PETIR; POTENSIAL MAHA DAHSYAT DARI SANG MAHA PENCIPTA

PETIR;
POTENSIAL MAHA DAHSYAT DARI SANG MAHA PENCIPTA


وَمِنْ آيَاتِهِ يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنزلُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَيُحْيِي بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.

Petir / Kilat, dalam al qur'an di sebut الْبَرْقَ senama dengan kendaraan Rasulullah saw saat Isra' Mi'raj.

وَأُتِيتُ بِدَابَّةٍ أَبْيَضَ، دُونَ البَغْلِ وَفَوْقَ الحِمَارِ: البُرَاقُ
Dibawakan kepadaku hewan tunggangan berwarna putih, lebih pendek dari bighal dan lebih tinggi dari pada keledai. Yaitu buraq. (HR. Bukhari)

Karena kecepatan kilat  300.000.000 m/detik, maka secepat itu juga tunggangan Rasulullah saw saat Isra' dan Mi'raj.
Wajar kalau Isra' dan Mi'raj hanya terjadi dalam 1 malam.

Dan kita juga dapat memperkirakan jarak antara bumi dan 'arasy dengan rumus s = v t.

Jarak tempuh (meter) = kecepatan dikali waktu tempuh

Petir, kilat, halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan.

Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh, geluduk, gledek..

Sebenarnya, kilat dan guntur itu terjadi bersamaan.

Petir (kilatan cahaya), sesungguhnya adalah elektron (muatan listrik negatif)  yang meloncat dari awan ke awan atau meloncat dari awan ke bumi.

Loncatan elektron tersebut menyebabkan udara berubah menjadi "plasma" (bercahaya, seperti saat filament lampu yang berpijar ketika dilewati listrik)

Guruh (suara menggelegar) terjadi karena pemanasan yang super tinggi dan pemuaian udara yang sangat cepat dan mendadak pada jalur yang dilewati petir sehingga  menimbulkan ledakan dengan suara yang sangat besar dan bergemuruh menakutkan.

Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara (340 m/detik) dan kecepatan cahaya (300.000.000 m/detik)

Kondisi seperti ini juga terjagi pada pesawat terbang yang kita lihat di udara. Suara pesawat ketinggalan dari badan pesawat, padahal kalau di bandara tidak demikian.

Loncatan elektron (petir) terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya.

Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi loncatan lektron dari awan ke bumi.

Biasanya, semakin tebal (hitam) awan akan semakin berpotensi terjadinya petir dari awan ke bumi.

Loncatan elektron (petir) dari awan ke bumi ini lah yang sangat berbahaya bagi makhluk di bumi.

Berdasarkan penelitian arus listrik (jumlah muatan elektron yang bergerak per detik) dari petir adalah  antara 379.200 Ampere  hingga 441.100 Ampere.

Bandingkan dengan arus listrik yang disalurkan ke rumah2 kita oleh PLN.

Kalau yang berlangganan 450VA berarti arus listrik yang masuk maksimal hanya 2,045 ampere saja. Sedangkan yang berlangganan 900VA, maka arus listrik maksimal yang dapat kita pakai hanya 4,091 ampere saja.

Dengan kekuatan arus listrik sebesar itu, petir mampu meratakan bangunan gedung yang terbuat dari beton sekalipun.

Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasi dari udara turun dan elektron lebih mudah berpindah.

"Mungkin" karena mengkhawatirkan dahsyatnya bahaya yang dapat ditimbulkan oleh petir, angin dan fenomena alam (bencana) lainnya yang mungkin terjadi sebelum turunnya hujan seperti yang pernah menimpa kaum 'Ad dan launnya, maka Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam apabila melihat mendung di langit, beliau bolak-balik ke depan, ke belakang atau masuk, keluar rumah beliau, dan berubahlah raut wajah beliau.

A’isyah Radhiyallahu ‘anha menceritakan,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا رَأَى مَخِيلَةً فِى السَّمَاءِ أَقْبَلَ وَأَدْبَرَ وَدَخَلَ وَخَرَجَ وَتَغَيَّرَ وَجْهُهُ ، فَإِذَا أَمْطَرَتِ السَّمَاءُ سُرِّىَ عَنْهُ ، فَعَرَّفَتْهُ عَائِشَةُ ذَلِكَ ، فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « مَا أَدْرِى لَعَلَّهُ كَمَا قَالَ قَوْمٌ ( فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ .

Apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat mendung gelap di lanngit, beliau tidak tenang, keluar masuk, dan wajahnya berubah. Ketika hujan turun, baru beliau merasa bahagia. A’isyahpun bertanya kepada beliau apa sebabnya. Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Saya tidak tahu ini mendung seperti apa. Bisa jadi ini seperti yang disampaikan kaum ‘Ad, “Tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami”. (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih” (HR. Bukhari).

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى نَاشِئًا فِى أُفُقِ السَّمَاءِ تَرَكَ الْعَمَلَ وَإِنْ كَانَ فِى صَلاَةٍ ثُمَّ يَقُولُ « اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا ». فَإِنْ مُطِرَ قَالَ « اللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيئًا »

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila melihat awan gelap di ufuk langit, beliau meninggalkan aktivitasnya meskipun dalam shalat. Lalu beliau membaca, _‘Allahumma inni a’udzubika min syarriha’_ [Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya].” Apabila turun hujan, beliau membaca ‘Allahumma Shayyiban Hani’a’ [Ya Allah jadikanlah hujan ini sebagi hujan yang bermanfaat] (HR. Abu Daud dan dishahihkan al-Albani)

Semua kejadian alam merupakan bagian dari kehendak Allah SWT, dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya.

Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari penciptaan Kilat / petir ini, dan semoga kita dilindungi Allah dari keburukan yang ditimbulkannya.

اَللّٰهُمَّ لاَ تَقْتُلْناَ بِغَضَبِكَ وَلاَتُهْلِكْناَ بِعَذَابِكَ وَعاَفِناَ قَبْلَ ذٰلِكَ

Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau bunuh kami dengan kemurkaan-Mu, janganlah Engkau binasakan kami dengan siksaan-Mu, dan selamatkanlah kami sebelum kejadian ini."


Disarikan dari buku *Mutiara Hidayah Dari Al Qur'an*

Penulis:
Muttaqin Anang Toha, ST
#Alumni_TE_UNSRI_95
#KetuaYayasanTarbiyahSyamilah
#PembinaROHISSMAN1TanjungBatu
#KetuaDPDIttihadulMuballighinOI
#AnggotaCorpsDaiDompetDhuafaSumsel
#PerwakilanZafatour

*Daftar Umroh Yuk.... SamoUMAT*
Daftar via WA : 085267886580
Atau kunjungi alamat kami di Belakang SMP N 1 Tanjung Batu

Klik Channelku :

UMAT Ustadz MUTTAQIN Anang Toha

#Taushiyah_UMAT

https://youtu.be/AtwITYXwbQA

Semoga bermanfaat sebagai pengingat.🙏


Ogan Ilir, 18 Agustus 2021

UMAT; Ustadz MUTTAQIN Anang Toha

Donasikan sebagian hartamu untuk syiar agama Allah dalam setiap program kebaikan RMT. Tarbiyah Syamilah OI.

Semoga dibalas ganti dengan berlipat ganda berupa kebaikan yang banyak di dunia dan di akhirat.

Konfirmasi via komentar di blog ini.

Jazakumullah.






PETIR; POTENSIAL MAHA DAHSYAT DARI SANG MAHA PENCIPTA PETIR; POTENSIAL MAHA DAHSYAT DARI SANG MAHA PENCIPTA Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 5:52 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.