#21. SESAL DAHULU PENDAPATAN SESAL KEMUDIAN TIADA BERGUNA

#21_PantunDakwah_UMAT

SESAL DAHULU PENDAPATAN SESAL KEMUDIAN TIADA BERGUNA

Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha


Jika takut disambar kilat,

Tutup mata baca istighfar.

Jika mau dengar nasihat,

Tentu bencana bisa terhindar.


Hari Sabtu, 3 April 2021, saya bersama sebagian jama'ah Tarbiyah Syamilah OI Unit 03 Desa Tanjung Atap Barat mentadabburi QS. Al Kahfi : 32 - 44

Dalam ayat itu Allah menyampaikan perumpamaan sebagai pelajaran bagi seluruh manusia:

Dahulu pernah dihidupkan Allah dua orang yang bersahabat satu dengan yang lain, dari kalangan Bani Israil, satu kafir dan satu lagi beriman kepada Allah.

Kepada yang kafir Allah karuniakan kekayaan yang besar, yaitu dua bidang kebun anggur yang dikelilingi oleh pohon-pohon kurma. Diantara dua kebun tersebut ada sungai yang mengalir dan ditepian sungai itu dia jadikan ladang. Semua yang ditanamnya menghasilkan buah yang melimpah dan tidak berkurang sedikitpun setiap kali dipanen.

Tetapi ia tidak meyakini semua karunia itu datang dari Allah, SWT. Ia menjadikan makhluk sekutu dengan penciptanya.

Ia begitu bangga dengan usahanya. Ia beranggap usahanya itu tidak akan binasa selamanya. Bahkan jika ia matipun maka ia akan merasakan kebaikan yang lebih baik lagi.

Padahal sahabatnya yang beriman telah mengingatkan agar bersyukur kepada Allah yang menciptakannya dan memberikan kesempurnaan dan kekayaan tersebut.

Seharusnya ucapan yang keluar dari lisannya adalah kalimat:

*_Masya Allah, La Quwwata Illa Billah_*
"Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."

Namun, ia tidak mengindahkan nasihat sahabatnya itu. Sampai akhirnya tiba masa ia hanya bisa menatap sesal sambil membolak-balikkan kedua telapak tangannya, melihat seluruh tanaman dalam kebun kebanggaannya itu hancur binasa.

Semoga perumpamaan tersebut benar-benar menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Aamiin

Berikut firman Allah, SWT. surat Al Kahfi: 32-44

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلا رَجُلَيْنِ جَعَلْنَا لأحَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِنْ أَعْنَابٍ وَحَفَفْنَاهُمَا بِنَخْلٍ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمَا زَرْعًا (٣٢)كِلْتَا الْجَنَّتَيْنِ آتَتْ أُكُلَهَا وَلَمْ تَظْلِمْ مِنْهُ شَيْئًا وَفَجَّرْنَا خِلالَهُمَا نَهَرًا (٣٣) وَكَانَ لَهُ ثَمَرٌ فَقَالَ لِصَاحِبِهِ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَنَا أَكْثَرُ مِنْكَ مَالا وَأَعَزُّ نَفَرًا (٣٤)وَدَخَلَ جَنَّتَهُ وَهُوَ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ قَالَ مَا أَظُنُّ أَنْ تَبِيدَ هَذِهِ أَبَدًا (٣٥)وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَى رَبِّي لأجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا (٣٦) قَالَ لَهُ صَاحِبُهُ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَكَفَرْتَ بِالَّذِي خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلا (٣٧) لَكِنَّا هُوَ اللَّهُ رَبِّي وَلا أُشْرِكُ بِرَبِّي أَحَدًا (٣٨) وَلَوْلا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ إِنْ تَرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنْكَ مَالا وَوَلَدًا (٣٩) فَعَسَى رَبِّي أَنْ يُؤْتِيَنِ خَيْرًا مِنْ جَنَّتِكَ وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَانًا مِنَ السَّمَاءِ فَتُصْبِحَ صَعِيدًا زَلَقًا (٤٠) أَوْ يُصْبِحَ مَاؤُهَا غَوْرًا فَلَنْ تَسْتَطِيعَ لَهُ طَلَبًا (٤١)وَأُحِيطَ بِثَمَرِهِ فَأَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عَلَى مَا أَنْفَقَ فِيهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا وَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُشْرِكْ بِرَبِّي أَحَدًا (٤٢) وَلَمْ تَكُنْ لَهُ فِئَةٌ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مُنْتَصِرًا (٤٣) هُنَالِكَ الْوَلايَةُ لِلَّهِ الْحَقِّ هُوَ خَيْرٌ ثَوَابًا وَخَيْرٌ عُقْبًا (٤٤

Terjemah Surat Al Kahfi Ayat 32-44

32. Dan berikanlah (Muhammad) kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, yang seorang (yang kafir) Kami beri dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.

33. Kedua kebun itu menghasilkan buahnya, dan tidak berkurang buahnya sedikit pun, dan di celah-celah kedua kebun itu Kami alirkan sungai,

34. Dan dia memiliki kekayaan besar, maka dia berkata kepada kawannya (yang beriman) ketika bercakap-cakap dengan dia, “Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat.”

35. Dan dia memasuki kebunnya dengan sikap menzalimi dirinya sendiri (angkuh dan kafir); dia berkata, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,”

36. Dan aku kira hari kiamat itu tidak akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada ini.”

37. Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya, “Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?

38. Tetapi aku (percaya bahwa), Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun.

39. Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan, “Maasya Allah, laa quwwata illaa billaah” (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu.

40. Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari kebunmu (ini); dan Dia mengirimkan petir dari langit ke kebunmu; sehingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin,

41. Atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka engkau tidak akan dapat menemukannya lagi.”

42. Dan harta kekayaannya dibinasakan; lalu dia membolak-balikkan kedua telapak tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur roboh bersama penyangganya (para-para) dan dia berkata, “Betapa sekiranya dahulu aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun.”

43. Dan tidak ada (lagi) baginya segolongan pun yang dapat menolongnya selain Allah; dan dia pun tidak akan dapat membela dirinya.

44. Di sana, pertolongan itu hanya dari Allah Yang Mahabenar. Dialah (pemberi) pahala terbaik dan (pemberi) balasan terbaik.





#21. SESAL DAHULU PENDAPATAN SESAL KEMUDIAN TIADA BERGUNA #21. SESAL DAHULU PENDAPATAN SESAL KEMUDIAN TIADA BERGUNA Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 8:53 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.