#PantunDakwah_UMAT : #29
JANGAN MENINGGALKAN KELEMAHAN
Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
Kerutan itu tanda sudah menua,
Jangan siakan sisa waktu untuk berfoya-foya.
Keturunan itu anugerah terindah,
Jangan tinggalkan mereka dalam keadaan lemah.
Dalam ayat ke-9 QS. An Nisa', Allah, SWT. berfirman:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (QS. An Nisa' : 9)
Melalui ayat tersebut Allah, SWT. memerintahkan agar setiap orang tua memperhatikan anak keturunannya dan berusaha mempersiapkan mereka agar menjadi generasi yang cerdas, kuat, tangguh dan sejahtera ekonominya.
Dengan demikian, generasi kaum muslimin dapat menjadi generasi yang membanggakan Islam, dapat memberikan manfaat bagi sekitarnya dan terhindar dari menjadi menjadi beban orang lain.
Rasulullah, SAW. bersabda,
اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah." (HR. Muslim, Ahmad, Ibnu Majah dan An Nasa'i)
Terkait dengan kelemahan ekonomi (kesejahteraan), bahkan Rasulullah, SAW. melarang Sa'ad bin Abi Waqash (yang saat itu sedang sakit menjelang wafatnya) untuk menyedekahkan lebih dari sepertiga hartanya karena ia mempunyai seorang anak perempuan yang harus dikhawatirkan jika ditinggalkan dalam keadaan kekurangan harta (miskin).
Dalam kitab Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir jilid 1 halaman 496 dituliskan bahwa dalam sebuah hadis dalam kitab Sahihain disebutkan:
Tatkala Nabi, SAW. menjenguk Sa’ad ibnu Abi Waqash, dia (Sa'ad) bertanya, "Wahai Rasulullah, aku memiliki kekayaan sedang ahli warisku hanya seorang anak perempuan, apakah saya boleh menyedekahkan dua pertiga dari harta saya?" Nabi bersabda, "Tidak boleh." Sa'ad berkata, "Bagaimana kalau setengahnya?" Nabi bersabda, "Tidak boleh." Sa'ad berkata, "Bagaimana kalau sepertiga?" Nabi bersabda, "Boleh, sepertiga juga sudah banyak." Kemudian beliau melanjutkan, "Sesungguhnya jika kamu meninggalkan ahli waris dengan berkecukupan itu lebih baik bagimu daripada meninggalkan mereka dalam keadaan berkekurangan sehingga meminta-minta untuk mencukupi dirinya kepada orang lain."
Semoga Allah, SWT. memberikan kita anak keturunan yang Sholeh dan sholehah, serta memudahkan dan memberikan kita kemampuan untuk menjadikan mereka generasi yang cerdas, kuat, tangguh dan sejahtera ekonominya sepeninggal kita kelak. Aamiin
Ogan Ilir, 10 Juni 2021
#Taushiyah_UMAT
Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
Bergabung yuk di group WA UMAT!
Klik:
https://chat.whatsapp.com/GF7Pel3cS7v17iZjTOlSZ6
No comments: