TANGGUH MENGHADAPI MUSIBAH KEMATIAN

TANGGUH HADAPI COBAAN KEMATIAN

Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha

Masjid Al Ihsan Tanjung Atap, Selasa, 30 Maret 2021


Bersama sebagian jama'ah RMT Tarbiyah Syamilah OI Unit 19 Desa Tanjung Atap pada pengajian siang tadi mentadabburi QS. Ali Imran 144 - 148.

Berikut penjelasannya:

Allah, SWT. Berfirman:

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۚ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ ۚ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا ۗ وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS. Ali Imran: 144)

Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat di atas adalah bahwa kepergian atau kematian seseorang yang kita sayangi tidak boleh membuat kita menjadi patah arang, apalagi sampai membuat kita melakukan perbuatan yang menyimpang seperti menyakiti diri sendiri atau mengkonsumsi hal-hal yang haram, atau menjerumuskan diri kedalam kesyirikan.

Karena, setiap yang bernyawa sebaik apapun dia, sehebat dan sekuasa apapun dia, sekaya dan sepintar apapun dia, akan tiba masanya ia akan meninggalkan dunia ini. Oleh karena itu, kita tidak boleh menggantungkan diri sepenuhnya kepadanya. Tetapi bergantunglah hanya kepada Allah, karena Allah pemilik alam semesta dan Dia Maha Hidup dan Tidak Akan Pernah Mati.

Dalam buku Sirah Nabawiyah karangan Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury disebutkan, bahwa ayat ini juga digunakan Abu Bakar, ra. saat mengingatkan dan menenangkan Umar bin Khattab, ra. dan para sahabat lainnya yang pada saat itu belum menerima kenyataan bahwa Rasulullah, SAW telah wafat. 

Umar, ra bahkan sempat mengatakan,

"Sesungguhnya beberapa orang munafik beranggapan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam akan meninggal dunia. Sesungguhnya beliau tidak meninggal dunia, tetapi pergi dari ke hadapan Rabbnya seperti yang dilakukan Musa bin Imran yang pergi dari kaumnya selama 40 hari, lalu kembali lagi kepada mereka setelah beliau dianggap meninggal dunia."

"Demi Allah, Rasulullah SAW benar benar akan kembali. Maka tangan dan kaki orang orang yang beranggapan bahwa beliau meninggal dunia, hendaknya dipotong".

Kemudian Abu Bakar, ra. pun berkata kepada Umar dan para sahabat Rasulullah lainnya,

"Barangsiapa di antara kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah meninggal dunia Tetapi barang siapa di antara lain menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan tidak meninggal.

Lalu Abu Bakar, ra. membacakan QS. Ali Imran : 144.

Ayo Titip Wakaf Mushaf Al-Qur'an dengan terjemahnya untuk memudahkan jama'ah RMT Tarbiyah Syamilah mentadabburinya bersama!

Ibnu Abbas menuturkan, "Demi Allah, seakan-akan mereka tidak tahu bahwa Allah telah menurunkan ayat ini hingga saat Abu Bakar membicarakannya. Maka semua orang memperlajari ayat ini. Tak seorang pun di antara mereka yang mendengarnya melainkan membacanya.

Ibnul Musayyab menuturkan, bahwa Umar berkata: Demi Allah, setelah mendengar Abu Bakar membacakan ayat tersebut, aku pun menjadi linglung, hingga aku tak kuasa mengangkat kedua kakiku, hingga aku terduduk ke tanah saat mendengarnya. Kini aku sudah tahu bahwa Nabi SAW memang sudah meninggal dunia.

Dalam ayat di atas Allah menginformasikan bahwa perbuatan menyimpang apalagi murtad dan perbuatan syirik yang dilakukan seorang hamba Allah, dengan alasan apapun, sedikitpun tidak akan merugikan Allah, SWT. Tetapi pelaku penyimpangan, murtad dan kesyirikan itu sendiri yang akan ditimpa kemudharatan.

Allah, SWT. menginginkan kita yang masih diberikan masa hidup untuk tetap mensyukuri nikmat kehidupan ini. Dengan hidup berarti masih ada kesempatan untuk beramal sholeh dan memohon ampun serta dapat mendo'akan kerabat kita yang sudah wafat.

Melalui ayat 145 Allah, SWT. mengingatkan bahwa kematian hanya akan terjadi pada seseorang dengan izin-Nya.

Allah, SWT. Berfirman:

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا ۚ وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ

*Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS. Ali Imran: 145)

Sekali lagi, selama masih diberi masa hidup di dunia ini, bersyukurlah, beribadahlah sungguh-sungguh, berbuatlah amal sholeh sebanyak-banyaknya dan berikanlah manfaat sebesar-besarnya pada banyak orang untuk kebaikan hidup setelah kita meninggalkan dunia.

Menjadi tangguhlah saat menghadapi berbagai ujian, cobaan, rintangan dan fitnah. Hadapilah dengan sabar dan menjaga sholat dan ketaatan lainnya.

Ingatlah, Allah suka dengan orang-orang yang sabar!

Pikirkan apa yang Allah, SWT. Firmankan:

وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ

Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (QS. Ali Imran: 146)

Tetaplah berharap kepada-Nya! Bergantunglah kepada-Nya dengan Tawakkal yang sempurna! Yakinlah bahwa Allah, SWT. akan bersama dan dekat dengan orang-orang yang sabar, bertawakkal dan bertakwa kepada-Nya.

Berdo'alah sebagaimana para Nabi dan pengikutnya yang bertakwa berdo'a :

وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Tidak ada doa mereka selain ucapan: 'Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir'." (QS. Ali Imran: 147)

فَآتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآخِرَةِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

"Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Ali Imran: 148)

Maha Benar Allah, SWT. dengan segala Firman-Nya.




TANGGUH MENGHADAPI MUSIBAH KEMATIAN TANGGUH MENGHADAPI MUSIBAH KEMATIAN Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 11:37 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.