AGAR ALLAH BERSAMA KITA

 AGAR ALLAH BERSAMA KITA

Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha


Kita semua tentu tahu bahwa Allah telah menyelamatkan Nabi Nuh dari banjir besar dengan kapal besar-Nya.

Kita semua tentu tahu bahwa Allah telah menyelamatkan Nabi Ibrahim dari kobaran api yang menyala-nyala.

Kita semua tentu tahu bahwa Allah telah menyelamatkan Nabi Luth dari gunung meletus.

Kita semua tentu tahu bahwa Allah telah menyelamatkan Nabi Ismail dari kehausan dan kelaparan ditengah padang pasir yang tandus. 

Kita semua tentu tahu bahwa Allah telah menyelamatkan Nabi Yusuf dari dalam sumur.

Kita semua tentu tahu bahwa Allah telah menyelamatkan Nabi Ayyub dari penyakit.

Kita semua tentu tahu bahwa Allah telah menyelamatkan Nabi Musa dari kejaran Fir'aun dan tentaranya.

Kita semua tentu tahu bahwa Allah telah menyelamatkan Nabi Yunus dari tenggelam di lautan luas.

Kita semua tentu tahu bahwa Allah telah menyelamatkan Nabi Isa dari dibunuh dan disalin orang2 kafir.

Kita semua tentu tahu bahwa Allah telah menyelamatkan Nabi Muhammad saw dari berbagai rencana dan usaha jahat kaum kafir quraisy

Pertanyaannya adalah....

Mengapa mereka diselamatkan Allah?

Benar... karena mereka adalah utusan Allah.

Tetapi yang paling benar adalah karena Allah bersama mereka.

Lalu, apakah kita juga bisa mendapatkan apa yang didapatkan oleh para utusan Allah tersebut?

Kita kan bukan Nabi bukan pula Rosul?


Tentu saja bisa! 

Jika Allah bersama kita, maka kita pun akan mendapatkan keselamatan dari Allah di dunia dan akhirat.


Siapa yang ingin Allah bersamanya?

Siapa yang ingin Allah tutupi kesalahan-kesalahannya?

Siapa yang ingin surga? 

Inilah caranya:

Allah swt telah menyampaikan sebagian caranya melalui firman-Nya:

وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلَاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنْتُمْ بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ

Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat di antara mereka dua belas orang pemimpin dan Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku beserta kali­an, sesungguhnya jika kalian mendirikan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kalian bantu me­reka dan kalian pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, se­sungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosa kalian. Dan sesungguhnya kalian akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barang siapa yang kafir di an­tara kalian sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus." (QS. Al Maidah : 12)

Jadi, jika kita:

1) mendirikan sholat

2) menunaikan zakat

3) beriman kepada Rosul

4) membela dan membantu Rosul

5) meminjami Allah dengan pinjaman yang baik.

Maka Allah akan bersama kita.

Maka Allah akan tutupi kesalahan- kesalahan kita.

Maka Allah akan memasukkan kita ke dalam surga.


Mari kita sedikit memperjelas 5 hal di atas

1. Mendirikan Sholat

Ibadah Shalat adalah suatu kewajiiban yang harus dilaksanakanoleh setiap muslim dan muslimah yang sudah baligh.

Shalat adalah pembeda antara orang Islam dengan orang-orang di luar Islam, barangsiapa yang meninggalkannya maka ia telah jatuh ke dalam dosa besar dan mendekati pintu kekufuran. 

Rasulullah, SAW. bersabda:

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلاَةِ

"Sesungguh antara seseorang dgn kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat."


Dalam riwayat yang lainnya disebutkan dari Buraidah ibnul Hushaib radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهُ فَقَدْ كَفَرَ

"Perjanjian antara kita dan mereka adalah shalat maka barangsiapa yg meninggalkan shalat berarti ia 'kafir'”.

Maka hendaklah kita selalu mengerjakan shalat, karena ia adalah salah satu dari kewajiban yang telah Allah dan rasul-Nya tetapkan dalam Al-Aqur’an dan As-Sunnah dan salah satu cara agar Allah bersama kita.

Apalagi, perintah sholat ini diterima lagsung oleh Nabi Muhammad, SAW. dalam peristiwa Isra' dan Mi'raj. Dari sini kita mendapatkan pelajaran bahwa sholat dapat menjadi sebab seorang hamba dekat sedekat-dekatnya dengan Sang Pencipta-Nya. Bahkan ada ungkapan yang menyebutkan:

 الصلاة معراج المؤمن

"Sholat adalah mi'raj-nya orang beriman'”.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa saat itu.” (HR. Muslim) 

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَأمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ – عَزَّ وَجَلَّ – ، وَأمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ ، فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ

Adapun ketika rukuk, maka agungkanlah Allah. Sedangkan ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, maka doa tersebut pasti dikabulkan untuk kalian.” (HR. Muslim)


2. Menunaikan zakat

Rasulullah bersabda :

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Islam dibangun di atas lima (landasan), persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (HR. Bukhari : 7).

Hadits ini menunjukan bahwa sama halnya dengan sholat, zakat adalah juga bagian dari tiang penopang bagi tegaknya bangunan Islam.

Zakat merupakan salah satu sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bisa meningkatkan keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Selain itu, dengan mengeluarkan zakat membantu dalam membentuk karakter individu agar menjadi lebih baik. Dengan berzakat, memasukkan muzakki ke dalam golongan orang dermawan yang mempunyai sifat mulia berupa kedermawanan dan rasa toleransi yang tinggi terhadap sesama dan menghilangkan sifat bakhil.

Zakat bisa meningkatkan rasa kasih sayang dan juga simpati serta empati pada diri muzakki terhadap para saudaranya yang sedang kekurangan. Allah sangat mencintai orang-orang yang mencintai saudaranya yang sedang dilanda kekurangan.

Allah, SWT. berfirman:

خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka." (QS. At Taubah: 103).

Manfaat zakat dari segi sosial, sesungguhnya sangat memberi dampak signifikan terhadap lingkungan sekitar. Tentunya penyaluran zakat diharapkan bisa melalui lembaga-lemabaga zakat yang ada, contohnya melalui Mitra Pengelola Zakat Tarbiyah Syamilah.



Sehingga pemberian zakat bisa disalurkan secara merata ke wilayah atau daerah yang warganya membutuhkan bantuan. Hal ini berimplikasi pada meningkatnya solidaritas persaudaraan atau ukhuwah islamiyah. Karena menunaikan zakat bisa menghilangkan jarak antara si kaya dan si miskin.

Semoga kita dikaruniai rizki yang berkah.


3. Beriman kepada Rosul

Meyakini bahwa Rasulullah adalah manusia yang dipilih dan diutus Allah untuk mengajarkan Risalah Allah kepada manusia.

Keimanan ini kita tunjukkan dengan mengikuti ajaran beliau dan mentauladani beliau dalam setiap aspek kehidupan beliau.


4. Membela dan Membantu Rasul

Zaman Rasul masih hidup, contoh cara membantu dan membela Rasul telah ditunjukkan para sahabat.

Diantaranya, apa yang telah dilakukan oleh seluruh anggota keluarga sahabat mulia Said, seperti diceritakan dalam kisah yang terdapat pada link berikut:

Jangan Halangi Aku Membela Rasulullah

Silahkan klik dan baca dengan seksama.

Membela Rasulullah pada zaman sekarang adalah dengan kita senantiasa berusaha mendakwahkan ajaran2 Rasulullah saw dengan berbagai potensi yang kita miliki.


5.  Meminjami Allah dengan Pinjaman yang Baik

Yang dimaksud pinjaman untuk Allah ta’ala adalah apa yang diberikan seorang muslim untuk membantu saudaranya tanpa mengharapkan kembalinya barang tersebut karena semata-mata untuk mengharapkan balasan di akhirat nanti. Pinjaman yang baik ini mencakup infak untuk jihad, infak untuk anak-anak yatim, para janda, orang- orang lemah, dan orang-orang miskin. Jenis ini telah disebutkan di dalam Al Quran dengan kata al qardh (pinjaman) sebagaimana disebutkan dalam firman Allah ta’ala,

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

“Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (Qs. Al Baqarah: 245)


Dari Abu Hurairah Rasulullah, SAW. bersabda:

السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنْ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنْ الْجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنْ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنْ النَّارِ وَالْبَخِيلُ بَعِيدٌ مِنْ اللَّهِ بَعِيدٌ مِنْ الْجَنَّةِ بَعِيدٌ مِنْ النَّاسِ قَرِيبٌ مِنْ النَّارِ وَلَجَاهِلٌ سَخِيٌّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ عَالِمٍ بَخِيلٍ

"Orang yang dermawan (al-sakhi) itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang pelit (al-bakhil) itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka. Orang bodoh yang dermawan lebih dicintai Allah ketimbang ahli ibadah yang pelit.'' (HR Tirmidzi).

Saudaraku ... ! Rutinkanlah berinfaq, maka malaikat akan berdo'a untuk mereka yg gemar berinfaq



ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻳَﻮْﻡٍ ﻳُﺼْﺒِﺢُ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩُ ﻓِﻴﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﻠَﻜَﺎﻥِ ﻳَﻨْﺰِﻟَﺎﻥِ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﺃَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻋْﻂِ ﻣُﻨْﻔِﻘًﺎ ﺧَﻠَﻔًﺎ ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﺂﺧَﺮُ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻋْﻂِ ﻣُﻤْﺴِﻜًﺎ ﺗَﻠَﻔًﺎ ( ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ )

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi Muhammad shollallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)” (HR Bukhary 5/270)

Demikianlah 5 hal yang dapat membuat Allah bersama kita.

Insya Allah, jika kita melaksanakan 5 hal di atas, tidak hanya Allah akan bersama kita, tetapi Allah juga akan memberikan kita keselamatan dan menghapuskan kesalahan kita serta memasukkan kita ke surga.

 إِنَّ اللهَ لاَ يُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.




*Disampaikan pada Majelis Taklim Masjid Miftahul Jannah Desa Burai

AGAR ALLAH BERSAMA KITA AGAR ALLAH BERSAMA KITA Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH on 9:17 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.