FLYER MUTIARA HIDAYAH DARI AL QUR'AN JUZ DUA

FLAYER

MUTIARA HIDAYAH DARI AL QUR'AN

(JUZ DUA)

Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha


Orang yang kurang akal tidak akan faham bahwa tujuan ibadah (sholat) tidak perlu untuk mengagungkan hanya menyembah suatu tempat, tetapi untuk menghadapkan diri kepada Rabbul 'alamin dan mengharap Ridho-Nya.

(60. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 142 - 143)


Jangan hadapkan wajah ke arah KIBLAT (keinginan, kebiasaan, gaya hidup) selain KIBLAT yang ditentukan Allah untuk umat Islam.
Ingat, kiblat seorang Muslim adalah Ka'bah, ikutannya Al Qur'an dan Sunnah.
Jika seseorang mengikuti selainnya, sesungguhnya ia termasuk orang yang zalim .
(61. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 144 - 146)


Kebenaran itu, apa yang diwahyukan-Nya.
Kebenaran itu, apa yang disabdakan Rasul-Nya.
Kebenaran itu, apa yang disyariatkan agama-Nya.
Maka, jangan ragu melaksanakannya dan jangan takut menyeru kepadanya.
(62. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 147)


Darimana pun asal kelahiran dan ijazah dikeluarkan, sebesar apapun pangkat dan kekayaan, semua sama satu tujuan, kepada Allah muka akan dihadapkan. Maka berlomba-lomba-lah MEMPERBANYAK KEBAIKAN.
(63. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 148 - 150)


Ingatlah Allah di sepanjang waktu dan bersyukurlah. Niscaya Allah akan senantiasa membimbing, menyucikan, dan menyempurnakan kenikmatan-Nya.
Ingatlah, siapa mengingat akan diingat.
(64. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 151 - 152)


Minta tolonglah dengan sabar dan sholat.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar dan akan tetap memberikan kehidupan yang baik kepada mereka setelah dunia ditinggalkan.
Semoga kita Istiqomah!
(65. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 153 - 154)


Cobaan itu keniscayaan dari Allah, SWT., Maka ucapkanlah "innalilahi wa inna ilaihi raji'un" dan bersabarlah. Niscaya keberkahan yang sempurna, Rahmat dan pahala terbaik akan dicurahkan-Nya sebagai ganti.
(66. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 155 - 157)


Allah, SWT. akan mensyukuri (dengan membalas) kebaikan yang dilakukan dengan kerelaan hati.
Apalagi kebaikan yang memerlukan pengorbanan dan kegigihan semisal ber-Sa'i dalam haji dan umroh.
(67. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 158)


Jangan biarkan kebenaran tersembunyi, karena laknat Allah dan semua yang dapat melaknat untuk para penyembunyi kebenaran.
(68. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 159 - 160)


Orang-orang kafir dan mati dalam keadaan kafir akan kekal dalam laknat, tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak pula akan diberi penangguhan.
(69. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 161 - 163)


Kepunyaan Allah-lah semua kekuatan dan kebesaran. Penciptaan langit dan bumi dan segala apa yang terjadi dan ada pada keduanya adalah buktinya. Maka, cintailah Dia sepenuh jiwa. Jangan pernah menduakan-Nya.
(70. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 164 - 165)


Jangan sembarang mengikuti, agar tak menyesal ketika yang diikuti berlepas diri.
Muhammad, SAW. adalah sebaik-baik yang diikuti. Karena beliau satu-satunya orang yang dapat memberi syafa'at di akhirat nanti.
(71. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 166 - 167)


Yuk... Titip donasi untuk program kebaikan Tarbiyah Syamilah


Wahai Manusia, makanlah yang halal dan baik. Jangan turuti, karena setan adalah MUSUHMU yang hanya menyuruhmu agar berbuat jahat dan keji.
(72. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 168 - 169)


Tinggalkanlah kemungkaran dan ikutilah penyeru kebenaran. Jangan seperti binatang ternak dihalau lalu kembali melakukan.
(73. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 170 - 171)


Mengkonsumsi yang halal dan baik adalah bentuk ibadah dan syukur. Sedangkan mengkonsumsi yang haram dan kotor adalah bentuk pelanggaran dan dosa.
(74. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 172 - 173)


Mengkonsumsi sesuatu yang haram dan yang diperoleh dari usaha yang menyimpang dari petunjuk kitabullah sama dengan menelan bara api. Pelakunya di akhirat tidak akan dipedulikan dan tidak akan disucikan. Baginya siksa yang pedih.
(75. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 174 - 176)


Orang yang benar imannya adalah orang yang melaksanakan rukun iman, menyedekahkan sebagian hartanya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, menepati janjinya, sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
(76. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 177)


Wahai orang yang berakal, dalam qishash ada jaminan kelangsungan hidup bagi manusia, ada ampunan dan Rahmat Allah bagi pelaku dosa dan pelaksana Qishash adalah negara, maka jangan takut menegakkan Qishash.
(77. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 178 - 179)


Tidak boleh mengubah wasiat kecuali di dalamnya ada aniaya, dosa dan maksiat.
(78. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 180 - 182)


Kerjakanlah puasa Ramadhan dan kebaikan dengan kerelaan hati, agar diberikan manfaat dan derajat taqwa.
(79. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 183 - 185)


Sesungguhnya Allah SWT. amat dekat dengan hamba-Nya yang Sholeh, beriman dan taat, maka berdo'alah pasti akan dikabulkan-Nya.
(80. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 186)


Kita adalah pakaian bagi pasangan (istri/suami) kita maka jadilah pakaian yang menutupi "aurat", melindungi dari "panas dan dingin", memberikan kenyamanan, dan memberikan keindahan dan kebanggaan bagi mereka.
(81. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 187)


Jangan mengambil harta orang lain dengan sumpah dusta, menyuap hakim, riba, menipu dan dengan cara batil lainnya, apalagi kamu mengetahui bahwa jalan tersebut terlarang.
(82. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 188)


Masukilah rumah dari pintunya. Serahkanlah Amanah pada ahlinya. Selesaikanlah masalah dengan Petunjuk-Nya.
(83. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 189)



Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas walaupun terhadap musuh yang memerangi. Maka, berhentilah memusuhi. Maafkanlah, jika mereka meminta maaf, dan mintakanlah ampun untuk mereka, jika mereka telah menerima hukuman atas kejahatan mereka.
(84. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah :190 - 193)


JANGAN MENYAKITI (hati dan atau jasmani) SESAMAMU yang dapat menjatuh dirimu ke dalam kebinasaan. Tapi, BERBUAT BAIK dan BERTAKWALAH hingga kebersamaan dan Ridha Allah akan bersamamu.
(85. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 194 - 195)



Tetaplah menjalankan ketaatan walaupun dalam kesulitan.
TAHANLAH LISAN, jangan rafats, fusuq dan jidal (mengucapkan perkataan tidak senonoh, mengandung dosa dan berbantah-bantahan).
BERDZIKIRLAH mengingat Allah dan ISTIGHFARLAH.
(86. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 196 - 199)


BERDO'ALAH yang banyak SETELAH BERAMAL SHOLEH. Namun, jangan hanya memohon kebaikan dunia saja, tetapi mohonlah pula kebaikan akhirat, karena kelak di akhirat kita semua akan dikumpulkan ke hadapan-Nya.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
 "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".
(87. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 200 - 203)


Ada orang yang ucapannya tentang dunia sangat menarik hati, padahal sesungguhnya ia adalah PENENTANG YANG PALING KERAS, PEMBUAT KERUSAKAN DAN PENDOSA.
So... 
Lihatlah ke kanan dan ke kiri.
Jangan mudah tertipu dan terpedaya.

عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
 "Kepada Allahlah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim.
(88. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 204 - 206)



Berletih, lelah, susah payah dan berkorban diri dan harta demi mendapatkan ridho Allah adalah PERNIAGAAN YANG PALING MENGUNTUNGKAN
(89. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 207)


Masuklah ISLAM secara KAFFAH (MENYELURUH).
Jangan turuti musuhmu yang akan membuatmu menyimpang dari kesempurnaan jalan-Nya Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(90. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 208 - 209)


Tidak ada yang ditunggu-tunggu oleh para "PENUKAR NIKMAT DENGAN MAKSIAT" kecuali kedatangan keputusan Allah berupa siksaan yang sangat keras di akhirat.
(91. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 210 - 211)


Orang-orang yang BERTAKWA ITU lebih MULIA dari pada orang kafir DI HARI KIAMAT, walaupun di dunia orang-orang beriman itu selalu dipandang hina.
Maka, tak masalah hina di mata manusia tetapi MULIA DALAM PANDANGAN ALLAH, SWT.
(92. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 212)



SETIAP ORANG AKAN DIUJI dengan berbagai cobaan hidup, malapetaka, kegoncangan, bahkan kedengkian dari orang-orang yang ada di sekitarnya.
Ingatlah, PERTOLONGAN ALLAH ITU AMAT DEKAT, maka BERSABARLAH hingga engkau benar-benar layak mendapatkan surga.
(93. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 213 - 214)



INFAK itu hendaklah diberikan kepada IBU-BAPAK, kaum KERABAT, anak-anak YATIM, orang-orang MISKIN dan IBNU SABIL.
Yakinlah setiap kebaikan yang dilakukan DIKETAHUI, DICATAT dan akan DIBALAS ALLAH dengan kebaikan yang lebih baik.
(94. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 215)


LAKSANAKANLAH YANG DIPERINTAHKAN ALLAH walau hati membencinya, karena PASTI ADA KEBAIKAN di dalamnya. TINGGALKANLAH YANG DILARANG ALLAH walau hati menyukainya, karena PASTI ADA KEBURUKANdi dalamnya.
(95. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 216)


JANGAN MEMFITNAH, menghalangi manusia dari jalan Allah dan ibadah di rumah-Nya! Karena, FITNAH ITU LEBIH KEJAM dan BESAR DOSANYA DARIPADA MEMBUNUH dan berperang di bulan haram serta sebab kekal di neraka.

Beriman, berhijrah dan berjihadlah di jalan Allah agar mendapatkan Rahmat dan Ampunan-Nya.
(96. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 217 - 218)




DARIPADA uang di habiskan untuk KHAMR DAN JUDI (perbuatan dosa besar yang dapat menghilangkan dan menutup akal dan menimbulkan permusuhan) LEBIH BAIK dikeluarkan sebagai INFAQ (perbuatan baik yang dapat menimbulkan perbaikan dan menumbuhkan kasih sayang)
(97. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 219 - 220)


JANGANLAH seorang MUSLIM MENIKAHI atau DINIKAHKAN dengan seorang MUSYRIK, walaupun sikap, wajah dan harta mereka menarik hatimu. Karena MEREKA AKAN MENGAJAKMU KE NERAKA.

Sedangkan ALLAH (dengan larangan itu) hendak MENGAJAKMU KE SURGA dan Ampunan-Nya
(98. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 221)


PERGAULILAH ISTRIMU DENGAN BAIK sesuai syariat yang ditetapkan Allah, karena mereka bagaikan sawah ladang bagimu. SEMAKIN BAIK kamu mengelola dan merawat SAWAH DAN LADANGMU, semakin baik pula bibit tanamanmu akan tumbuh di atasnya.
(99. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 222 - 223)



DILARANG BERSUMPAH (bernazar atau bertekad) yang dapat menghalangi dari berbuat baik, takwa dan mendamaikan manusia, apalagi sumpah (nazar atau tekad) untuk BERBUAT DOSA DAN ANIAYA.

Ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar, Mengetahui, Penyayang, Penyantun lagi Maha Pengampun.
(100. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 224 - 227)


TENTANG CERAI #1
1. ADA MASA IDDAH (menanti dirujuk) bagi perempuan yang di ceraikan
2. TIDAK ADA RUJUK setelah talak tiga kecuali telah menikah dengan pria lain dan mereka sudah bercerai
3. Setelah habis masa iddah (1 dan 2), TIDAK TERHALANG bagi istri yang dicerai untuk MENIKAH LAGI

Semoga kita dan pasangan-pasangan kita hanya diceraikan oleh kematian dan diakhirat kelak dipasangkan kembali dalam kemewahan surga. Aamiin
(101. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 228 - 232)




Berbakti dan Do'akan ibu dan Bapakmu!
JANGAN PERNAH MEMBUAT MEREKA MENDERITA.
Cukuplah kesusahan hanya mereka rasakan saat mengandung, menyusui, mengusahakan makanan, pakaian dan pendidikan saat kita kecil saja.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا 
“Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil.”

Mari sebelum datangnya Ramadhan, jika mereka masih hidup, datangi dan mintalah maaf dan do'a mereka. Jika satu atau keduanya sudah wafat, bersedekahlah atas nama mereka dan sempatkan menziarahi makamnya untuk mendo'akan mereka.
(102. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 233)


APAPUN MASALAH dalam rumah tangga, JANGAN PERNAH SALING MELUPAKAN KEBAIKAN PASANGAN. Termasuk setelah bercerai sekalipun.
(103. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 234 - 237)



Apapun dan sebesar apapun masalah, kapanpun dan di manapun berada dan dalam keadaan apapun selama masih hidup dan berakal sehat JANGAN TINGGALKAN SHOLAT, kecuali uzurnya para wanita
(104. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 238 - 239)



Kepada WANITA YANG AKAN DICERAIKAN saja harus DIPERHATIKAN KEHIDUPANNYA setelah perceraian, APALAGI kepada wanita yang MASIH MENJADI ISTRI yang sah.

Maka, BERKASIH SAYANGLAH, jauhi kezaliman agar rumah tangga SAKINAH MAWADAH WARAHMAH sampai ke SURGA.
(105. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 240 -242)



Izin Berbagi 🙏:

*JANGAN TAKUT MATI, karena mati tak bisa dihindari.*
*TETAPLAH PADA KETAATAN, agar setelah mati dapat kenikmatan.*

Allah, SWT. Berfirman:

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ لَهُمُ الَّهُ مُوتُوا ثُمَّ أَحْيَاهُمْ ۚإِنَّ الَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.

Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar dalam Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir mengatakan bahwa ayat tersebut mengingatkan tentang suatu kaum dari Bani Israil yang keluar dari kampung mereka untuk menghindari kematian karena wabah penyakit tha'un.

Ibnu Abbas, ra. berkata: "Mereka jumlahnya 14.000 orang (dalam riwayat lain berjumlah 4000) yang keluar dari kampung mereka karena lari dari penyakit tha’un. Mereka berkata, 'Kita akan menuju tempat yang tidak terdapat kematian didalamnya', hingga mereka sampai di tempat ini dan ini maka Allah berkata kepada mereka: 'Matilah kalian!' dan merekapun mati semuanya. Kemudian salah seorang Nabi (Nabi Hizqil, as) melewati mereka dan berdoa kepada Rabbnya agar menghidupkan mereka agar mereka menyembah-Nya; maka Allah menghidupkan mereka."

Dan tujuan diceritakannya kisah ini adalah sebagai penyemangat kaum muslimin untuk berjihad, agar tidak meninggalkan jihad karena takut mati, karena meninggalkan jihad dan takut mati tidak akan menyelamatkan mereka dari kematian apabila Allah sudah berkehendak.

Maka Allah, SWT. Berfirman:

وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ الَّهِ وَاعْلَمُوا أَنَّ الَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

(106. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 243 - 244)



HARTA YANG DIINFAKKAN IKHLAS PASTI AKAN DIGANTI, karena Allah mengumpamakan berinfaq sama dengan memberi pinjaman kepada-Nya. Bahkan, ALLAH AKAN MEMBAYAR pinjaman dengan lipat ganda yang banyak.
(107. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 245)



Bukti benar dan kuatnya KOMITMEN AMAL biasanya terlihat dari nilai KONSISTENSI SAAT AMAL DIWUJUDKAN, maka jaga komitmen (tekad) dan konsistensi (istiqomah) tetap seiring sejalan, agar DIBERIKAN KESUKSESAN.
(108. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 246 - 248)



Pelajaran dalam perang Thalut vs. Jalut adalah bahwa SYARAT KEBERKAHAN, KESUKSESAN DAN KEMENANGAN itu adalah
1. Ketaatan dan Disiplin pada aturan
2. Kesabaran dan Konsisten dalam amal
3. Komitmen (teguh pendirian) pada tujuan
4. Izin Allah, SWT
(109. Mutiara Hidayah QS. Al Baqarah : 249 - 252)


#Taushiyah_UMAT
#UmrohSamo_UMAT
Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
FLYER MUTIARA HIDAYAH DARI AL QUR'AN JUZ DUA FLYER MUTIARA HIDAYAH DARI AL QUR'AN JUZ DUA Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 7:47 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.