ADAB HARI JUM’AT*


*(sumber : Buku Bekal Menjadi Khatib & Mubaligh, Drs H. Ahmad Yani)
Disampaikan Oleh MUTTAQIN, S.T.
dalam KHUTBAH JUM’AT Di Burai, 15 Juni 2007

الحَمْدُ ِللهِ وَ اشّهدُ أنْ لآاله الا اللهُ وَحْدَهُ لاشَريكَ لهُ وَأشْهَدُ أنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلهُ لانَبيّ بَعْدَهْ * اللهُمّ صَلىّ عَلى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وَعَلى الهِ وَأصْحَابِهِ وَسَلّمْ تَسْلِيمًا كثِيرًا * أمّابَعْد: فَيَا أيّهَاالنّاسُ، إتّقُوااللهَ تَعَالى، حَقّ تُقَاتِه وَلا تَمُوْتُنّ إلاوَانْتُمْ مُسْلِمُوْنَ*

Kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT.
Pada kesempatan yang baik ini, kami mengajak kita semua untuk semakin meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Karena sesungguhnya taqwa inilah yang dapat meningkatkan derajat kita di hadapan Allah SWT.
Sholawat dan salam, marilah kita sampaikan kepada sang tauladan kita Nabi Muhammad SAW.

Marilah sejenak kita bermuhasabah, menghitung-hitung diri kita, sejak kita dilahirkan oleh ibu-ibu kita sdampai dengan sekarang, sedah berapa kalikah kita melaksanakan sholat jum’at seperti ini.
Kalau kita mulai sholat jum’at pada umur rata-rata akil balighnya anak laki-laki, yaitu umur 14 tahun atau 15 tahun, taroklah kita hitung 15 tahun. Kalau sekarang umur kita 20 tahun, berarti kita telah melaksanakan sholat jum’at dalam 5 tahun (itu juge dengan anggapan kite full sholat jum’at) sebanyak 240 kali. Kalau sekarang umur kita 30 tahun (cak aku) maka kita telah melaksanakan sholat jum’at sebanyak 15 tahun x 12 bulan x 4 jum’at = 720 kali, Kalau yang sekarang umurnya 50 tahun, maka ia sudah melaksanakan sholat jum’at sebanyak 1680 kali. Subhanallah.
Sekarang mari kita ingat bahwa bagian yang terpenting dalam sholat jum’at itu adalah 2 macam, yaitu 2 khutbah dan 2 rokaat sholat. Rosulullah saw. melarang kita berkata-kata pada saat khotib sedang membacakan khutbah walaupun perkataan itu cuma dalam rangka menyuruh teman dekat kita diam. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya 2 khutbah pada sholat jum'at.

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT.
Mari kita lanjutkan perhitungan kita, jika saat ini kita berumur 20 tahun, berarti setidaknya kita telah mendengar nasihat agama atau mengetahui setidaknya 240 macam kebaikan yang diajarkan dalam Islam dan kita telah mendengar 240 kali seruan dan peringatan untuk bertaqwa : فَيَا أيّهَاالنّاسُ، إتّقُوااللهَ تَعَالى، حَقّ تُقَاتِه وَلا تَمُوْتُنّ إلاوَانْتُمْ مُسْلِمُوْنَ* Wahai manusia, bertaqwalah kamu kepada Allah ta’ala dengan sebenar-benar taqwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam atau dalam keadaan soleh. Kalau umur kita 30 tahun berarti 720 kali kita mendengar seruan itu, kalau kita berumur 50 tahun berarti sudah 1680 kali kita diingatkan dengan seruan itu, belum lagi kalu kita tambahkan dengan ceramah tiap malam sabtu due pecan sekali, ceramah maulud, isra’ mi’raj, dll, mungkin saat ini sudah ratusan ribu kali kite lah nengar pelajaran tentang agama Islam.

Jadi…., jika kita meninggal dalam keadaan banyak dosa… jangan salahkan Allah ketika Dia menimpakan ‘azab kubur dan nerakanya…. Jangan salahkan Allah jika saat didunia ini kita menerima berbagai musibah dari Allah. Itu semua karena kesalahan kita, bukankah kita sudah diingatkan 240 kali atau 720 kali atau 1680 kali untuk berbuat baik di muka bumi ini, tapi mengapa kita masih tidak melaksanakan kebaikan itu, mengapa kita tidak tinggalkan larangan-larangan Allah?

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumullah
Kalau kita lanjutkan muhasabah kita…sampai dengan pertanyaan: apa yang sebenarnya terjadi dengan diri kita? Sudah 720 kali mendengar khutbah jum’at tapi masih saja tidak bisa menjadi baik, mengapa masih begitu mudahnya berbuat maksiat walaupun hanya riya’ yang orang lain tidak mengetahuinya. Apakan karena tiap khotib membaca khutbah ngantuk terus?

Jama’ah Kum’at yang dirahmati Allah SWT.
Sesungguhnya ada kemungkinan kita seperti itu adalah karena kita belum faham betul tentang hari jum’at ini. Mungkin adab-adab pada hari jum’at tak banyak kita laksanakan.

Rosulullah SAW. mengabarkan kepada kita melalui hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah:
Sayyidul Ayyam (Penghulu hari itu) adalah hari Jum’at dan ia adalah seagung-agung hari bagi Allah. Bahkan lebih agung bagi Allah daripada Idul Fitri dan Idul Adha.
Allah SWT. bahkan mengingatkan dalam Firman-Nya:
"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu. Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung."

Artinya: apabila imam Telah naik mimbar dan muazzin Telah azan di hari Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya, bahkan jual beli sekalipun yang kita mungkin sayang meninggalkannya, apalagi saat itu sedang lagi banyak pelanggan.
Rosulullah SAW. juga mengingatkan melalui hadits riwayat Ahmad, Abu Dawud, Nasa’I, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Ibnu Ja’ad adh-Dharimi ra.: Barang siapa meninggalkan tiga kali Jum’at karena menganggap enteng, niscaya Allah mencapkan hatinya.Para ulama menafsirkan Allah akan mengecapnya sebagai orang yang lalai dan dipahami juga oleh sebagian ulama sebagai kafir.

Ada beberapa adab atau amalan yang dianjurkan oleh Rosulullah SAW untuk kita laksanakan pada hari jum’at. Agar hari jum’at yang kita lalui memberikan makna dan perubahan kearah kebaikan pada diri kita.
1. Memperbanyak Sholawat kepada Nabi.
       Perbanyaklah sholawat untukku pada hari jum’at karena sesungguhnya sholawatmu disaksikan malaikatdan sesungguhnya seseorang tidaklah membaca sholawat kepadaku melainkan do’a sholawatnya itu ditampakkan kepadaku sampai ia selesai membacanya. (HR Ibnu Majah dari Abu Darda)
2. Memperbanyak Do’a
       Sesungguhnya pada hari Jum’at, ada suatu saat tiada didapatinya oleh seorang muslim dan ia sedang sholat, memohon kepada Allah suatu kebajikan, melainkan Allah memberikan kepadanya. (HR Jama’ah)
3. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an
       Barangsiapa membaca surah al-Jahfi pada hari jum’at, cahaya antara kedua Jum’at akan menyinarinya. (HR Hakim)
4. Mandi dan Berhias
       Wajib bagi setiap muslim mandi pada hari jum’at, memakai sebaik-baik pakaian (yang dimiliknya) dan jika ia punya wangi-wangian pakailah. (HR Ahmad dari Abu Said)
5. Memotong Kuku dan Kumis
       Rosulullah SAW memotong kuku dan menggunting kumisnya pada hari jum’at sebelum beliau pergi sholat. (HR BAihaqi dan Thabrani)
6. Menyegerakan Datang ke Masjid
       Barang siapa yang mandi pada hari jum’at serupa junub, kemudian pagi-pagi (datang awal) ia pergi ke tempat Jum’at pahalanya serupa dengan berkorban seekor unta gemuk. Barangsiapa pergi pada saat kedua, maka seolah-olah ia berkorban dengan seekor sapi. Barangsiapa yang pergi pada saat ketiga maka seolah-olah ia berkorban dengan seekor kambing. Barangsiapa pergi pada saat yang keempat, maka seolah-olah ia berkorban dengan seekor ayam. Barangsiapa pergi pada saat yang kelima, maka seolah-olah ia berkorban dengan sebutir telur. Maka apabila imam telah keluar, hadirlah para malaikat untuk mendengar khotbah. (HR Jama’ah kecuali Ibnu Majah)
7. Meluaskan Tempat Duduk
       Tidak boleh seseorang menyuruh saudaranya berdiri (dari tempat duduknya di masjid) pada hari jum’at, lalu ia menempatinya, tapi hendaklah ia berkata luaskanlah. (HR. Ahmad dan Muslim)
8. Pindah Duduk Bila Mengantuk
       Apabila salah seorang di anatara kamu mengantuk di tempat duduknya pada hari jum’at maka pindahlah ke tempat lain. (HR Ahmad dan Tirmidzi)
9. Tidak Duduk dengan Bertegak Lutut
       Rosulullah melarang duduk bertegak lutu (di masjid) pada hari Jum’at, padahal imam sedang berkhotbah. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi)
10. Tidak Melangkahi Pundak
       Seseorang laki-laki dating melangkahi pundak orang-orang (duduk mendengar khotbah) pada hari jum’at, padahal Nabi sedang berkhotbah, lalu Rosulullah menyuruh dia, “Duduklah karena sesungguhnya engkau mengganggu”. (HR Ahmad)
11. Sholat Tahiyatul Masjid
Seseorang masuk ke masjid pada hari Jum’at,sedangkan Rosulullah sedang berkhotbah, lalu beliau bertanya, “Sudah sholatkah kamu?” ia menjawab, “Belum.” Nabi berkata, “Sholatlah dua roka’at. (HR Jabir)
12. Memperbanyak Sholat Sunnah
       Sesungguhnya apabila seorang muslim telah mandi pada hari Jum’at, lalu pergi ke masjid dengan tidak mengganggu orang lain (yang datang lebih awal) dan juga ia melihat imam/khotib belum naik mimbar, maka hendaknya melakukan sholat (sunnah) sebisanya. Akan tetapi, jika ia melihat imam/khotib akan naik mimbar maka hendaknya ia mendengarkan, menyimak, sampai imam/khotib selesai berkhotbah. Seandainya dosa-dosanya tidak diampuni pada hari Jum’at itu, maka diharapkan bisa menjadi kafarat bagi (dosa-dosanya) di hari Jum’at berikutnya. (HR. Ahmad)
13. Diam Ketika Khotbah Berlangsung
       Bila engkau katakana kepada temanmu pada hari Jum’at, “Diam,” sewaktu khotbah, maka sesungguhnya engkau telah menyia-nyiakan (sholat Jum’atmu). (HR Bukhori dan Muslim)
14. Memperhatikan Khotib sedang Berkhotbah
       Adi bin Tsabit berkata, “Adalah Nabi saw. apabila telah berdiri di atas mimbar, maka para sahabat (hadirin) menghadapkan muka-muka mereka kepada Nabi SAW. (HR Ibnu Majah)
15. Melaksankan Sunnah Ba’diyah Jum’at
       Apabila salah seorang di antara kamu sudah selesai sholat Jum’at, maka sholatlah (sunnah) sesudah itu empat Rokaat. (HR. Jama’ah, kecuali Bukhori)

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumullah.
Itulah beberapa adab atau amalan yang dianjurkan oleh Rosulullah SAW. dilaksakanan, baik menjelang pelaksanaan sholat, saat berlangsung sholat, maupun setelahnya. Kita berharap kepada Allah SWT. untuk senantiasa memberikan bimbingan dan semangat untuk melaksanakan semua yang diperintahkan dan diperbolehkan-Nya dan perlindungan-Nya kepada kita dari hal-hal yang dibenci-Nya padahal kita telah beratus kali mendengar seruan orang-orang shaleh untuk senantiasa berada di jalan-Nya.

Marilah kita lestarikan dan jaga kebaikan & ketaatan yang telah kita ketahui, fahami, dan laksanakan untuk tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari diri kita, dari anak-anak kita, dari istri-istri kita, tetangga, keluarga dekat maupun jauh, dan orang-orang disekitar kita dimanapun kita berada. Semoga Allah merahmati kita hingga ke surga. Aamiin Ya Robbal ‘Alamin.


بَاَركَ اللهُ لِي وَلكُمْ فِي القرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الأيَاتِ وَاذِّكْرالحَكِيْمِ. أَقُولُ قَولِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُاللهَ العَظِيمِ لِي وَلكُمْ وَساَئِرِالمُسْلِمِينَ مِنْ كُلِّ ذَ نْبٍ فَاسْتَغْفِرُهُ إنَّهُ هُوَالغَفُورُالرَّحِيم.

ADAB HARI JUM’AT* ADAB HARI JUM’AT* Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 2:23 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.