenankan berputus asa dari Rahmat Allah hanya gara2 sedikit musibah yang diberikan. Karena sesungguhnya karunia Allah jauh lebih banyak.


Bahkan karunia itu tiada pernah dihentikan-Nya.


Oleh karena itu, tetaplah taat, bersyukurlah kepada Allah dengan terus berbuat kebaikan, menebarkan kasih sayang kepada sesama, lebih-lebih kepada kaum dhu'afa.


(9). فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ

Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.


(10). وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ

Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya.


(11). وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).


Mudah-mudahan kita semua  dapat istiqomah dalam ketaatan, dan diberikan kemudahan dalam menyelesaikan berbagai macam cobaan dalam kehidupan di dunia fana ini hingga dapat meninggalkannya dalam keadaan husnul khotimah.


Semoga bermanfaat.


Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

AL-QUR'AN OBAT GALAU AL-QUR'AN OBAT GALAU Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 2:23 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.