COBAAN BERHARTA

Juz II
Materi ke-103 (QS. Al Baqarah : 215)

*COBAAN BERHARTA*
Oleh Ustadz Muttaqin Anang Toha, ST


Setelah menjelaskan bahwa surga akan diberikan kepada orang-orang beriman yang mampu bersabar dalam menghadapi berbagai cobaan dan ujian dari Allah, swt.

Pada ayat-ayat berikutnya berikutnya (ayat 215 - 221), Allah,  swt. menerangkan tentang infaq, perintah ikut serta dalam perang melawan kaum musyrikin dan keutamaan berhijrah meninggalkan perbuatam yang dapat melalaikan dari mengingat Allah (khamr dan judi), tidak menyakiti anak-anak yatim,  dan tidak menikahi perempuan dan laki-laki musyrik.

Perintah dan larangan ini juga termasuk bagian dari cobaan dan ujian dari Sang Maha Pencipta bagi kaum mukminin yang dapat mengantarkan seorang mukmin ke surga.

*INFAQ, COBAAN ATAS HARTA*

Harta merupakan salah satu dari nikmat terbesar dari Allah,  swt. sekaligus cobaan terberat bagi umat manusia.

Dari Ka’ab ibn Iyadh bahwa Rasulullah, saw. bersabda,

إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ
“Sesungguhnya masing-masing umat itu memiliki fitnah dan fitnah ummatku adalah harta.”
(HR.Tirmidzi)

Setiap orang pasti menginginkan harta, dan keinginan terhadap harta ini tidak berbatas jumlahnya.

Bahkan Rasulullah, saw. sampai-sampai bersabda:

لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ ؛ لاَبْتَغَى ثَالِثاً , وَلاَ يَمَلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ , وَيَتُوْبُ الله عَلَى مَنْ تَابَ
Seandainya anak Adam memiliki dua lembah harta; pasti ia menginginkan yang ketiga, sedangkan perut anak Adam tidaklah dipenuhi kecuali dengan tanah, dan Allah memberi taubat-Nya kepada yang bertaubat. (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka, wajarlah kalau Allah,  swt. akan memberikan surga kepada seorang muslim yang mampu menahan diri dari mengumpulkan harta dengan cara yang haram dan mampu bersyukur, yaitu dapat menggunakan harta sesuai dengan Petunjuk dan Ketentuan-Nya.

Diantara bentuk penggunaan harta yang diperintahkan Allah, swt. adalah dengan menafkahkan atau menginfakkan harta di jalan Allah.

Para sahabat bertanya kepada Rasulullah, saw. tentang apa yang harus mereka infakkan dan kemana infak tersebut harus mereka keluarkan. Lalu Allah swt. menurunkan ayat 215 surat Al Baqarah sebagai jawaban pertanyaan mereka, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ath-Thabari dari Ibnu Juraij.

Allah, swt. berfirman:
_"Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya."_ (QS. Al Baqarah : 215)

Dalam tafsir Al Jalaalain dijelaskan bahwa yang bertanya adalah 'Amr bin Jamuh, ia adalah orang yang sudah tua dan memiliki harta yang banyak, ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang harta apa yang perlu diinfakkan dan ke mana harta tersebut diinfakkan.

Dalam ayat tersebut Allah, swt. menerangkan bahwa yang boleh diinfakkan adalah harta apa saja yang dimiliki, baik harta tersebut sedikit apalagi banyak.

Ketika harta tersebut dimiliki melebihi keperluan wajib, sebagaimana (nanti) Allah sebutkan dalam surat Al Baqarah : 219, maka kelebihan itulah yang diinfakkan.

Kemana diberikan?
Allah, swt menjelaskan bahwa:

_"Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada *ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan*."_ (QS. Al Baqarah : 215)

Marilah kita giatkan berinfak sebagai bukti iman dan syukur kita kepada Allah, swt.!

Dengan rutin menginfakkan sebagian harta yang kita miliki berarti kita telah mampu melewati cobaan harta. Akibatnya, Allah, swt. akan memberikan keberkahan atas harta yang kita miliki. Bahkan karena infak kita, Allah, swt. akan menurunkan keselamatan dan perlindungan-Nya kepada kita dari berbagai bala' dan musibah, serta menghindarkan kita dari fitnah _wahn_, yang dikhawatirkan Rasulullah,  saw. akan menimpa umat Islam di akhir zaman,  sebagaimana sabdanya:

“يُوْشَكُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ الأمَمُ كَمَا تَدَاعَى الأكَلَة إِلَى قَصْعَتِهَا” فَقَالَ قَائِلٌ: أَوَمِنْ قِلّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: “بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيْرٌ، وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيَنْزَعَنَّ اللّه مِنْ صُدُوْرِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ، وَلَيُقْذِفَنَّ اللّه فِي قُلُوْبِكُمُ الْوَهْنَ” فَقَالَ قَائِلٌ: يَارَسُوْلَ اللّه، وَمَا الْوَهْنُ؟ قَالَ: “حُبُّ الدُّنيَا وَكَرَاهِيَّةُ الْمَوْتِ”.‏

“Dari Tsauban beliau berkata, telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: ”Nyaris sudah para umat-umat (selain Islam) berkumpul (bersekongkol) menghadapi kalian sebagaimana berkumpulnya orang-orang yang makan menghadapi bejana makanannya” lalu bertanya seseorang:’apakah kami pada saat itu sedikit?” Beliau menjawab: ”Tidak, bahkan kalian pada saat itu banyak, akan tetapi kalian itu buih seperti buih banjir, dan Allah akan menghilangkan dari diri musuh-musuh kalian rasa takut terhadap kalian dan menimpakan kedalam hati-hati kalian wahn (kelemahan),”, lalu bertanya lagi:’wahai Rasulullah apa wahn (kelemahan) itu?”, kata beliau:”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud)

Semoga Allah,  swt. senantiasa meringankan kita untuk selalu berinfak fi sabilillah. Aamiin

Disarikan dari buku *Mutiara Hidayah Dari Al Qur'an*
Penulis:
Muttaqin Anang Toha

#KetuaYayasanTarbiyahSyamilah
#PembinaROHISSMAN1TanjungBatu
#KetuaDPDIttihadulMuballighinOI
#AnggotaCorpsDaiDompetDhuafaSumsel
#AnggotaPerhimpunanIndonesiaMadaniOI
#KabidHumasLPRT_OI
#PerwakilanZafatour

*Daftar Umroh Yuk.... SamoUMAT*
Daftar via WA : wa.me/+6285267886580
Atau kunjungi alamat kami di Belakang SMP N 1 Tanjung Batu
COBAAN BERHARTA COBAAN BERHARTA Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 4:13 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.