UNTUK APA HARTA DAN KEMULIAAN DUNIA?
Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
Semalam, Jum'at, 13 Nopember 2020, saya menyampaikan tadabbur QS. Al 'Adiyat : 1 - 11.
Diantara pelajaran yang terdapat di dalam ayat-ayat mulia tersebut adalah sebagai berikut:
Bahwa sehebat apapun usaha seseorang mencari dan mengumpulkan harta, sebanyak apapun modal dan pengorbanan yang dikeluarkan. Berfikir keras, banting tulang, peras keringat bahkan sampai harus "berdarah-darah" dan meninggalkan keluarga dalam waktu yang lama untuk mendapatkan uang, harta, jabatan dan kemuliaan, maka harta dan kemuliaan itu tetaplah merupakan rejeki dari Allah, SWT.
Hal ini tersirat dalam QS. Al 'Adiyat 1 - 5
وَٱلْعَٰدِيَٰتِ ضَبْحًا. فَٱلْمُورِيَٰتِ قَدْحًا. فَٱلْمُغِيرَٰتِ صُبْحًا. فَأَثَرْنَ بِهِۦ نَقْعًا. فَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًا
"Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, ...." (QS. Al 'Adiyat : 1 - 5)
Allah-lah yang memudahkan dan memberikan rejeki dan kemuliaan kepada siapa yang Dia Kehendaki mendapatkannya.
Oleh karena itu, jangan kufur. Jangan sekali-kali berdiri dengan menyombongkan diri apalagi sampai berbuat aniaya di atas rejeki yang diberikan Allah.
Karena bisa jadi harta dan kemuliaan diberikan atas do'a orang-orang saleh yang ikhlas memohon kepada Allah.
Berlindunglah dari termasuk dalam pengikut Qarun, Tsa'labah dan orang-orang yang Allah maksudkan dalam QS. Al 'Adiyat : 6 - 8 berikut:
إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٌ. وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ. وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ
"sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta."
Pergunakanlah harta dan kemuliaan untuk memfasilitasi diri agar dapat semakin dekat dengan Sang Pemilik Rejeki dan agar semakin banyak dapat memberikan kebaikan kepada orang lain. Karena kelak ketika hari kebangkitan, tak seorangpun bangkit dengan membawa harta dan kemuliaan dunia. Pahala dan dosa lah yang akan menjadi penentu kemuliaan dan kesejahteraan pada hari itu.
Allah, SWT. berfirman:
أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُورِ. وَحُصِّلَ مَا فِى ٱلصُّدُورِ. إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌۢ
Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka. (QS. Al 'Adiyat : 9-11)
Semoga harta dan kemulian di dunia menjadi sebab kemuliaan dan kesejahteraan kita di akhirat. Aamiin
Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH
on
6:01 AM
Rating:


No comments: