RESIKO PEMGEMBAN AMANAH
Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
Hari ini, Rabu, 04 Nopember 2020 dalam Majelis Taklim Unit 08 Tarbiyah Syamilah saya menyampaikan tadabbur QS. Al A'raf : 148 - 151. Ayat-ayat ini juga saya sampaikan dalam pengajian Unit 06 semalam.
Setidaknya ada 3 pelajaran penting terdapat dalam ayat-ayat mulia tersebut, yaitu:
1. Seorang pemimpin betul-betul harus bersungguh-sungguh melaksanakan amanah yang dibebankan kepadanya, karena jika ia gagal maka yang pertama kali dipandang orang bersalah adalah pemimpin walaupun pelaku kegagalan itu adalah orang-orang yang dipimpinnya.
Sebagaimana Nabi Harun, as. yang dianggap bersalah dan oleh Nabi Musa, as ketika Bani Israil melakukan kesalahan berupa penyembahan kepada patung anak sapi. Sebabnya adalah karena Nabi Harun telah dibebankan amanah untuk mendampingi dan membimbing Bani Israil selama 40 hari kepergian Nabi Musa ke Bukit Tursina dalam rangka menerima Taurat.
Firman Allah,
وَلَمَّا رَجَعَ مُوسَىٰٓ إِلَىٰ قَوْمِهِۦ غَضْبَٰنَ أَسِفًا قَالَ بِئْسَمَا خَلَفْتُمُونِى مِنۢ بَعْدِىٓ ۖ أَعَجِلْتُمْ أَمْرَ رَبِّكُمْ ۖ وَأَلْقَى ٱلْأَلْوَاحَ وَأَخَذَ بِرَأْسِ أَخِيهِ يَجُرُّهُۥٓ إِلَيْهِ ۚ قَالَ ٱبْنَ أُمَّ إِنَّ ٱلْقَوْمَ ٱسْتَضْعَفُونِى وَكَادُوا۟ يَقْتُلُونَنِى فَلَا تُشْمِتْ بِىَ ٱلْأَعْدَآءَ وَلَا تَجْعَلْنِى مَعَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: "Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu? Dan Musapun melemparkan luh-luh (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata: "Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim" (QS. Al A'raf : 50)
2. Setelah orang tua, orang yang duluan berbuat baik kepada kita adalah saudara-saudara kita, barulah pasangan dan anak-anak keturunan kita. Maka jangan lupa mendo'akan mereka.
Allah, SWT mengajarkan do'a untuk dipanjatkan kepada-Nya buat saudara-saudara kita, yaitu do'a yang dipanjatkan Nabi Musa, as buat saudaranya, Nabi Harun, as.
Do'a itu adalah:
رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِأَخِى وَأَدْخِلْنَا فِى رَحْمَتِكَ ۖ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ
"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang". (QS. Al A'raf: 151)
3. Ketika diingatkan akan kesalahan, maka bersegeralah memohon kemaafan dan ampunan, agar selamat dari kecelakaan dan bala' musibah, sebagaimana yang dilakukan Bani Israil setelah diperingatkan Nabi Musa, as akan kesalahan mereka.
Allah, SWT berfirman:
وَلَمَّا سُقِطَ فِىٓ أَيْدِيهِمْ وَرَأَوْا۟ أَنَّهُمْ قَدْ ضَلُّوا۟ قَالُوا۟ لَئِن لَّمْ يَرْحَمْنَا رَبُّنَا وَيَغْفِرْ لَنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka telah sesat, merekapun berkata: "Sungguh jika Tuhan kami tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang merugi". (QS. Al A'raf: 149)
Selengkapnya silahkan simak video berikut
https://www.facebook.com/MuttaqinAnangToha/videos/791100195067358/

No comments: