MENGGENGGAM BARA API
Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
Selasa, 8 Mei 2018 M / 22 Syakban 1439 H .
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
عن أنس بن مالك رضي الله عنه، رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:
يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
Akhir zaman adalah masa dimana kondisi tidak begitu kondusif untuk tembuh dan berkembang nilai dan praktek iman. Zaman now adalah zaman akhir, nabinya saja sudah terutus sebagai nabi akhir zaman, terlebih lagi kita yang hidup di zaman now ini. Bersyukur orang yang masih Istiqamah dalam iman dan Islam, yang diwujudkan setidaknya dalam bentuk Shalat Berjamaah di masjid. Mengapa shalat?, Karena mula mula tanda mendekati zaman akan berakhir adalah ketika shalat ditinggalkan, dan ujung nya adalah ketika amanah di sia-siakan. Berikut kandungan hadits tersebut :
1- Berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat ini memang amat berat, bagai mereka yang memegang bara api.
2- Orang yang berpegang teguh dengan agama hingga meninggalkan dunianya, ujian dan kesabarannya begitu berat. Ibaratnya seperti seseorang yang memegang bara (nyala) api.
3- Maknanya adalah sebagaimana seseorang tidak mampu menggenggam bara api karena tangannya bisa terbakar, sama halnya dengan orang yang ingin berpegang teguh dengan ajaran Islam saat ini, ia sampai tak kuat ketika ingin berpegang teguh dengan agamanya. Hal itu karena situasi dan kondisi yang tidak kondusif, bahkan cenderung mendegradasi iman yang sudah ada, juga banyaknya maksiat di sekelilingnya, pelaku maksiat pun begitu masif, kefasikan tersebar luas, sehingga menjurus pada pelemahan iman.
4- Seseorang tidaklah mungkin menggenggam bara api melainkan dengan memiliki kesabaran yang ekstra, kehati hatian yang super dan tentunya kesulitan yang luar biasa. Begitu pula dengan orang yang ingin berpegang teguh dengan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di zaman ini, butuh kesabaran yang super ekstra.
5-Itulah gambaran orang yang komit dan konsekuen dengan ajaran Islam saat ini, yang ingin terus menjalankan ibadah sesuai sunnah Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, begitu sulitnya dan begitu beratnya. Kadang cacian yang mesti diterima. Kadang dikucilkan oleh masyarakat sekitar. Kadang jadi bahan omongan yang tidak enak. Sampai-sampai ada yang nyawanya dan keluarganya terancam. Demikianlah resikonya. Namun nantikan balasannya di sisi Allah yang luar biasa andai mau bersabar. Istiqamah lah, karena ridla Allah SWT menanti. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
…يَاأَيُّهَا النَّاسُ، خُذُوْا مِنَ الْأَعْمَالِ مَاتُطِيْقُوْنَ، فَإِنَّ اللهَ لَايَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوْا، وَإِنَّ أَحَبَّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ مَادَامَ وَإِنْ قَلَّ
Wahai sekalian manusia. Kerjakanlah amalan-amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Sesungguhnya Allâh tidak bosan sampai kalian bosan. Dan sungguh, amalan yang paling dicintai oleh Allâh yaitu yang dikerjakan secara terus-menerus (Istiqamah/ajeg) walaupun sedikit.
(Shahîh: HR al-Bukhari (no. 5861) dan Muslim (no. 782 (215)
6- Balasan orang yang sabar adalah surga.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran
1- Balasan orang yang sabar, pahala mereka tak bisa ditimbang dan tidak bisa ditakar. Itulah karena saking banyaknya.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10).
2- Balasan orang yang sabar adalah surga
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
(yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
(sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
[Surat Ar-Ra'd :23- 24].
No comments: