*Berkurban = Bersyukur*
Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
Masjid Istiqamah, 24 Juli 2020
Tadabbur QS. Al Kautsar : 1-3
Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya bahwa Anas bin Malik ra. berkata:
“Ketika Rasulullah saw. berada di tengah-tengah kami di dalam masjid, tiba-tiba beliau pingsan sejenak. (Di dalam Riwayat Imam Ahmad : Beliau menundukkan kepalanya sejenak). Kemudian mengangkat kepalanya sambil tersenyum. Ka mi bertanya, ‘Apa yang telah membuat engkau tersenyum, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Baru saja diturunkan satu surat kepadaku.’ Lalu beliau membaca,
_'Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.'_
(QS. Al Kautsar : 1-3)
‘Tahukah kalian apakah al-Kautsar itu?’ Tanya beliau. Kami menjawab, ‘Hanya Allah dan Rasul-Nya yang tahu.’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Ia (Al Kautsar) adalah sebuah sungai (telaga) yang dijanjikan oleh Allah kepadaku di dalam surga. Di dalamnya terdapat kebaikan yang akan didatangi oleh umatku pada hari kiamat nanti. Jumlah bejana untuk minumnya adalah sejumlah bintang yang ada di langit.’ Tiba-tiba ada seorang hamba yang ditarik (diusir) dari kalangan mereka, Maka aku akan berkata, ‘Ya Tuhan. Dia adalah salah seorang umatku.’ Allah menjawab, ‘Engkau tidak tahu apa yang telah dia perbuat setelahmu.’”
Aya-ayat di atas memberikan kita pelajaran, bahwa:
*_Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada kita begitu banyak nikmat._*
Kata A’thaina berasal dari kata a’tha yang artinya adalah memberi. Biasa digunakan untuk pemberian yang menjadi milik pribadi.
Kata Al Kautsar berasal dari kata katsir yang artinya adalah banyak. Bisa digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang bilangannya banyak, bisa juga untuk menunjukkan sesuatu yang tinggi nilainya.
Sayyid Qutb (fi zilalil Qur’an) menafsirkan bahwa, “Sesungguhnya Kami (Allah) telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak dan melipah ruah, yang tidak bisa dihalangi dan tidak putus-putusnya”.
Maka Allah swt. memerintahkan kita (dan setiap manusia) untuk bersyukur atas nikmat yang banyak tersebut, diantaranya dengan cara mendirikan sholat dan berkorban.
*Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.*
Sholat, selain dimaksudkan dengan melaksanakan sholat-sholat wajib dan sholat-sholat nafilah (sunnah), juga dapat dimaknai sebagai upaya terus menerus untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan beribadah kepada-Nya dengan ikhlas. Menyebut, memuji dan mengagungkan Nama dan Kebesaran-Nya, serta tidak menyekutukannya dengan sesuatupun.
Berkorban, selain bermaksud menyembelih hewan qurban juga dapat dimaknai sebagai upaya berbagi kebahagian kepada orang lain, menebarkan kebaikan dan manfaat untuk umat manusia, dengan cara menyisihkan sebagian rejeki yang telah dikaruniakan Allah kepada kita, diantaranya dengan menyembelih hewan ternak untuk dibagikan dagingnya kepada orang lain khususnya kaum dhu’afa, termasuk juga melepaskan sebagian harta yang dimiliki untuk membantu membangun tempat-tempat ibadah, pendidikan dan sarana umat lainnya.
Memang, melepaskan sesuatu yang dimiliki merupakan sesuatu yang amat berat bagi manusia, sebagamana tercantum dalam QS. An Nisa’ : 128,
Allah, swt berfirman,
_"Manusia itu menurut tabiatnya kikir_ (tabi'at manusia itu tidak mau melepaskan sebahagian haknya kepada orang lain dengan seikhlas hatinya)
Maka melakukannya memang perlu pengorbanan.
Oleh karena itu, Allah swt telah menyiapkan balasan yang besar.
Dalam konteks menyembelih hewan qurban, bahkan Rasulullah saw menyebutkan bahwa balasan kebaikan bagi orang yang berkurban lebih banyak dari bilangan bulu hewan kurban ternak tersebut.
Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada perbuatan yang paling disukai Allah pada hari raya haji selain berkurban. Sesungguhnya orang yang berkurban akan datang pada hari kiamat dengan membawa tanduk, bulu dan kuku binatang kurban itu. Dan sesungguhnya darah kurban yang mengalir itu akan lebih cepat sampai kepada Allah daripada (darah itu) jatuh ke bumi. Maka sucikanlah dirimu dengan berkurban.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Maka dari itu marilah kita senantiasa mengingat bahwa Allah-lah yang telah memberikan segala kebaikan kepada kita maka marilah kita selalu bersyukur atas nikmat-Nya ini dengan beribadah kepada-Nya, mentaati perintah-Nya, menjauhi semua yang dilarang-Nya dan menebarkan kebaikan dengan menyisihkan sebagian rejeki yang telah dikaruniakan-Nya kepada kamaslahatan ummat.
Marilah kita selalu jaga semangat bersyukur ini sampai akhir hayat kita.
Marilah kita berteguh hati untuk selalu istiqomah di jalan-Nya karena setan pasti akan menaruh kebencian kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah kemudian akan banyak upaya dari setan untuk membuat kita lemah lalu meninggalkan kesyukuran kepada-Nya.
Namun ketahuilah bahwa,
*_"Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus" (dari rahmat Allah)_*
Wallahu'alam
Daftar #UmrohSamo_UMAT
Ustadz Muttaqin Anang Toha
wa.me/+6285267886580
Daftar Reseller Minigold
#UMAT_Gold
Ustadz Muttaqin Anang Toha
wa.me/+6285267886580
Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
Masjid Istiqamah, 24 Juli 2020
Tadabbur QS. Al Kautsar : 1-3
Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya bahwa Anas bin Malik ra. berkata:
“Ketika Rasulullah saw. berada di tengah-tengah kami di dalam masjid, tiba-tiba beliau pingsan sejenak. (Di dalam Riwayat Imam Ahmad : Beliau menundukkan kepalanya sejenak). Kemudian mengangkat kepalanya sambil tersenyum. Ka mi bertanya, ‘Apa yang telah membuat engkau tersenyum, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Baru saja diturunkan satu surat kepadaku.’ Lalu beliau membaca,
_'Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.'_
(QS. Al Kautsar : 1-3)
‘Tahukah kalian apakah al-Kautsar itu?’ Tanya beliau. Kami menjawab, ‘Hanya Allah dan Rasul-Nya yang tahu.’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Ia (Al Kautsar) adalah sebuah sungai (telaga) yang dijanjikan oleh Allah kepadaku di dalam surga. Di dalamnya terdapat kebaikan yang akan didatangi oleh umatku pada hari kiamat nanti. Jumlah bejana untuk minumnya adalah sejumlah bintang yang ada di langit.’ Tiba-tiba ada seorang hamba yang ditarik (diusir) dari kalangan mereka, Maka aku akan berkata, ‘Ya Tuhan. Dia adalah salah seorang umatku.’ Allah menjawab, ‘Engkau tidak tahu apa yang telah dia perbuat setelahmu.’”
Aya-ayat di atas memberikan kita pelajaran, bahwa:
*_Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada kita begitu banyak nikmat._*
Kata A’thaina berasal dari kata a’tha yang artinya adalah memberi. Biasa digunakan untuk pemberian yang menjadi milik pribadi.
Kata Al Kautsar berasal dari kata katsir yang artinya adalah banyak. Bisa digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang bilangannya banyak, bisa juga untuk menunjukkan sesuatu yang tinggi nilainya.
Sayyid Qutb (fi zilalil Qur’an) menafsirkan bahwa, “Sesungguhnya Kami (Allah) telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak dan melipah ruah, yang tidak bisa dihalangi dan tidak putus-putusnya”.
Maka Allah swt. memerintahkan kita (dan setiap manusia) untuk bersyukur atas nikmat yang banyak tersebut, diantaranya dengan cara mendirikan sholat dan berkorban.
*Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.*
Sholat, selain dimaksudkan dengan melaksanakan sholat-sholat wajib dan sholat-sholat nafilah (sunnah), juga dapat dimaknai sebagai upaya terus menerus untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan beribadah kepada-Nya dengan ikhlas. Menyebut, memuji dan mengagungkan Nama dan Kebesaran-Nya, serta tidak menyekutukannya dengan sesuatupun.
Berkorban, selain bermaksud menyembelih hewan qurban juga dapat dimaknai sebagai upaya berbagi kebahagian kepada orang lain, menebarkan kebaikan dan manfaat untuk umat manusia, dengan cara menyisihkan sebagian rejeki yang telah dikaruniakan Allah kepada kita, diantaranya dengan menyembelih hewan ternak untuk dibagikan dagingnya kepada orang lain khususnya kaum dhu’afa, termasuk juga melepaskan sebagian harta yang dimiliki untuk membantu membangun tempat-tempat ibadah, pendidikan dan sarana umat lainnya.
Memang, melepaskan sesuatu yang dimiliki merupakan sesuatu yang amat berat bagi manusia, sebagamana tercantum dalam QS. An Nisa’ : 128,
Allah, swt berfirman,
_"Manusia itu menurut tabiatnya kikir_ (tabi'at manusia itu tidak mau melepaskan sebahagian haknya kepada orang lain dengan seikhlas hatinya)
Maka melakukannya memang perlu pengorbanan.
Oleh karena itu, Allah swt telah menyiapkan balasan yang besar.
Dalam konteks menyembelih hewan qurban, bahkan Rasulullah saw menyebutkan bahwa balasan kebaikan bagi orang yang berkurban lebih banyak dari bilangan bulu hewan kurban ternak tersebut.
Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada perbuatan yang paling disukai Allah pada hari raya haji selain berkurban. Sesungguhnya orang yang berkurban akan datang pada hari kiamat dengan membawa tanduk, bulu dan kuku binatang kurban itu. Dan sesungguhnya darah kurban yang mengalir itu akan lebih cepat sampai kepada Allah daripada (darah itu) jatuh ke bumi. Maka sucikanlah dirimu dengan berkurban.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Maka dari itu marilah kita senantiasa mengingat bahwa Allah-lah yang telah memberikan segala kebaikan kepada kita maka marilah kita selalu bersyukur atas nikmat-Nya ini dengan beribadah kepada-Nya, mentaati perintah-Nya, menjauhi semua yang dilarang-Nya dan menebarkan kebaikan dengan menyisihkan sebagian rejeki yang telah dikaruniakan-Nya kepada kamaslahatan ummat.
Marilah kita selalu jaga semangat bersyukur ini sampai akhir hayat kita.
Marilah kita berteguh hati untuk selalu istiqomah di jalan-Nya karena setan pasti akan menaruh kebencian kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah kemudian akan banyak upaya dari setan untuk membuat kita lemah lalu meninggalkan kesyukuran kepada-Nya.
Namun ketahuilah bahwa,
*_"Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus" (dari rahmat Allah)_*
Wallahu'alam
Daftar #UmrohSamo_UMAT
Ustadz Muttaqin Anang Toha
wa.me/+6285267886580
Daftar Reseller Minigold
#UMAT_Gold
Ustadz Muttaqin Anang Toha
wa.me/+6285267886580
Berkurban = Bersyukur
Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH
on
2:05 PM
Rating:

No comments: