Juz II
Materi ke-101 (QS. Al Baqarah : 213)
*MENYELISIH KARENA DENGKI*
Oleh Ustadz Muttaqin Anang Toha, ST
Allah swt. berfirman:
_"Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus."_ (QS. Al Baqarah : 213)
Dahulu, pada masa Nabi Adam as. sampai sebelum diutusnya Nabi Nuh as., manusia adalah umat yang satu di atas agama Islam, mereka hanya menyembah Allah saja.
Sampai ketika setan berhasil memperdaya sebagian mereka sehingga mereka menyembah selain Allah Ta’ala.
Berawal dari generasi dimana sebagian mereka membuat patung-patung yang diberi nama orang-orang saleh sebelum mereka yaitu Wadd, Suwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nasr.
Ibnu Jarir ath-Thabari menyebutkan bahwa para pengikut orang-orang saleh ini membuat patung mereka setelah mereka meninggal agar mereka bisa lebih khusyuk beribadah saat mereka melihat patung-patung tersebut. Setelah generasi pembuat patung ini meninggal, iblis menghasut generasi berikutnya dengan menyatakan bahwa orangtua mereka dulu menyembah patung-patung tersebut. Akhirnya jadilah mereka penyembah patung-patung tersebut.
Kemudian Allah, swt. mengutus Nuh as. untuk meluruskan kembali keyakinan yang menyimpang tersebut dan menyampaikan pentunjuk-Nya.
Mulailah mereka berselisih dan terpecah menjadi dua golongan, yaitu ada yang beriman namun ada yang kafir atau mengingkari keterangan yang dibawa Nabi Nuh as. dan tetap melakukan penyembahan terhadap berhala dan perbuatan menyimpang lainnya.
Demikian seterusnya, sehingga Allah swt silih berganti mengutus para Nabi dan Rasul kepada kaum yang telah menyimpang dari agama Islam, agama yang diajarkan pertama kali oleh Adam as.
Setiap kali seorang Nabi memberitahukan kepada orang-orang yang telah menyimpang itu tentang kebenaran, akan selalu ada di antara mereka orang-orang yang menolak dan menyelisih mengenai hukum dan syariat-Nya yang dibawa dan dijelaskan oleh para Nabi tersebut.
Penolakan dan penyelisihan ini lebih banyak dikarenakan adanya kedengkian mereka terhadap para utusan Allah dan cinta kedudukan, serta sudah terlalu nyaman dengan kenikmatan yang didapat sehingga tidak mau menerima penjelasan dan keterangan yang terdapat dalam kitabullah.
Kaum yang yang paling besar penentangan dan penyelisihannya terhadap kebenaran Islam adalah Bani Israil. Padahal mereka adalah kaum yang paling banyak Allah utus Nabi dan Rasul kepada mereka.
Lebih-lebih ketika mereka mengetahui bahwa Nabi terakhir yang diutus Allah adalah Muhammad saw. yang bukan berasal dari kalangan Bani Israil.
Penentangan dan penolakan mereka terhadap ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw. lebih banyak disebabkan oleh kedengkian mereka kepada Nabi saw.
Sampai-sampai para pemuka dan pendeta Yahudi dan Nasrani mengabaikan ajaran dan keterangan yang terdapat dalam kitab Taurat dan Injil, bahkan mereka berani menghapus dan mengubah ayat-ayat yang ada di dalam kitab Allah tersebut.
Di antara bentuk kebenaran yang diselisih Bani Israil ini adalah :
1. Bahwa Isa as. hanyalah seorang hamba Allah yang diberikan tugas sebagai rasul-Nya. Namun, orang-orang Yahudi kafir kepadanya dan mendustakannya, serta menuduhnya bermain sihir sehingga berusaha untuk membunuhnya.
Sedangkan orang-orang Nasrani menyembahnya, menjadikannya Tuhan selain Allah, dan mereka mengatakan bahwa Isa adalah anak Allah.
2. Bahwa Hari Jum’at merupakan hari yang paling baik dalam sepekan. Namun umat Yahudi menjadikan hari Sabtu dan umat Nasrani menjadikan hari Ahad.
Ketika Allah memberikan petunjuk kepada manusia melalui Nabi Muhammad saw. agar kembali menjadikan hari Jum’at sebagai hari raya, maka Yahudibdan Nasrani menolak dan menyelisihnya.
Dari Abu Hurairah dan Hudzaifah RA, mereka berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Allah telah menyesatkan/memalingkan hari Jum’at dari orang-orang sebelum kita, maka untuk orang-orang Yahudi hari Sabtu dan untuk orang Nashara hari Ahad, dengan begitu mereka akan mengikuti kita pada hari kiamat.” (HR. Muslim)
3. Bahwa kiblat Nabi Ibrahim as adalah Ka'bah (Baitul 'Atiq) di Mekkah, namun umat Yahudi menjadikan Baitul Maqdis sebagai kiblat sedangkan umat Nasrani menghadap ke tempat terbitnya matahari.
Lalu Allah memberikan petunjuk kepada umat manusia melalu rasul-Nya, Muhammad saw. agar kembali menjadikan Ka'bah sebagai kiblat, tetapi Yahudi dan Nasrani menolak dan menyelisih darinya.
Semoga Allah swt. senantiasa memberikan kita petunjuk agar selalu dapat berada pada jalan yang dikehendaki-Nya, sirathal mustaqim. Aamiin
Disarikan dari buku *Mutiara Hidayah Dari Al Qur'an*
Penulis:
Muttaqin Anang Toha
#KetuaYayasanTarbiyahSyamilah
#PembinaROHISSMAN1TanjungBatu
#KetuaDPDIttihadulMuballighinOI
#AnggotaCorpsDaiDompetDhuafaSumsel
#PerwakilanZafatour
*Daftar Umroh Yuk.... SamoUMAT*
Daftar via WA : wa.me/+6285267886580
Atau kunjungi alamat kami di Belakang SMP N 1 Tanjung Batu
Materi ke-101 (QS. Al Baqarah : 213)
*MENYELISIH KARENA DENGKI*
Oleh Ustadz Muttaqin Anang Toha, ST
Allah swt. berfirman:
_"Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus."_ (QS. Al Baqarah : 213)
Dahulu, pada masa Nabi Adam as. sampai sebelum diutusnya Nabi Nuh as., manusia adalah umat yang satu di atas agama Islam, mereka hanya menyembah Allah saja.
Sampai ketika setan berhasil memperdaya sebagian mereka sehingga mereka menyembah selain Allah Ta’ala.
Berawal dari generasi dimana sebagian mereka membuat patung-patung yang diberi nama orang-orang saleh sebelum mereka yaitu Wadd, Suwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nasr.
Ibnu Jarir ath-Thabari menyebutkan bahwa para pengikut orang-orang saleh ini membuat patung mereka setelah mereka meninggal agar mereka bisa lebih khusyuk beribadah saat mereka melihat patung-patung tersebut. Setelah generasi pembuat patung ini meninggal, iblis menghasut generasi berikutnya dengan menyatakan bahwa orangtua mereka dulu menyembah patung-patung tersebut. Akhirnya jadilah mereka penyembah patung-patung tersebut.
Kemudian Allah, swt. mengutus Nuh as. untuk meluruskan kembali keyakinan yang menyimpang tersebut dan menyampaikan pentunjuk-Nya.
Mulailah mereka berselisih dan terpecah menjadi dua golongan, yaitu ada yang beriman namun ada yang kafir atau mengingkari keterangan yang dibawa Nabi Nuh as. dan tetap melakukan penyembahan terhadap berhala dan perbuatan menyimpang lainnya.
Demikian seterusnya, sehingga Allah swt silih berganti mengutus para Nabi dan Rasul kepada kaum yang telah menyimpang dari agama Islam, agama yang diajarkan pertama kali oleh Adam as.
Setiap kali seorang Nabi memberitahukan kepada orang-orang yang telah menyimpang itu tentang kebenaran, akan selalu ada di antara mereka orang-orang yang menolak dan menyelisih mengenai hukum dan syariat-Nya yang dibawa dan dijelaskan oleh para Nabi tersebut.
Penolakan dan penyelisihan ini lebih banyak dikarenakan adanya kedengkian mereka terhadap para utusan Allah dan cinta kedudukan, serta sudah terlalu nyaman dengan kenikmatan yang didapat sehingga tidak mau menerima penjelasan dan keterangan yang terdapat dalam kitabullah.
Kaum yang yang paling besar penentangan dan penyelisihannya terhadap kebenaran Islam adalah Bani Israil. Padahal mereka adalah kaum yang paling banyak Allah utus Nabi dan Rasul kepada mereka.
Lebih-lebih ketika mereka mengetahui bahwa Nabi terakhir yang diutus Allah adalah Muhammad saw. yang bukan berasal dari kalangan Bani Israil.
Penentangan dan penolakan mereka terhadap ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw. lebih banyak disebabkan oleh kedengkian mereka kepada Nabi saw.
Sampai-sampai para pemuka dan pendeta Yahudi dan Nasrani mengabaikan ajaran dan keterangan yang terdapat dalam kitab Taurat dan Injil, bahkan mereka berani menghapus dan mengubah ayat-ayat yang ada di dalam kitab Allah tersebut.
Di antara bentuk kebenaran yang diselisih Bani Israil ini adalah :
1. Bahwa Isa as. hanyalah seorang hamba Allah yang diberikan tugas sebagai rasul-Nya. Namun, orang-orang Yahudi kafir kepadanya dan mendustakannya, serta menuduhnya bermain sihir sehingga berusaha untuk membunuhnya.
Sedangkan orang-orang Nasrani menyembahnya, menjadikannya Tuhan selain Allah, dan mereka mengatakan bahwa Isa adalah anak Allah.
2. Bahwa Hari Jum’at merupakan hari yang paling baik dalam sepekan. Namun umat Yahudi menjadikan hari Sabtu dan umat Nasrani menjadikan hari Ahad.
Ketika Allah memberikan petunjuk kepada manusia melalui Nabi Muhammad saw. agar kembali menjadikan hari Jum’at sebagai hari raya, maka Yahudibdan Nasrani menolak dan menyelisihnya.
Dari Abu Hurairah dan Hudzaifah RA, mereka berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Allah telah menyesatkan/memalingkan hari Jum’at dari orang-orang sebelum kita, maka untuk orang-orang Yahudi hari Sabtu dan untuk orang Nashara hari Ahad, dengan begitu mereka akan mengikuti kita pada hari kiamat.” (HR. Muslim)
3. Bahwa kiblat Nabi Ibrahim as adalah Ka'bah (Baitul 'Atiq) di Mekkah, namun umat Yahudi menjadikan Baitul Maqdis sebagai kiblat sedangkan umat Nasrani menghadap ke tempat terbitnya matahari.
Lalu Allah memberikan petunjuk kepada umat manusia melalu rasul-Nya, Muhammad saw. agar kembali menjadikan Ka'bah sebagai kiblat, tetapi Yahudi dan Nasrani menolak dan menyelisih darinya.
Semoga Allah swt. senantiasa memberikan kita petunjuk agar selalu dapat berada pada jalan yang dikehendaki-Nya, sirathal mustaqim. Aamiin
Disarikan dari buku *Mutiara Hidayah Dari Al Qur'an*
Penulis:
Muttaqin Anang Toha
#KetuaYayasanTarbiyahSyamilah
#PembinaROHISSMAN1TanjungBatu
#KetuaDPDIttihadulMuballighinOI
#AnggotaCorpsDaiDompetDhuafaSumsel
#PerwakilanZafatour
*Daftar Umroh Yuk.... SamoUMAT*
Daftar via WA : wa.me/+6285267886580
Atau kunjungi alamat kami di Belakang SMP N 1 Tanjung Batu
MENYELISIH KARENA DENGKI
Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH
on
10:09 AM
Rating:
No comments: