9.
Nasi kunyit ayam dipanggangkan
Nyenangi budak yang nak besunat
Di dalam api Tangan diikatkan
Itulah azab bagi si Pencela dan Pengumpat
Allah, SWT. berfirman:
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ (١) الَّذِي جَمَعَ مَالا وَعَدَّدَهُ (٢) يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ (٣) كَلا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ (٤) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ (٥) نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (٦) الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الأفْئِدَةِ (٧) إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ (٨) فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ (٩
1. Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,
2. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,
3. dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
4. Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Huthamah.
5. Dan tahukah kamu apakah (neraka) Huthamah itu?
6. (Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan,
7. yang (membakar tembus) sampai ke hati.
8. Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,
9. (sedang mereka diikat) pada tiang-tiang yang panjang.
No comments: