Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Dari Ummul Mukminin Juwairiyah ra. bahwa, sekali waktu Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam pernah pergi meninggalkan beliau selepas shalat subuh, sementara beliau dalam posisi duduk di tempat shalat beliau sambil terus berdzikir. Lalu saat kembali pada waktu dhuha (menjelang dzuhur), ternyata Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam masih mendapati beliau tetap duduk berdzikir seperti semula. Maka Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam pun bertanya: ”Apakah kamu tetap duduk begini sambil berdzikir seperti saat aku tinggalkan bakda subuh tadi?”. Ummul Mukminin menjawab: Benar! Lalu Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam melanjutkan sabda Beliau: ”Sesungguhnya, setelah meninggalkanmu tadi, Aku telah mengucapkan empat lafal dzikir, sebanyak 3 x, yang bisa mengungguli seluruh dzikir yang kamu baca sejak subuh hari ini, yakni: SUBHAANALLAHI WABIHAMDIHI 'ADADA KHALQIHI, WA RIDHAA NAFSIHI, WAZINATA 'ARSYIHI, WAMIDAADA KALIMAATIHI (Maha Suci Allah, dan Maha Terpuji-lah Dia, sejumlah makhluk ciptaan-Nya, setingkat ridha Diri-Nya, seberat ‘Arsy-Nya, dan sebanyak tinta Kalimat-kalimat-Nya”. (HR. Muslim).
Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan,
كَانَ أكثرُ دعاءِ النبيّ – صلى الله عليه وسلم – : (( اللَّهُمَّ آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ )) متفقٌ عَلَيْهِ .
“Doa yang lebih sering diucapkan Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam adalah ALLAAHUMMA (RABBANAA) AATINA FID DUNYAA HASANAH WA FIL AAKHIRATI HASANAH, WA QINAA ‘ADZAABAN-NAAR (Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari adzab Neraka).” (HR. Bukhari dan Muslim)
*Mahkota Istighfar*
Barangsiapa mengucapkannya disiang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum shubuh maka dia termasuk penduduk syurga.” (HR. Al Bukhari)
Di dalam hadits bahwa, barangsiapa membaca “BISMILLAAHILLADZII LAA YADHURRU MA'ASMIHI SYAI-UN FIL ARDLI WALAA FISSAMAA'I WAHUWASSAMII'UL 'ALIIM” (Dengan Nama Allah, yang dengan Nama-Nya tidak akan ada sesuatupun di bumi dan di langit, yang bisa memberi madharat. Dan Dia-lah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) sebanyak 3 x setiap pagi dan petang hari, maka tidak akan ada sesuatupun yang dapat membahayakannya (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa-i, dll).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Doa Dzun-Nun (Nabi Yunus as.) yang dibaca saat berada di dalam perut ikan ialah: “LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH-ZHAALIMIIN ((Ya Allah) Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, (aku mengakui bahwa) sesungguhnya aku termasuk golongan orang-orang suka berlaku zhalim)". Sesungguhnya tidak seorang muslimpun berdoa dengan wasilah lafal dzikir tersebut dalam hal apapun, kecuali Allah akan mengabulkannya” (HR. At-Tirmdzi dan lainnya dari sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash ra, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Rasulullah, SAW. bersabda kepada Abdullah Ibnu Qais,
يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ . فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ
“Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah : LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH (Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga.” (HR. Bukhari)
Dalam hadits bahwa, siapa membaca lafal dzikir tawakkal yang bersumber dari Al-Qur’an ini (QS. At-Taubah: 129), sebanyak 7x padadzikir istimewa yang juga bermakna dan beresensi tawakkal ini, merupakan salah satu perbendaharaan dan pintu Surga (HR. Muttafaq ‘alaih dari Abu Musa Al-Asy’ari ra.).

No comments: