
Notulen KTQ(Kajian Tentang Al Quran)
Hari/Tgl: Selasa, 15 Maret 2016
Tempat: Grup Tiara Masing-masing
Materi : Tadabbur QS.Al Masad dan QS. Al Lahab
Muwajjih: Ustadz Muttaqin Anang Toha
Moderator : Wahdini Khairun Nisa
Notulen : Yuni Ernawati
๐๐ท๐๐ท๐๐ท๐๐ท
ุงูุณูุงู ุนูููู ูุฑุญู ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู
ุงูุญู ุฏ ููู ุฑุจ ุงูุนุงูู ูู
Alhamdulillah, Allah swt kembali dapat mempertemukan kita dalam wasilah ini.
Semoga banyak kebaikan akan Allah berikan kepada kita semua.
Shalawat dan salam kepada Rasulullah saw.
Kajian kita malam ini adalah "Tadabbur QS. Al Masad atau QS. Al Lahab
๐ Surat Al-Lahab ุณูุฑุฉ ุงููุจ / Al-Masad ุณูุฑุฉ ุงูู ุณุฏ
AL-LAHAB
(Gejolak Api)
MUQADDIMAH
Surat ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al-Fath. Nama “Al-Lahab” diambil dari kata “Lahab” yang terdapat pada ayat ketiga surat ini yang artinya gejolak api.
Surat ini juga dinamakan surat “Al-Masad”.
Pokok-pokok isinya:
Cerita Abu Lahab dan isterinya yang menentang Rasul shalallahu ‘alaihi wasallam.
Keduanya akan celaka dan masuk neraka.
Harta Abu Lahab, tak berguna untuk keselamatannya demikian pula segala usaha-usahanya.
Surat Al Lahab ini juga menjelaskan contoh kegagalan lawan-lawan Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam
ุณูุฑุฉ ุงููุจ
(GEJOLAK API)
Surat ke 111 : 5 ayat
ุจِุณْู ِ ุงِّููู ุงูุฑَّุญْู َِูู ุงูุฑَّุญِูู ِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
TUKANG FITNAH PASTI AKAN CELAKA.
ุชَุจَّุชْ َูุฏَุง ุฃَุจِู ََููุจٍ َูุชَุจَّ
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
ู َุง ุฃَุบَْูู ุนَُْูู ู َุงُُูู َูู َุง َูุณَุจَ
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
ุณََูุตَْูู َูุงุฑًุง ุฐَุงุชَ ََููุจٍ
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
َูุงู ْุฑَุฃَุชُُู ุญَู َّุงَูุฉَ ุงْูุญَุทَุจِ
4. Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar.
ِูู ุฌِูุฏَِูุง ุญَุจٌْู ู ِّู ู َّุณَุฏٍ
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut.
Surah Abu Lahab,
karena kandungan seluruh surah ini memang tentang paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu dan istrinya, maka marilah kita sedikit membahas kehidupan dua orang ini.
Abu Lahab dan istrinya, merupakan 2 diantara sekian banyak orang-orang yang memusuhi risalah kebenaran tang dibawa oleh Rasulullah saw.
Walaupun keduanya merupakan salah satu orang terdekat (secara nasab) dengan Rasulullah.
Jika Nabi Adam berhadapan dengan anaknya (Qobil),
Nuh as dengan Istri dan anaknya.
Nabi Yusuf dengan saudara-saudaranya.
Nabi Musa dengan bapak angkatnya.
Maka Nabi Muhammad saw berhadapan dengan saudara ayahnya, yaitu Abu Lahab.
Walaupun yang dihadapi adalah sebuah perlawanan terberat, namun Allah swt selalu menunjukkan kesertaan, pembelaan dan pertolongan-Nya secara langsung bagi sang pembawa risalah, sesuai dengan janji-Nya.
(lihat misalnya QS. Ghaafir [40]: 51).
Dalam surah ini pula kita mendapatkan contoh yang sangat jelas bahwa, tingkat buruknya balasan bagi setiap pelaku keburukan dan kejahatan adalah sesuai dan setimpal dengan bentuk keburukan dan tingkat kejahatan yang dibuatnya. Dimana kita dapati betapa sempurnanya kebinasaan yang dialami Abu Lahab dan istrinya, baik di dunia maupun khususnya di akhirat.
Dan itu adalah karena bentuk keburukan dan tingkat kejahatan mereka selama di dunia memang sudah demikian lengkap dan sempurna pula!
Abu Lahab adalah salah seorang paman Rasulullah SAW. Nama sebenarnya adalah `Abdul `Uzza bin `Abdul Muttalib. Nama panggilannya adalah Abu `Utaybah. Dia dipanggil Abu Lahab karena wajahnya yang terang dan menyala-nyala.
Asbaabun Nuzuul (Sebab Turunnya Surah)
Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan di dalam kitab Shahih-nya dengan sanadnya dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (setelah turunnya perintah untuk berdakwah secara terang-terangan atau terbuka) keluar ke tanah Al-Bath-haa’ lalu naik ke atas bukit (Shafa) dan menyeru, “Kemarilah kalian”, sehingga para tokoh Qurasy pun berkumpul.
Kemudian beliau bersabda, “Apa pendapat kalian seandainya aku menceritakan kepada kalian bahwa, ada musuh yang akan menyerang kalian pada waktu pagi atau petang, apakah kalian akan mempercayaiku?”
Mereka menjawab, “Tentu saja.”
Lalu beliau bersabda, “Aku adalah (rasul) pembawa kabar peringatan bagi kalian sebelum datangnya adzab yang keras (di Akhirat).”
Dan Abu Lahab pun serta merta berkata, ”Jadi untuk inikah kamu mengundang kami? Benar-benar binasa kamu!”
Lalu Allah menurunkan firman-Nya “Tabbat yadaa Abi Lahabin wa tabb” sampai akhir surah.
Di dalam riwayat lain disebutkan:
Lalu ia (Abu Lahab) mengibaskan kedua tangannya seraya berkata, ”Binasalah kamu sepanjang hari. Hanya untuk inikah kamu mengundang kami?” Lalu Allah menurunkan firman-Nya “Tabbat yadaa Abi Lahabin wa tabb”.
Ibnu Mas`ud berkata suatu ketika Rasulullah SAW mengajak orang-orang Quraish kepada keimanan, lalu Abu Lahab berkata: “Seandainya apa yang dikatakan keponakanku itu benar, maka aku akan melindungi diriku dari pedihnya azab pada hari kiamat nanti dengan hartaku dan anak-anakku”.
Padahal di dalam surat Al Lahab Allah SWT sudah menyebutkan yang artinya: “Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.”
Abu lahab meninggal karena penyakit. Ia tidak ikut memerangi Nabi saat perang Badar karena sakitnya itu. Sepulangnya orang-orang kafir dari perang Badar dengan membawa kekalahan, sakitnya bertambah parah. Dan ia akhirnya meninggal dengan keadaan sakit yang mengerikan.
Diriwayatkan bahwa orang-orang kafir, bahkan teman-teman dan keluarganya enggan mengurus jenazahnya karena keadaan sakitnya yang menjijikkan dan timbul bau busuk dari penyakitnya. Inilah akhir hidup seorang musuh Allah.
Selama tiga hari sejak kematiannya, jasad Abu Lahab dibiarkan tergeletak tanpa ada yang bersedia menguburkan.
Para warga tidak berani mendekati jasadnya.
Akhirnya karena bau busuk yang kian menjadi, maka digali juga sebuah lubang kubur bagi Abu Lahab. Bangkai Abu Lahab didorong-dorong dengan sebilah kayu sampai masuk lubang.
Tidak hanya itu, prosesi penguburan pun berlangsung secara mengenaskan. Dari jauh warga melempari kuburan Abu Lahab dengan batu hingga mereka yakin betul jasadnya telah tertutup rapat. Ya sebuah tragedi kematian yang lebih hina dari kematian seekor ayam sekalipun.
Sedangkan Istrinya Abu Lahab, yaitu Ummu Jamil yang artinya wanita yang cantik.
Tapi julukan ini tidak sesuai dengan perilakunya. Ia setali tiga uang dengan suaminya dalam hal memusuhi Nabi. Ia lebih tepat dinamai wanita yang jelek karena perilakunya yang sangat jelek.
Seringkali pada malam hari Ia memanggul kayu yang berduri untuk diletakkan di jalan-jalan yang biasa dilalui Nabi. Sehingga bila Nabi lewat pada malam hari / subuh, Nabi akan menginjak kayu yang berduri itu sehingga Nabi terluka. Ummu jamil senang kalau Nabi terluka karena menginjak kayu berduri.
Ummu jamil juga suka mengadu domba dan memfitnah supaya orang-orang Makkah membenci Nabi. Karena hal ini, ia dijuluki pembawa kayu bakar. Karena ia suka “membakar” emosi, mengadu domba, dan menimbulkan kebencian orang-orang Makkah pada Islam.
Saat membawa kayu, ia mengikatnya dan melilitkan sebagian talinya pada lehernya.
Inilah kebiasaan yang dilakukannya saat membawa kayu berduri untuk mencelakai Nabi.
Perilaku buruk inilah yang akhirnya membawanya menemui ajalnya.
Ummu jamil meninggal karena tercekik tali yang digunakannya untuk membawa kayu.
Kelak di akhirat, ia akan disiksa juga dengan tali. Dinyatakan oleh Allah bahwa di neraka, leher Ummu jamil diikat dengan tali dari api neraka jahannam.
Demikianlah kajian kita malam ini.
Mati kita berdo'a kepada Allah:
ุฑَุจِّ َูุจْ ِูู ุญُْูู ًุง َูุฃَْูุญِِْููู ุจِุงูุตَّุงِูุญَِูู (83)
َูุงุฌْุนَْู ِูู ِูุณَุงَู ุตِุฏٍْู ِูู ุงْูุขุฎِุฑَِูู (84)
َูุงุฌْุนَِْููู ู ِْู َูุฑَุซَุฉِ ุฌََّูุฉِ ุงَّููุนِูู ِ (85)
"Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,
dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian,
dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang memusakai surga yang penuh kenikmatan
ูุงูุณูุงู ุนูููู ูุฑุญู ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
๐Notulen by: Sinar,Dini,Yuni๐
Akhir Hidup Seorang Abu Lahab
Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH
on
10:12 AM
Rating:

No comments: