Antara Makanan, Minuman dan Taqwa


Disampaikan Oleh MUTTAQIN, S.T.
Pada MT. Jama’atish Sholihat Rengas, MT. Ummahatul Mukminah Tanjung Laut, MT. Hidayatul Muslimah dan ROHIS SMA Negeri 1 Tanjung Batu

Jika dihitung, sejak kita bisa mengunyah sampai saat ini sudah berapa ton beras, tepung atau gandum yang masuk ke dalam perut kita? Apakah kita sudah lebih bertaqwa......?

Alloh SWT telah menciptakan segala sesuatu dengan tidak ada kesia-siaan, semua yang Alloh SWT ciptakan, Alloh SWT perintahkan kepada manusia untuk dikerjakan dan Alloh SWT perintahakan kepada manuisauntuk dijauhi hanyalah semata-mata untuk kebaikan manusia itu sendiri. Agar manusia memperoleh kebaikan tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat kelak.
Begitu juga dengan fitrah manusia untuk memenuhi kebutuhan makan dan minumnya, ternyata juga diarahkan Alloh SWT. Makanan dan minuman tidak hanya bertujuan agar hilang lapar dan dahaga, dan tidak juga hanya bertujuan untuk membuat tubuh manusia menjadi tumbuh dan besar, tetapi juga berpengaruh juga terhadap keberkahan yang akan diberikan Alloh melalui peningkatan kecerdasan akal dan peningkatan ketaqwaan seseorang. Dan yang terakhir inilah yang sebenarnya sangat penting bagi setiap individu. Hubungan (korelasi) antara makanan dan minuman dengan ketaqwaan inilah yang hendaknya diperhatikan oleh setiap kita.
Berikut ini, beberapa ayat Alloh SWT yang menjelaskan mengapa kita harus memperhatikan makanan dan minuman kita.

Makan dan Ketaqwaan

Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah Telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (QS.al Maidah:88. )

Ayat di atas, memberikan perintah kepada kita, agar makanan yang masuk ke dalam tubuh adalah makanan yang halal dan baik. Karena dengannya diharapkan akan mengantarkan kita menuju ketaqwaan kepada Alloh SWT. Tapi, jika makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak halal dan mengandung bahan-bahan yang tidak baik dan meragukan, maka kemungkinan besar akan menghalangi kita dari keinginan tunduk kepada hukum-hukum Alloh dan Rosul-Nya.
Suatu ketika Umar bin Khottob ra. memasukkan jarinya ke tenggorokan demi mengeluarkan susu seekor unta hasil sedekah yang terlanjur dimunumnya.

Makan dan Rasa Syukur

Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang Telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu Hanya kepada-Nya saja menyembah. (QS. An Nahl:114)

Sesungguhnya segala sesuatu itu milik dan berasal dari Alloh SWT, tidak terkecuali segala macam makanan dan minuman. Sekeras apapun usaha kita, sebanyak apapun pengorbanan kita untuk mendapatkan makanan dan minuman, tetap tidak mampu merubah status kepemilikan makanan dan minuman itu, ia tetap milik Alloh dan bagian dari karunia / nikmat yang Alloh izinkan untuk kita rasakan. Oleh karena itu, manusia hendaklah sadar, dan bersyukur kepada Alloh SWT.
Coba kita renungkan, nasi yang kita makan memang sekilas nampak berasal dari hasil tukar-menukar beras dengan uang yang terkadang dengan banting-tulang kita mendapatkannya. Namun sesungguhnya, beras berasal dari padi dan padi ditumbuhkan oleh Alloh SWT. Demikian juga halnya dengan daging ayam, daging kambing, buah pisang, dan lain-lain, semuanya hanyalah sebagian karunia (kebaikan) Alloh SWT.
Rosululloh SAW, suatu ketika tidak dapat memejamkan matanya. Lalu istri beliau bertanya, “Mengapa engkau tidak dapat tidur ya Rosululloh?” Rosululloh menjawab, “Tadi aku melihat sebuah kurma yang tergeletak dimeja. Karena khawatir kurma itu terbuang percuma, aku memakannya. Sekarang aku khawatir mungkin kurma itu dikirim untuk disedekahkan”.

Makan dan Kemaksiatan

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al Baqoroh:168)

Makanan yang tidak halal dan baik merupakan bagian dari apa yang biasa dilakukan oleh syaithon, baik dari bangsa jin maupun manusia. Setiap langkah-langkah syaithon merupakan kemaksiatan dan kedurhakaan kepada Alloh SWT. Oleh karen itu, perhatikanlah makanan dan minuman kita, jangan sampai kita makan dan minum apa yang biasa di makan dan diminum dan dianjurkan oleh syaithon. Juga perhatikan bagaimana cara mendapatkan makanan dan minuman tersebut, jangan sampai kita mengikuti langkah-langkah syaithon, karena mereka adalah makhluq yang ingkar kepada Alloh SWT dan senantiasa berusaha menyesatkan manusia.

Makan dan Amal Sholeh

Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mukminun:51)

Alloh SWT, melalui alat pencernaan yang Dia ciptakan di dalam tubuh kita akan mengubah apa yang kita makan dan minum menjadi energi (tenaga). Tujuannya adalah tiada lain hanyalah agar kita mampu beribadah dengan baik dan sempurna. Sekarang, setelah sekian banyak makanan dan minuman yang kita konsumsi yang kemudian telah Alloh SWT ubah dengan kekuasaannya menjadi ratusan juta kalori energi, seberapa banyakkan amal sholeh yang telah kita lakukan? Ataukah jangan-jangan justru makanan dan minuman itu justru yang membuat kita malas beribadah dan beramal sholeh.
Sahabat Rosululloh SAW, Umair bin Hammam sebelum syahid di medan Perang Badar, tidak sabar menghabiskan sebiji kurma, untuk kemudian beramal sholeh, berjihad di jalan Alloh, terjun kemedan perang menjemput kesyahidannya.

Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan!

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Betapa banyak dari manusia yang hari ini terlalu berlebih-lebihan dalam segala hal. Berperilaku mubazir dalam hal makanan dan minuman. Perhatikanlah disetiap acara makan-makan dalam setiap hajatan yang digelar, begitu banyak makanan dan minuman yang terbuang, padahal di luar sana begitu banyak manusia menanti dengan perut yang lapar dan tenggorokan yang dahaga. Korban Lapindo, gempa bumi, banjir, dan lain-lain, banyak yang terpaksa mengemis, bahkan (mungkin) ada yang mencuri, demi sesuap nasi.

SAUDARAKU....!
Ada banyak hal yang perlu kita perbaiki. Banyak sekali.
Dan kita bisa memulainya hari ini, sebab waktu tak banyak tersisa lagi. Karena, sesungguhnya kita tak pernah tahu, kapan ujung umur kita sampai pada batasnya.

SEMOGA BERMANFAAT

Sumber: DILARA LARASATI
Majalah Sabili No.25 Th.XV 22 Jumadil Akhir 1429
Antara Makanan, Minuman dan Taqwa Antara Makanan, Minuman dan Taqwa Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 9:49 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.