#16. MEMOHON AMPUN TERHADAP TINDAKAN BERLEBIHAN

  Do'a Terbaik Dari Al Qur'an; #16

MEMOHON AMPUN TERHADAP TINDAKAN BERLEBIHAN

Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha

Semoga Allah, SWT. mengampuni dosa dan tindakan kita yang berlebihan dalam berbagai urusan.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. Ali Imran: 147)

Do'a di atas mengingatkan kita bahwa sebab kesusahan hidup yang kita alami tidak hanya karena Allah, SWT ingin menguji iman kita saja, tetapi juga karena dosa dan karena  tindakan-tindakan yang berlebih-lebihan dalam berbagai urusan kita.

Baik berlebihan dalam hal kadar atau ukuran yang dibutuhkan ataupun dalam hal batas kepatutan atau kewajaran.

Tindakan berlebihan mungkin tidak dinilai dosa namun ia dapat mengundang musibah. Berlebihan dalam mengkonsumsi makanan berpengawet, berperisa, berpenyedap dan berperwarna sintetis misalnya, akan memicu munculnya berbagai penyakit berat seperti jantung, diabetes, gangguan pencernaan, ginjal, dan lain sebagainya.

Lebih-lebih jika memakan makanan dan minuman yang memang diharamkan Allah, SWT., selain terancam siksa di neraka jika memakan dan meminumnya, tetapi makanan dan minuman haram itu sudah pasti mengandung mudharat  (keburukan) bagi tubuh manusia. Diantaranya dapat menyebabkan bakteri atau virus yang terkandung di dalam makanan yang haram semisal babi, kelelawar, ular, anjing, tikus, dll itu berpindah ke dalam tubuh kita.

Oleh karenanya Rasulullah, SAW. Bersabda:

“Tidaklah seorang anak Adam mengisi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya, dan jika dia harus mengerjakannya maka hendaklah dia membagi sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)

Perbuatan melebihi batas (israf) ini juga dilarang dalam hal berpakaian, berhias, rumah tempat tinggal, kendaraan, dan lain-lain, karena akan berpotensi mengundang tindakan kriminal serta memunculkan sikap ujub dan sombong.

Berlebihan dalam ekspresi kegembiraan dan duka cita pun tidak boleh kita lakukan. Ekspresi kegembiraan yang berlebihan akan mengarahkan kepada foya-foya (tabzir). Sedangkan berlebihan dalam duka cita akan melahirkan keputus-asaan.

Ada kisah yang patut kita renungkan dari ekspresi kesedihan Umar bin Khattab, ra. ketika mendapat kabar bahwa Rasulullah, SAW. sudah wafat.

Umar, ra. sampai-sampai menghunuskan pedangnya di hadapan orang-orang yang mengatakan bahwa Rasulullah, SAW telah wafat.

Lalu Abu Bakar, ra. berdiri  dan mengingatkan Umar, ra. dan sekalian sahabat Rasulullah yang hadir pada saat itu tentang ajaran yang pernah disampaikan Nabi Muhammad, SAW.

Abu Bakar, ra. membacakan QS. Az-Zumar : 30

إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَ

"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)”.

Beliau juga membaca QS. Ali Imran : 144 berbunyi:

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS. Ali Imran : 144)

Abu Bakar, ra. menambahkan:

“Barangsiapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya beliau telah wafat. Akan tetapi, barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati,”.

Mendengar hal itu bahkan Umar bin Khattab, ra. baru tersadar, dan beliau berkata: 

“Demi Allah, aku seolah-olah tak pernah mendengar ayat-ayat itu sebelum ini."

Selanjutnya, Umar, ra. tersungkur ke tanah dan menumpahkan seluruh kedukaan dan ratapannya sambil berkata: “Nabi Muhammad benar-benar telah pergi selamanya,”.

Saudaraku seiiman!

Ketahuilah, bahkan dalam hal ibadahpun Islam melarang kita untuk berlaku berlebihan.

Pernah suatu ketika, tiga orang lelaki datang bertamu ke rumah Rasulullah SAW. 

Karena waktu itu, Nabi SAW belum kembali dari suatu urusan, maka, ketiganya menanyakan tentang ibadah keseharian Nabi SAW kepada seorang istri beliau. 

Sesudah mereka mendapatkan jawaban, ada perasaan yang masih tersimpan dalam hati masing-masing dari mereka, antara lain:

Bukankah Rasulullah telah diampuni dosa-dosanya oleh Allah, baik yang lalu maupun yang akan datang?

"Kalau begitu," kata si orang pertama, "aku akan shalat malam sepanjang malam."

"Aku akan puasa selamanya," ujar orang kedua menimpali.

"Adapun aku," ujar orang ketiga, "aku akan menjauhkan diri dari perempuan dan tak akan menikah.''

Setelah Rasulullah SAW datang, beliau bertanya, "Kaliankah yang telah berkata begini begitu? Demi Allah, saya lebih takut kepada Allah dan lebih bertakwa ketimbang kalian. Saya berpuasa, tetapi juga berbuka. Saya shalat malam, tetapi saya juga tidur, dan saya menikah. Maka, siapa yang membenci sunnahku, ia bukan dari umatku."

Yusuf Al-Qaradhawi dalam al-Shahwah al-Islamiyah baina al-Juhud wa al-Tatharruf menyebutkan setidaknya ada lima sikap berlebihan dalam beragama yang harus dijauhi, yaitu:

1️⃣ Fanatik pada satu pendapat dan tidak mengakui pendapat yang lain. 

2️⃣ Sering mewajibkan sesuatu yang tidak pernah diwajibkan oleh Allah SWT.

3️⃣ Bersikap keras dan kasar dalam menyampaikan kebaikan, kecuali dalam dua hal, pertama, dalam suasana perang menghadapi musuh dan kedua, dalam pelaksanaan sanksi hukum.

4️⃣ Sering berburuk sangka dan gampang menuduh.

5️⃣ Mudah mengkafirkan orang lain.

Marilah kita senantiasa memohon ampunan kepada Allah, SWT. atas dosa-dosa, sikap, ucapan dan tindakan kita yang berlebihan dalam berbagai urusan kita.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. Ali Imran: 147)

Semoga dengan ampunan-Nya dan usaha kita untuk selalu menjauhkan diri kita dari perbuatan dosa dan tindakan yang berlebihan menjadikan Allah, SWT. menurunkan Rahmat-Nya dan menjauhkan kita dari kemudharatan dunia dan akhirat. Aamiin

Ogan Ilir, 22 Juli 2021

UMAT; Ustadz MUTTAQIN Anang Toha






#16. MEMOHON AMPUN TERHADAP TINDAKAN BERLEBIHAN #16. MEMOHON AMPUN TERHADAP TINDAKAN BERLEBIHAN Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 10:58 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.