DO'A YANG TERLARANG
Oleh Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
![]() |
Gambar : Majelis Taklim Unit 08 Tarbiyah Syamilah |
Hari ini saya menyampaikan tadabbur QS. Al A'raf : 142 - 147 di Majelis Taklim Unit 08 Tarbiyah Syamilah.
Di antara pelajaran dari ayat-ayat mulia tersebut adalah:
Kita dilarang berdo'a untuk dapat melihat wujud Allah ketika di dunia, seperti permintaan Bani Israil. Bahkan sebelumya Nabi Musa pun mendapatkan peringatan dari Allah yang menyebabkan beliau jatuh pingsan setelah memohon agar Allah menampakkan wujud-Nya.
Allah berfirman:
وَلَمَّا جَآءَ مُوسَىٰ لِمِيقَٰتِنَا وَكَلَّمَهُۥ رَبُّهُۥ قَالَ رَبِّ أَرِنِىٓ أَنظُرْ إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَن تَرَىٰنِى وَلَٰكِنِ ٱنظُرْ إِلَى ٱلْجَبَلِ فَإِنِ ٱسْتَقَرَّ مَكَانَهُۥ فَسَوْفَ تَرَىٰنِى ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُۥ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُۥ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. ....." (QS. Al A'raf: 143)
Maka setelah Nabi Musa sadar, lalu beliau memohon ampun atas kesalahannya itu dengan berdo'a sebagaimana firman Allah:
فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبْحَٰنَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلْمُؤْمِنِينَ
"..... Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman". (QS. Al A'raf: 143)
Do'a Nabi Musa : "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau", inilah yang saya maksudkan di dalam judul tulisan ini, yaitu permohonan yang terlarang, tidak boleh kita ikut memohonnya.
Namun jangan khawatir, ketika kita mampu menjaga iman dan taqwa kita sampai kita wafat, maka kelak di akhirat Allah akan menampakkan wujud-Nya di hadapan kita, sebagaimana firman-nya:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ. إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhan-nyalah mereka melihat” (QS. Al-Qiyamah : 22-23).
Rasulullah, SAW. bersabda:
إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ، كَمَا تَرَوْنَ هَذَا القَمَرَ، لاَ تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ
“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian (pada hari kiamat), sebagaimana kalian melihat bulan ini (purnama). Kalian tidak berdesak-desakan ketika melihat-Nya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ya Allah, aku merindukan melihat Wajah-Mu di surga, maka Ya Allah, izinkan aku, jamaa'ah pengajian ku dan orang-orang yang telah menghibahkan dan mewakafkan mushaf Al-Qur'an dengan terjemahnya kepada kami serta saudara-saudaraku seiman seluruhnya dapat memandang Wajah-Mu dan Rasul-Mu di dalam surga. Aamiin.
Tanjung Batu,
Rabu, 28 Oktober 2020
UMAT
Ustadz MUTTAQIN Anang Toha
ZISWAF anda dapat disalurkan melalui:
Bank Sumsel Babel: 20909000217
an. Yayasan Tarbiyah Syamilah
Jazakumullah

No comments: