RESIKO BERMIMPI (CITA-CITA)

RESIKO BERMIMPI (BERCITA-CITA)

Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha

Hari ini, Kamis, 5 Nopember 2020, saya menyampaikan tadabbur QS. Yusuf dalam pengajian Kerohanian Islam (ROHIS) SMAN 1 Tanjung Batu.

Di antara pesan yang saya sampaikan kepada para generasi Sholeh tersebut adalah sebagai berikut:

Yusuf kecil bermimpi (baca: bercita-cita) 11 bintang, bulan dan matahari sujud di hadapannya.

Lalu ayahnya mengingatkan agar jangan diceritakan kepada orang yang menyimpan kedengkian, setidaknya untuk mengurangi kemungkinan penghalangan dari si pendengki.

Namun, tetap saja berlaku ketetpan Allah, bahwa Yusuf harus melewati berbagai ujian sebelum mendapatkan apa yang diimpikannya.

Permusuhan, gelapnya sumur, hinanya menjadi budak, fitnah para pembesar dan pengapnya penjara harus dilewati sebelum tahta dan kemuliaan sebagai pembesar kerajaan berhasil diperolehnya.

Kesabaran menghadapi ujian, ilmu dan kepandaian plus ketampanan (baca, kewibawaan) menjadi penyempurna ikhtiar Yusuf hingga layak menempati posisi terhormat sesuai mimpinya dahulu.

Namun, yang luar biasa dari Yusuf adalah ketawadhuannya dalam gemerlapnya kemewahan dan kemuliaan derajat.

Yusuf berkata:

رَبِّ قَدْ ءَاتَيْتَنِى مِنَ ٱلْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِى مِن تَأْوِيلِ ٱلْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ أَنتَ وَلِىِّۦ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ

"Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh." (QS. Yusuf: 101)

Ya Allah ridhoi dan berkahilah mimpi dan cita-cita saudara-saudaraku yang membaca tulisan ini, mudahkan dan bimbinglah mereka dalam menyempurnakan ikhtiar mereka.

Sempurnakanlah ikhtiar mereka hingga mimpi dan cita-cita itu pantas mereka miliki. Aamiin