#8. MEMOHON DIRINGANKAN BEBAN UJIAN

Do'a Terbaik Dari Al Qur'an; #8

MEMOHON DIRINGANKAN BEBAN UJIAN

Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha

Semoga Allah, SWT. memaafkan kesalahan kita dan memudahkan kita menghadapi segala bentuk ujian hidup, aamiin

رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al Baqarah: 286)

Walaupun saat ini ujian berupa pandemic covid 19 masih kita rasakan, bahkan sebagian saudara kita saat ini masih ada yang berjuang untuk berharap kesembuhan dari penyakit karena wabah ini (semoga Allah segera mengangkat penyakitnya), namun tetap saja kita harus selalu bersyukur kepada Allah atas masih begitu banyaknya nikmat dari-Nya yang kita rasakan dan akan terus Allah berikan kepada siapapun dari makhluk-Nya selama hidup di dunia.

Marilah kita selalu istiqomah dalam takwa bahkan justru dengan musibah dan kesulitan hidup itulah Allah, SWT akan menguji sehingga terelihat seberapa besar kadar takwa kita.

Allah, SWT berfirman,

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚوَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

"Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Al Mulk: 1 - 2)

ألله اكبر ولله الحمد 

Saudaraku, ketahuilah bahwa Allah SWT. tidak memberikan beban kepada kita kecuali sesuai kadar dan kesanggupan kita untuk menyelesaikannya.

Allah, SWT. Berfirman:

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya." (QS. Al Baqarah: 286)

Lagi pula, sebesar-besar musibah, seberat-berat kesulitan, kesusahan  dan bencana yang kita rasakan, sesungguhnya masih terlalu sedikit dibandingkan dengan besar dan banyaknya nikmat Allah yang telah dan akan terus diberikan selama kita hidup di dunia.

Bahkan dalam musibah sekalipun sesungguhnya ada nikmat Allah yang sangat besar bagi mereka yang sabar yaitu berupa ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat, sebagaimana terungkap dalam hadits berikut:

Suatu ketika Nabi Muhammad, SAW. menjenguk Ummu As-Saib atau Ummul Musayyib yang sedang mengalami demam. Rasulullah, SAW. berkata kepadanya,

مَالَكِ يَاأُمَّ السَّائِبِ أَوْيَا أُمَّ الْمُسَيِّبِ تُزَفْزِفِيْنَ؟

“Ada apa denganmu, ya Ummu As-Saib atau ummul Musayyib, badanmu bergetar?”

Ummu As-Saib berkata,

الْحُمَّى، لاَ بَارَكَ اللهُ فِيهَا

“(Ini karena) demam, semoga Allah tidak memberikan keberkahan kepadanya.”

Maka Rasulullah, SAW. bersabda,

لاَ تَسُبِّي الْحُمَّى، فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ، كَمَا يُذْهِبُ الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ

“Janganlah engkau mencela demam, karena demam itu bisa menghilangkan kesalahan-kesalahan (dosa) manusia, sebagaimana kiir (peralatan pandai besi) bisa menghilangkan karat besi.” (HR. Muslim)

ألله اكبر ولله الحمد

Selain sebagai penggugur dosa-dosa, di dalam musibah, bencana, kesulitan dan ujian hidup yang dialami seseorang atau suatu kaum terdapat nikmat berupa hikmah-hikmah yang banyak tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi orang lain bahkan bagi generasi yang datang setelahnya.

Mari sedikit kita berhitung berapa banyak hikmah dan pelajaran yang diberikan Allah, SWT. kepada kita dari berbagai ujian hidup yang dialami oleh Nabi Ibrahim dan Keluarganya!

Bayangkan, jika tidak ada ujian berupa perintah kepada Nabi Ibrahim, as untuk meninggalkan istri dan bayinya di tengah padang pasir yang tandus kala itu, maka mungkin kita tidak akan dapat melihat keindahan Ka’bah, segarnya air zam-zam dan nikmatnya melakukan sa’i dari bukit safa ke bukit marwah.

Jika tidak ada ujian berupa perintah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya, maka mungkin kita tidak akan dapat merasakan ketenangan berwukuf di padang Arafah, tidak akan merasakan semangat  dan nikmatnya melempar setan dengan batu kerikil. 

Jika ujian penyembelihan putra itu tidak dilakukan oleh Nabi Ibrahim, as dengan iman dan tawakkal yang sempurna dan tidak ada keikhlasan, kesabaran dan tawakkal dari sang putra tercinta, maka mungkin saja sampai saat ini tidak ada kegembiraan berbagi daging hewan qurban.

ألله اكبر ولله الحمد 

Saudaraku, dengan ujian yang diberikan kepada Nabi Ibrahim, as dan keluarganya, bahkan orang-orang yang datang setelah beliau berkesempatan untuk mendapatkan pahala besar dengan syari’at haji dan umroh ke baitullah. Dapat berkesempatan mendapatkan pahala besar dari syari’at berkorban.

Rasulullah saw menyebutkan bahwa balasan kebaikan bagi orang yang berkurban lebih banyak dari bilangan bulu hewan kurban yang disembelih.

Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada perbuatan yang paling disukai Allah pada hari raya haji selain berkurban. Sesungguhnya orang yang berkurban akan datang pada hari kiamat dengan membawa tanduk, bulu dan kuku binatang kurban itu. Dan sesungguhnya darah kurban yang mengalir itu akan lebih cepat sampai kepada Allah daripada (darah itu) jatuh ke bumi. Maka sucikanlah dirimu dengan berkurban.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Maka dari itu marilah kita senantiasa mengingat bahwa Allah-lah yang telah memberikan segala kebaikan kepada kita maka marilah kita selalu bersyukur atas nikmat-Nya ini dengan beribadah kepada-Nya, mentaati perintah-Nya, menjauhi semua yang dilarang-Nya dan menebarkan kebaikan dengan menyisihkan sebagian rejeki yang telah dikaruniakan-Nya kepada kamaslahatan ummat.

Marilah kita selalu jaga semangat bersyukur, jaga iman, jaga takwa dan tawakkal sampai akhir hayat kita. 

Marilah kita berteguh hati dan istiqomah di jalan-Nya walaupun banyak ujian yang diberikan kepada kita. Yakinlah bahwa selalu ada nikmat dan hikmah dari setiap ujian.

Dimasa pandemic ini kita berdo’a semoga Allah, SWT. senantiasa melimpahkan keselamatan, kesehatan dan umur yang panjang kepada kita semua, aamiin.

Ogan Ilir, 14 Juli 2021

UMAT; Ustadz MUTTAQIN Anang Toha





#8. MEMOHON DIRINGANKAN BEBAN UJIAN #8.  MEMOHON DIRINGANKAN BEBAN UJIAN Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 7:29 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.