Disampaikan oleh Ustadz Muttaqin Anang Toha
dalam kajian online PM 03 Nanda
Selasa, 28 Pebruari 2017
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Alhamdulillaahi robbil ‘alamiin, wassolaatu wassalaamu’alaa asrofil anbiyaa ii wal mursaliin Sayyidina Muhammadin, wa’ala alihi wa’ashohbihi ajma’in.
Sebuah nikmat luar biasa telah dilimpahkan Allah kepada kita semua.
Semoga silaturrahim ini menjadi wasilah bagi kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah 'azza wajallah.
Melalui tulisan ini kita ingin mencari sedikit pelajaran dari sebuah peristiwa besar pada zaman Rasulullah saw.
Yaitu Peperangan Badar
Pertempuran Badar adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya.
Perang ini terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah.
Lokasi pertempuran adalah lembah Badar yang terletak +- 80 mil barat daya Madinah.
Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang.
Komandan perang dari pihak muslimin adalah Rasulullah saw, Hamzah bin Abdul-Muththalib dan Ali bin Abi Thalib. Sedankan dari pihak kafir Quraisy adalah Abu Jahal (Amr bin Hisyam)
Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan Muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan.
Korban dari pihak Muslimin hanya 14 orang mati syahid. Sedangkan dari kaum kafir 50-70 orang tewas dan 43-70 tertawan.
Dari sekian banyak peristiwa baik sebelum, saat maupun sesudah peperangan Badar, marilah kita ambil sedikit pelajaran dari apa yang dilakukan Rasulullah saw
sebelum peperangan terjadi.
Setelah melakukan semua persiapan fisik yang memungkinan untuk mewujudkan kemenangan di lapangan, malam itu beliau bertadarru` (memohon) kepada Allah Azza wa Jalla agar menolongnya dan menolong kaum muslimin.
Di antara doa yang beliau ucapkan adalah:
اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِيْ مَا وَعَدْتَنِي اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِيْ اللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الإِِسْلاَمِ لاَ تُعْبَدْ فِي الأَرْضِ
Ya Allah, penuhilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau membinasakan pasukan Islam ini, maka tidak ada yang akan beribadah kepada-Mu di muka bumi ini. [HR. Muslim 3/1384 hadits no 1763]
Dalam riwayat ini juga disebutkan bahwa beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam terus bermunajat kepada Rabbnya hingga selendang beliau jatuh dari pundak.
Abu Bakar Radhiyallahu anhu datang dan mengambil selendang tersebut kemudian meletakkan kembali di pundak beliau.
Abu Bakar Radhiyallahu anhu berkata, “Wahai Nabi Allah , sudah cukup engkau bermunajat kepada Rabbmu dan Allah Azza wa Jalla pasti akan memenuhi janji-Nya.” Kemudian turunlah firman Allah Azza wa Jalla :
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu : “Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang berturut-turut”.[al-Anfal :9]
Setelah itu Abu Bakar Radhiyallahu anhu memegang tangan beliau dan berkata, “Cukup wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , engkau telah berkali-kali memohon kepada Rabbmu”.
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam segera mengambil baju besi dan terjun ke medan tempur seraya membaca firman Allah Azza wa Jalla :
سَيُهْزَمُ الْجَمْعُ وَيُوَلُّونَ الدُّبُرَ
“Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang”. [al-Qamar : 45]
Ikhwah fillah,
Peristiwa di atas mengajarkan kita untuk selalu bergantung kepada Allah.
Kita adalah salah satu makhluq Allah swt yang tidak akan pernah mempunyai kekuatan sedikitpun kecuali Allah berikan kekuatan itu kepada kita.
Kita hanya diberikan hak untuk mempunyai berbagai keinginan lalu berikhtiar untuk meraih keinginan tersebut, namun hasil akhirnya adalah kewenangan Allah swt.
Karena hanya Allah saja-lah yang berwenang terhadap segala sesuatu, Dia hanya cukup mengatakan "kun" (jadilah) maka jadilah apa saja yang dikehendaki-Nya (fayakun).
Oleh karena itu, permohonan dengan kesungguhan hati dan perasaan serta sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah swt mutlak harus dilakukan oleh setiap orang yang menginginkan kesuksesan dan kemenangan, tidak terkecuali hal ini juga dilakukan oleh Sang Kekasih Allah, manusia mulia, Muhammad saw.
Mari kita perhatikan sekali lagi salah satu do'a beliau:
اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِيْ مَا وَعَدْتَنِي اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِيْ اللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الإِِسْلاَمِ لاَ تُعْبَدْ فِي الأَرْضِ
Ya Allah, penuhilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau membinasakan pasukan Islam ini, maka tidak ada yang akan beribadah kepada-Mu di muka bumi ini. [HR. Muslim 3/1384 hadits no 1763]
Terlihat jelas dari redaksi do'a beliau di atas, kesungguhan beliau saw dalam memohon kepada Allah, bahkan Rasulullah saw menyebutkan secara langsung kekhawatiran beliau jika kemenangan tidak didapatkan oleh kaum muslimin.
Betapa khusuk dan sungguh-sungguhnya beliau berdo'a sampai-sampai
Abu Bakar Radhiyallahu anhu datang dan mengambil dan meletakkan kembali selendang di pundak beliau.
Perhatikan perkataan Abu Bakar Radhiyallahu anhu, “Wahai Nabi Allah , sudah cukup engkau bermunajat kepada Rabbmu dan Allah Azza wa Jalla pasti akan memenuhi janji-Nya.”
Akhirnya, kesunguhan beliau ini berbuah kabar gembira berupa kemenangan yang diharapkan melalui firman-Nya,
ْ
فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang berturut-turut”.[al-Anfal :9]
Namun, walaupun kemenangan telah dijanjikan, Rasulullah tetap berikhtiar sungguh-sungguh.
Beliau kemudian mengambil baju besinya, mengenakkannya lalu terjun ke medan perang, hingga kemenangan itu benar-benar di raih.
Ikhwah fillah
Kita semua pasti ada keinginan dan cita-cita, maka berharaplah sungguh-sungguh kepada Allah swt, lalu berikhtiarlah sunguh-sungguh dalam meraihnya. Mudah-mudahan Allah akan mengabulkan keinginan kita. Aamiin
Wassalamu 'alaikum wrahmatullahi wabarakatuh
Do'a Rasul Untuk Kemenangan Di Lembah Badar
Reviewed by TARBIYAH SYAMILAH
on
8:56 PM
Rating:
No comments: