#PantunDakwah_UMAT; #36
IKHTIAR TAK BERBUAH TANPA TAWAKKAL KEPADA ALLAH, SWT.
Sebuah Hikmah Perang Hunain
Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
Kak Husin masak berengkes,
Bakal dimakan bersama mertua.
Sudah vaksin sudah prokes,
Tawakkal tetap hal yang utama.
Diantara hikmah yang diberikan Allah melalui perang Hunain, adalah bahwa penentu kemenangan itu adalah tawakkal. Ketika tawakkal hilang berganti kepongahan, maka jumlah dan kekuatan tidak akan berbuah kemenangan.
Pada bulan Syawal 8H atau sekitar tahun 630M, setelah penaklukan Mekkah, terjadi pertempuran antara kaum muslimin yang dipimpin langsung oleh Rasulullah, SAW., melawan kaum Hawazin di bukit Hunain.
Seperti diketahui, pada perang Hunain, Rasulullah, SAW. memberangkatkan 12.000 pasukan. 2.000 pasukan berasal dari Makkah, sementara yang 10.000 adalah pasukan dari Madinah. Para penduduk Makkah banyak yang turut berangkat, baik yang berkendaraan atau berjalan kaki, termasuk para wanita. Mereka mengharapkan rampasan perang. Turut juga 80 orang Musyrik, diantaranya adalah Shafwan bin Umayyah dan Suhail bin Amr.
Pada saat itu, sebagian kaum muslimin merasa kagum dan bangga dengan jumlah mereka yang cukup besar. Bahkan Salamah bin Salam bin Waqsy mengatakan, “Hari ini kita tidak akan dikalahkan oleh jumlah yang sedikit”. Oleh karena itu, kemenangan tidak Allah berikan sampai tawakkal kembali.
Allah, SWT. Berfirman:
لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙوَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙإِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ
"Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mu'minin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfa`at kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai." (QS. At Taubah: 25)
ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَنْزَلَ جُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚوَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
"Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara (malaikat) yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir." (QS. At Taubah: 26)
ثُمَّ يَتُوبُ اللَّهُ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ عَلَىٰ مَنْ يَشَاءُ ۗوَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Sesudah itu Allah menerima taubat dari orang-orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. At Taubah: 27)
Dalam konteks pandemi Covid-19, ikhtiar maksimal harus tetap kita lakukan semisal: Vaksinasi, melaksanakan protokol kesehatan, menjaga dan meningkatkan imunitas dengan makan makanan yang halal, bergizi tinggi dan mengandung banyak vitamin. Namun menggantungkan diri kepada Allah, SWT. jangan pernah ditinggalkan.
Sebagaimana perang Hunain, kemenangan belum Allah berikan, pembelaan dan pertolongan belum Allah turunkan sebelum orang-orang yang kebanggakan terhadap apa (kekuatan) yang dimiliki telah menghilangkan tawakkal mereka kepada Allah kembali menyerahkan urusan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Demikian juga pada masalah pandemi Covid-19. Ketika urusan kita belum sepenuhnya kita serahkan kepada Sang Pencipta, ketika tawakkal masih diragukan, apalagi masih bercokol kebanggaan terhadap ide dan teknologi yang dimiliki, maka selama itu pula pembelaan, pertolongan, perlindungan dan kemenangan belum akan diberikan Allah, SWT., Dzat yang Kekuasaannya meliputi segala sesuatu.
Mari kita maksimalkan ikhtiar lahiriyah, seiiring dengan upaya kita menyempurnakan ibadah, ketaatan dan tawakkal kita kepada-Nya.
Insya Allah, pertolongan akan Allah, SWT. turunkan, hingga kita memperoleh kemenangan sebagaimana kemenangan kaum muslimin pada perang Hunain.
ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَنْزَلَ جُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚوَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
"Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara (malaikat) yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir." (QS. At Taubah: 26)
Semoga
Ogan Ilir, 7 Juli 2021
#UMAT; Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
No comments: