DEMI MASA
Bila Allah bersumpah menggunakan makhluq ciptaaan-NYA, menunjukkan ada hikmah dan keutamaan yang besar dari ciptaan-Nya yang dijadikan objek sumpah-Nya.
Serta akan ada pelajaran serius yang akan Allah terangkan setelah sumpah-Nya.
Salah satu makhluq yang dijadikan objek dalam sumpah-Nya adalah
MASA (waktu)
Allah swt. berfirman,
Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata,
Menurut Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah, ”Maksud perkataan Imam Syafi’i adalah surat ini telah cukup bagi manusia untuk mendorong mereka agar memegang teguh agama Allah dengan beriman, beramal sholih, berdakwah kepada Allah, dan bersabar atas semua itu."
Surat ke- 103 dari Al Qur'an ini, cukuplah kiranya menjadi peringatan bagi kita dan semua manusia yang menjadikan peringatan atau perayaan pergantian tahun masehi sebagai sebuah tradisi dalam kehidupan ini, agar tidak termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang merugi, yang hanya melewatkan hari-hari tanpa adanya peningkatan iman dan amal sholeh yang Allah ridhoi.
Dengan berlalunya masa, memang bertambah hitungan usia kita, namun sadarkah kita bahwa masa hidup kita di dunia ini sesungguhnya semakin berkurang.
Hasan Al Basri berkata,
“Wahai anak Adam! Kalian tidak lain hanyalah kumpulan hari, setiap satu hari berlalu maka sebagian dari diri kalian pun ikut pergi.”
Maka ketika kita mengingat hari kelahiran atau mengingat pergantian tahun, semestinya kita lakukan dengan memperbanyak syukur dan istighfar memohon ampun atas segala kesalahan dan kekurangan kita dalam menjalani kehidupan ini.
Karena, tidak ada satu orang pun manusia yang mampu mengulangi waktu yang sudah berlalu walau hanya satu detik.
Ketika waktu dilalui dengan maksiat lalu tidak bertaubat atau Allah tidak menerima taubat, maka yang tinggal hanyalah PENYESALAN di akhirat.
Dan semalam kita menyaksikan,
di hampir setiap pelosok negeri ini, begitu banyak manusia bersuka ria menyambut pergantian masa (dari tahun 2022 ke 2023).
Semoga kaum muslimin yang merayakan pergantian tahun ini termasuk orang yang mengetahui bahwa sesungguhnya perayaan tahun baru (1 januari) yang ke 2068 semalam adalah tradisi yang dimulai oleh raja Romawi, Julius Caesar, yang ia maksudkan untuk merayakan kelahiran yesus (Isa Almasih). Oleh karena itu kita menyebutnya tahun masehi atau tahun miladiyah.
Semoga perayaan tahun baru masehi yang terlihat semakin semarak dirayakan kaum muslimin tidak sampai membuat kita semakin mentoleransi (memaklumi dan membiarkan) berbagai bentuk perbuatan dan perilaku menyimpang yang mengiringi perayaan tsb, seperti mabuk, tidak menutup aurat, dan pergaulan bebas).
Semoga semarak tradisi perayaan tahun baru masehi ini tidak mengurangi semangat memuliakan tahun baru hijriyah, yang awal patokan penanggalannya adalah permulaan hijrah Nabi Muhammad saw. dari Mekkah ke Madinah.
Dan semoga moment tahun baru masehi ini tidak mengurangi semangat kita untuk mentauladani Rasulullah saw yang baru 8 hari lalu diperingati krlahirannya oleh sebagian kaum muslimin. Walaupun peringatannya tidak semeriah peringataan kelahiran Yesus (Nabi Isa) semalam.
Marilah di awal tahun 2023 M ini, kita bertekat untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih beriman, lebih banyak amal sholehnya dan lebih banyak memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar kita.
Jangan sia-siakan sisa masa hidup ini dengan melakukan dosa dan maksiat.
Namun lalui-lah ia dengan ibadah dan amal sholeh yang dapat menjadi bekal di akhirat.
"Ya Allah, kami memohon ampunan-Mu atas segala dosa dan kesalahan yang telah kami lakukan sepanjang masa yang telah kami lalui dan berilah ampunan kepada kami dengan kemurahan-Mu."
Ya Allah, kami mohon kepada-Mu wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, terimalah amal-amal sholeh yang telah kami kerjakan sepanjang masa yang telah kami lalui dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu wahai Dzat Yang Maha Pemurah."
"Ya Allah, kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam masa yang akan kami lalui dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan".
#UMAT; Ustadz Muttaqin Anang Toha
Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH
on
6:13 AM
Rating:


No comments: