*Dzikir, Labu dan Susu Kambing, Obat Covid-19?*
Mutiara Hidayah Dari QS. Ash Shaffat : 140-148
Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
Mungkinkah obat covid-19 yang saat ini masih diujikan Allah pada umat manusia saat ini adalah dengan mengkonsumsi labu, susu kambing dan memperbanyak berdzikir : Ya Allah, La Ilaha Illa anta subhanaka inni Kuntu minazh zholimin?
Ketiga hal di atas tersebut dalam kisah Nabi Yunus as. yang diuji dengan kesulitan bernafas di dalam perut ikan besar selama 40 hari (dalam keterangan lain, seminggu dan 3 hari 3 malam)
Berikut sedikit kisah beliau:
Selama 40 hari (dalam keterangan lain seminggu dan 3 hari 3 malam) Nabi Yunus as. diuji di dalam kegelapan perut ikan dan dasar laut. Normalnya, tidak ada manusia yang mampu bertahan hidup dengan keadaan tersebut.
Oksigen yang terbatas (anggap ada oksigen di dalam perut ikan) dan banyaknya lendir tentu saja akan menyebabkan sulitnya Nabi Yunus bernafas, belum lagi ditambah dengan tekanan air di dasar laut yang dalam.
Jika tidak karena Rahmat Allah, SWT. dengan sebab dzikir yang dibaca Nabi Yunus, maka beliau tentu tidak akan mampu bertahan hidup.
"Maka kalau sekiranya dia (Yunus) tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tinggal di dalam perut ikan itu sampai hari berbangkit." (Ash Shaffat : 143-144)
Dzikir yang dibaca Nabi Yunus adalah :
Ya Allah, Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."
Lalu Allah, perintahkan ikan besar itu memuntahkan Nabi Yunus di sebuah tempat yang tandus dalam keadaan yang sangat lemah dan sakit.
"Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit." (Ash Shaffat : 145)
Allah SWT, kemudian menumbuhkan sebatang pohon labu yang berdaun lebar yang tidak disukai lalat untuk menaungi dan menjaga beliau dari penyakit yang dibawa oleh lalat-lalat yang menyukai bau amis ikan. Buah labu tersebut sekaligus menjadi makanan pertama Nabi Yunus pasca keluar dari perut ikan.
"Dan Kami tumbuhkan untuknya sebatang pohon dari jenis labu", (As Shaffat : 146)
Setelah sanggup berjalan, Nabi Yunus kembali ke Ninawa, negeri tempat tinggal kaum yang ditimpakan azab berupa kemarau sejak ditinggalkan Nabi Yunus as. Namun, karena mereka segera bertaubat, maka Allah mengampuni mereka dan tidak membinasakan mereka seperti umat-umat sebelum mereka.
"Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus. Tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka adzab yang menghinakan dalam kehidupan dunia dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai pada waktu yang tertentu.” (QS. Yunus: 98)
Di perjalanan Nabi Yunus as bertemu dengan seorang penduduk Ninawa yang sedang menggembalakan kambing. Lalu Nabi Yunus meminum susu dari seekor kambing yang semula tidak bisa diperah susunya kecuali setelah diusap perutnya oleh Nabi Yunus as.
Setelah itu, Nabi Yunus as. kembali dapat bersama dengan kaumnya yang telah bertaubat itu.
Wallahu a'lam
No comments: